Berawal dari filosofi sederhana dalam kehidupan sehari-hari, portal-portal social media saat ini banyak dimanfaatkan untuk memasarkan aneka produk dan jasa. Wajar saja, karena bahkan pedagang asong sekalipun tahu persis bahwa supaya dagangan laku, mereka harus berjualan di tempat yang ramai, tempat banyak orang berkumpul. Alasan berkumpulnya boleh apa saja, dan bisa saja sama sekali tidak berhubungan dengan barang yang ditawarkan. Misalnya saja para pedagang yang menjual rokok, mereka mencari keramaian dengan alasan apapun, dari kenduri sampai demo.

Sebagai salah satu portal social media yang jumlah pemakai aktifnya terus bertambah, Instagram sekarang sudah menjadi tempat keramaian baru. Meskipun mungkin jumlahnya belum sebanyak Facebook, tetapi sudah terlalu banyak untuk dilewatkan begitu saja. Apalagi ada juga logika bisnis lain yang perlu juga diperhatikan, semakin ramai kerumunan orang, semakin banyak pula pedagang berkeliaran. Dengan logika sederhana ini, kita bisa melihat Instagram sebagai tempat keramaian yang meskipun tidak sebesar Facebook, tapi persaingannya juga masih lebih mudah.

Cara Marketing di Instagram

Tertarik untuk menggunakan Instagram untuk marketing? Tidak usah berfikir yang rumit-rumit dulu seperti SEO dan Google AdWords atau Facebook dengan mekanik Ads-nya dulu. Beberapa hal sederhana berikut bisa anda lakukan untuk memulai langkah anda memanfaatkan Instagram untuk marketing dan berjualan.

Pamer Dagangan – Jika anda menawarkan sesuatu yang bersifat fisik, orang bisa tertarik dengan melihatnya dalam bentuk foto, anda bisa membuat foto-foto menarik dari produk-produk yang anda tawarkan dan mem-posting-nya di Instagram. Kalau yang anda tawarkan berbentuk jasa, anda bisa memamerkan foto-foto hasil kerja anda, atau mungkin proses kerja anda. Misalnya saja kalau anda punya salon, pamerkan foto-foto mereka yang baru di make-up di salon anda, atau foto stylist-stylist anda sedang mendandani pelanggan.

Tunjukan Bagaimana Dagangan Dibuat – Memamerkan proses produksi bisa menjadi konten menarik, entah dalam bentuk video maupun foto. Apalagi kalau produk yang anda tawarkan memiliki proses produksi yang unik. Mungkin anda juga bisa menjawab pertanyaan konsumen dengan cara seperti ini. Misalnya saja anda sering mendengar konsumen bertanya, “Apakah produk makanan yang anda tawarkan digoreng atau dipanggang?” Pertanyaan tersebut bisa dijawab dengan foto atau video yang diposting melalui akun instagram. Cara ini dapat membuat konsumen semakin mencintai produk anda. Misalnya karena mereka melihat tempat produksinya sangat higienis.

Tampilkan Karyawan Anda – Tunjukan bagaimana mereka bekerja, tunjukkan bagaimana mereka sangat memperhatikan kualitas, tunjukkan bahwa mereka sejahtera. Konsumen lebih menyukai produk yang dibuat oleh perusahaan yang memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Jadi selain foto mereka sedang bekerja, tampilkan juga saat mereka mengikuti piknik keluarga yang diselenggarakan perusahaan misalnya.

Motivasi Konsumen Untuk Terlibat – Konsumen yang nampak bahagia dengan produk yang anda tawarkan bisa menjadi “iklan gratis” yang sangat efektif. Cobalah menyisipkan hashtag dalam produk-produk anda, sehingga saat konsumen memamerkan dirinya dengan produk anda, mereka yang melihat akan dengan mudah mengenali dan mencari jika mereka tertarik. Kalau anda punya restoran misalnya, cobalah sisipkan hashtag sebagai bagian dari dekorasi, pada kertas menu, atau mungkin pada bendera kecil yang ditancapkan di piring makanan.

