Mengapa saya memerlukan strategi SEO terbaru? Beberapa than lalu, bersama beberapa teman, perusahaan yang saya kelola menguasai papan atas Google untuk keyword yang sangat menguntungkan. Sayangnya update algoritma Google merontokkan website-website yang kami operasikan. Sialnya kalau biasanya saat website terlempar dari halaman pertama kita bisa mengembalikan posisinya dalam hitungan minggu atau sesial-sialnya satu atau dua bulan sajt, kali ini situasinya sansat berbeda. Gagal terus menerus baik untuk mengembalikan ranking dari website-website lama maupun mendongkrak ranking website-website baru, satu persatu akhirnya gulung tikar termasuk perusahaan saya.

Formulasi Strategi SEO Terbaru

Strategi SEO Terbaru Merupakan Hasil Riset Panjang

Berbeda dengan pemain-pemain lain yang selama ini menjadi teman sekaligus kompetitor yang akhirnya banting setir, saya tetap berada di jalur yang sama, digital marketing khususnya SEO. Saya menggunakan website milik client-client saya nutuk melakukan riset terus menerus. Untuk eksperimen-eksperimen beresiko tinggi saya sengaja membuat website-website sebagai kelinci percobaan. Sampai akhirnya saya memutuskan sekarang sudah waktunya mengimplemenasikan strategi SEO terbaru hasil riset lebih dari dua tahun terakhir ini untuk mambayar rasa penasaran saya, sekaligus kembali menghidupkan mesin uang yang lama tidak menghasilkan lagi. Hehehe.

Keyword Bali Villas

Penasaran keyword apa yang saya kejar? Nggak usah pake bisik-bisik lah ya, buka-bukaan saja. Keyword yang saya kejar ini adalah Bali villas dan sejumlah long tail keyword di sekitar topik itu. Mengapa saya keyword berat? Karena saya dan sejumlah teman, belasan perusahaan, yang tadinya setiap bulan mengantongi komisi ratusan juta rupiah, rontok dan bertahun-tahun gagal untuk kembali menguasai halaman pertama Google. Saol jam terbang pastinya kami bukan “anak kumarin sore”. Soal motivasi, ratusan juta per bulan, milyaran per tahun, bersih masuk kantong, kurang memotivasi apa lagi?

Sebetulnya bukan hanya yang berhubungan dengan bisnis villa saja. Kebanyakan pemain online yang berfokus dengan SEO untuk keyword-keyword yang berhubungan dengan produk-produk pariwisata Bali mengalami hal serupa. Sebut saja beberapa contoh misalnya hotel, paket wisata, aktivitas wisata, dan sebagainya.

Beberapa teman sempat sengaja membayar jasa SEO Indonesia maupun luar negeri yang beken-beken dan mahal-mahal. Tidak ada yang berhasil tuh. Sampai sekarang saya sering berkomunikasi dengan pakar dan praktisi SEO yang banyak malang melintang dengan menyandang predikat, pakar, mastah, suhu dan sebagainya. Kebanyakan justru menyarankan untuk berfikir ulang. Biasanya mereka mengatakan keyword itu “terlalu berat”, sambil mengedepankan alasan “Toh juga belum tentu mengkonversi karena terlalu ‘broad’ dan tidak termasuk ‘buying keyword’ yang punya kemungkinan besar mendatangkan pembeli”.

Bali VillasTapi saya sediri sangat meyakini kalau secara bosnia, penyewaan villa di Bali ini merupakan produk yang sangat menguntungkan untuk dijual secara online. Bisnis ini melibatkan uang besar. Bayangkan saja, rentang harganya antara $100 sampai sekitar $5.000 bahkan lebih. Mereka yang berlibur dengan menyewa villa biasanya masa tinggalnya lumayan panjang, seminggu, bahkan lebih. Komisinya jelas, pasar komisi nutuk memasarkan villa di Bali adalar 20%, tidak kurang tidak lebih. Bayangkan kalau menyewakan villa yang biasa saja, misalnya yang harganya $1000 per malam. Tamu tinggal seminggu alias 7 harı saja nggak usah lama-lama. Itu sudah $7000. Komisinya 20%, $1.400 kali kurs dolar sekarang Rp. 14.000. Itu sudah Rp. 19.600.000. Satu transaksi. Belum tambahan-tambahannya lho. Misalnya tamunya mau sewa mobil, mau booking spa, dll. Kalau kita pandai-pandai melakukan upselling, luar biasa.

Bayangkan berapa transksi harus kita tutup nutuk mendapatkan hasıl sama kalau misalnya kita menjual produk obat herbal. Belum lagi kita berhadapan dengan calon-calon pembeli yang nyebelin. PHP, CLBK, nuduh penipu, dll.

Penyewa villa mayoristas orang asing yang masih tinggal di negaranya pada saat melakukan pemesanan. Tahu dong karakter kebanyakan orang asing kaya yang sanggup membayar ribuan dolar hanya untuk akomodasi saja. Kebanyakan bukan tipe orang-orang rewel dan suka tipu-tipu. Mereka juga biasanya tidak terlalu tertarik dengan browsing sana-sini intui banding-banding harga apalagi jungkir balik nawar kayak emak-emak nawar sepotong tempe dari tukang sayur. Cara mereça berkomunikasi juga cenderung sopan, nggak ada cerita berdrama ngomel-ngomel mudah nipu segala hanya sekedar biar dapet diskon.

Formula Sederhana

Puyeng? Nggak koq. Meskipun kita bicara strategi SEO terbaru, formulanya sebetulnya sangat sederhana. Yang diperlukan lebih ke ketekunan saja untuk berlama-lama mengerjakan sesuatu yang itu-itu terus. Hehehe. Dari dulu sampe sekarang memang SEO white hat itu modalnya emang itu sih, kebal bosen. Yang kemudian pada ditendangin Google dari SERP juga biasanya masalahnya itu-itu saja. Karena nggak tahan bosen, pengen hasil cepet dengan usaha sedikit, mulailah bermain-main dengan warna hitam. Jor-joran link building dengan aneka cara. Mencoba-coba stategi SEO gray hat, lama-lama makin gelap itu gray hat-nya, mulai terdeteksi Google sebagai praktek SEO black hat, dan akhirnya ditendang.

Content Content Content

Sebetulnya ini bukan benar-benar strategi SEO terbaru karena dari jaman kuda gigit besi sampe sekarang presiden yang pernah rame gara-gara nyebut “jaman kuda” itu menjadi mantan sebetulnya yang diinginkan Google memang tetap sama, “content is king” katanya. Content yang panjang dan evergreen menjadi kuncinya. Halaman produk memang sering kali jadi tidak menarik kalau isinya terlalu banyak teks. Bagaimana mengakalinya? Pake doorway page? No way. Itu mutlak black hat. Gampang koq, bikin seminarik mungkin uituk manusia saja, gak usah pikirkan Google. Lalu buatlah posting-posting blog yang panjang dan relevan dengan link ke halaman yang miskin konten itu. Nah memang bikin konten berkualitas tinggi meskipun sekedar posting blog tidaklah mudah, jadi kuncinya ya kerja kerja kerja, seperti katan presiden yang belum menjadi mantan.

Lupakan Link Building

Nggak usah buang-buang waktu berusaha mendapatkan link. Link yang mudah didapat nggak ada nilainya sementara link yang susah didapat terlalu susah mendapatkannya. Yang mudah didapat itu apa sih? Ya misalnya saja blog commenting. Yang susah didapat misalnya apa? Contohnya link dari media terkemuka dengan tingkat otoritas tinggi. Pompa konten habis-habisan, usahakan kualitasnya setinggi mungkin. Kalau karena sangat menarik ada orang yang mau me-link ya Alhamdulillah, kalaupun tidak ya nggak usah dipikirin. Ngetik terus sampe kepala botak. Hahaha.

Keyword Driven

Ini yang sering dilupakan para pemain pariwisata khususnya yang beramain di keyword Bali villas, Bali hotel, dan sebangsanya. Mereka biasanya menggunakan nama villa sebagai title dan focus keyword dari setiap halaman produk. Jadinya website tersebut secara keseluruhan jadi tidak konsisten. Home page kita sasar misalnya “Bali hotel”, tapi semua halaman lain di website itu fokusnya tidak ada yang relevan dengan keyword itu. Yang ada malah nama-nama yang nggak jelas superti “Harris Kuta”, “Hyatt Regency”, “Granmas Boutique”, “Sheraton Laguna”, dll. Itu saja yang diubah. Saya memilih menggunakan keyword-keyword relevan, long tail, untuk setiap halaman produk. Misalnya “luxury beachfront resort”, “cheap hotel near the beach”, dll.

Jangan lupa pula, itu keyword juga nggak asal comot tapi hasil riset juga.