Publikasikan Program Promosi – Instagram tidak terbatas hanya pada video atau foto murni. Kalau anda memiliki program promosi seperti diskon dan lainnya, jangan lupa untuk mempostingnya di Instagram dengan menyertakan hashtag yang relevan.

Penggunaan Hasthtag pada Instagram

Sama seperti Twitter yang sudah lebih dahulu memperkenalkannya, hashtag pada Instagram membantu pengguna dalam mencari konten yang relevan. Pengguna bukan hanya dapat melakukan pencarian dengan mengetikkan hashtag, dengan meng-click hashtag yang menarik perhatiannya, pengguna dapat menemukan tumpukan konten yang relevan. Dilihat dari sisi marketing, penggunaan hashtag pada Instagram bisa sangat efektif untuk menarik perhatian pengguna. Meskipun demikian, penggunaan berlebihan bisa menjadi bumerang, jadi tetaplah berhati-hati.

Hashtag populer seperti #selfie atau #nofilter mungkin menarik bagi anda. Tapi kecuali hashtag tersebut relevan dengan produk yang anda tawarkan dan foto yang anda posting, sebaiknya jangan latah menggunakannya. Misalnya saja jika anda memposting foto salah satu menu makanan yang ditawarkan restoran anda, jangan coba-coba menggunakan hashtag #selfie. Ingin memanfaatkan kepopuleran hashtag #selfie? Cobalah ajak konsumen anda ber-selfie bersama, dengan begitu penggunaan hashtag #selfie menjadi relevan.

Tanpa harus menghambat kreatifitas anda sendiri, sering-seringlah mengamati kompetitor atau perusahaan-perusahaan lain yang juga menggunakan Instagram untuk marketing mereka. Bukan hanya melihat apa yang mereka lakukan, tapi lebih penting adalah melihat reaksinya. Mengikuti apa yang dilakukan orang yang kemudian ternyata gagal menarik perhatian konsumen justru melihat anda terlihat (maaf) bodoh. Yang terpenting bukanlah soal kita meniru orang lain, tapi hal-hal yang secara umum dilakukan sesuai dengan produk yang anda tawarkan.

Meskipun jelas-jelas berbeda, ada banyak persamaan antara hashtag pada Instagram dan keyword pada search engine, jadi kebijaksanaan dalam penggunaannya juga sangat penting. Instagram memang mengijinkan kita untuk menggunakan sampai 30 hashtag pada setiap posting, dan menggunakan banyak hashtag mungkin bisa menarik banyak perhatian, tapi biasanya penggunaan hashtag yang terbatas tetapi relevan bisa menghasilkan kualitas respon yang lebih tinggi dari sekedar menarik perhatian saja.

Jangan lupa untuk memahami cara penggunaan hashtag yang benar, supaya anda tidak justru dianggap bodoh. Hashtag tidak boleh ada spasi. Hashtag dapat menggunakan huruf besar dan kecil. Hashtag dapat menggunakan angka. Hashtag tidak dapat menggunakan karakter khusus. Jadi #SeniDanBudaya bisa dipergunakan sebagai hashtag, tapi #Seni&Budaya tidak bisa.

Gunakan hashtag untuk membangun komunikasi dua arah. Cari hashtag yang relevan dengan produk yang anda tawarkan atau aspek-aspek lain yang relevan. Kalau ada posting yang menarik, berinteraksilah dengan me-like atau memberi komentar. Kalau ada pengguna lain yang posting-postingnya anda anggap menarik dan relevan, follow-lah. Jangan pelit mem-follow, me-like, atau memberi komentar. Banyak orang berfikir “Ngapain bikin orang lain populer?” Kalau anda juga berfikir demikian, ingatlah bahwa bisnis berjalan seperti banyak hal lain di dunia ini, take and give.

Iklan pada Instagram

Untuk saat ini Instagram masih belum memiliki program untuk beriklan seperti AdWords pada search engine Google atau Facebook Ads. Konon platform iklan pada Instagram sedang disiapkan dan dalam proses pengujian bersama dengan beberapa perusahaan yang dipilih untuk bekerja-sama. Jadi meskipun mungkin sekali-sekali anda akan bertemu dengan iklan pada Instagram, program tersebut belum bisa kita ikuti.