Tidak bisa dipungkiri, popularitas WordPress memang luar biasa. Data terakhir menunjukkan bahwa mesin WordPress digunakan pada 43.7% website-website yang masuk jajaran top 100.000 dunia. Mesin yang tadinya dikenal diperuntukkan bagi blog ini memang lambat laun berkembang menjadi sistem CMS (content management system) yang lebih kompleks.

Penggunaan sistem seperti WordPress memang dipandang merupakan pilihan sangat bijaksana, bahkan untuk korporasi besar sekalipun. Gratis, mudah digunakan, dan kehandalannya sudah sangat teruji. Apa anda masih perlu berfikir dua kali untuk menggunakannya pada website perusahaan atau sekedar blog anda, sementara website milik korporasi-korporasi besar sekelas Forbes dan CNN saja menggunakannya?

Tetapi sebetulnya WordPress tidak sendirian. Ada banyak produk sejenis lain beredar di dunia maya. Salah satu yang cukup tangguh adalah Drupal. Pemakainya juga tidak sedikit, kelas pemakainya juga tidak main-main. IT World melaporkan saat ini ada lebih dari sejuta website menggunakan mesin CMS Drupal, termasuk website pemerintahan yang sangat sensitif dalam hal ketangguhan dan keamanan seperti whitehouse.gov. Website sistem operasi Linux juga ditenagai dengan mesin Drupal.

Lalu yang mana yang sebaiknya dipilih saat kita akan membuat sebuah website? Mana yang lebih pantas dipilih saat kita harus memutuskan untuk memilih antara WordPress atau Drupal?

Kelebihan Drupal Dibandingkan WordPress

Drupal mulai diperkenalkan pada tahun 2001 sebagai mesin CMS, tiga tahun sebelum kita mengenal WordPress sebagai mesin blog. Sama dengan kebanyakan sistem CMS yang bersifat open source, Drupal juga menggunakan platform PHP dan MySQL, sehingga instalasinya gratis, meskipun sama seperti WordPress, ada sejumlah modul tambahan (dalam WordPress dikenal dengan istilah plugin) yang harus kita beli jika kita memang memerlukannya untuk kebutuhan spesifik tertentu.

Pada dasarnya konstruksi Drupal dan WordPress memiliki banyak kesamaan. Elemen-elemen inti, fungsi-fungsi, perbedaanya lebih banyak pada sekedar penamaan, bukan hal yang fundamental secara teknis.

Jadi apa perbedaan antara Drupal dan WordPress?

Mungkin kita bisa mulai dengan instalasi. Untuk menginstal Drupal secara manual, perlu waktu dua kali lipat lebih lama dari waktu yang diperlukan untuk menginstal WordPress secara manual. Mungkin karena hitungannya hanya sekedar menit, memang tidak terlalu esensial. Menginstal WordPress secara manual perlu waktu kira-kira 5 menit saja, sementara melakukan hal yang sama untuk Drupal perlu waktu sekitar 10 menit. Apalah artinya 5 menit? Tergantung sudut pandang. Perbedaan itu merupakan indikasi yang sangat sederhana kalau Drupal lebih rumit dari WordPress.

Perbedaan utama antara WordPress dan Drupal berjalan dari sejak masing-masing sistem ini dilahirkan. WordPress tadinya diciptakan sebagai mesin sederhana untuk para blogger menuangkan buah pikirannya ke ranah maya dengan cepat dan mudah, baru kemudian seiring berjalannya waktu WordPress terus dikembangkan menjadi sistem CMS yang mumpuni. Sementara itu Drupal sejak awal memang dirancang sebagai sistem CMS yang ditujukan bagi lembaga pemerintah dan korporasi yang menginginkan fleksibilitas dalam pengembangan websitenya.

Tentunya kebutuhan sederhana seperti satu halaman web tunggal atau blog bisa dengan mudah ditangani Drupal. Tapi saat kebutuhan membengkak menjadi sebuah website dengan ribuan halaman dan banyak pengguna, Drupal juga tidak akan mengalami kesulitan. Drupal juga sudah mengintegrasikan pola “search engine friendly” sehingga website-website yang dibangun dengan Drupal tidak akan kesulitan saat diajak bertarung memperebutkan posisi tinggi di ranking search engine.

Hal lainnya adalah pengembangan terus menerus yang sangat konsisten. Secara rata-rata, Drupal me-release versi baru setiap 7 minggu.

Apakah Drupal benar-benar rumit?

Selain whitehouse.gov, sejumlah website besar lain yang juga menggunakan mesin Drupal diantaranya ada FedEx, Nvidia, The Economist, dan National Geographic. Lalu kalau sedemikian tangguh, kenapa kemudian Drupal seperti kalah dari WordPress?

Meskipun Drupal dikenal sebagai sistem yang tangguh, stabil, dan mudah dikembangkan, sistem ini juga tidak bisa dengan mudah langsung dipakai begitu saja. Kebanyakan developer menyukai Drupal karena keunggulan-keunggulan teknisnya tadi, tapi pemakai tidak terlalu peduli dengan itu, mereka lebih tertarik dengan kemudahan penggunaan. Drupal sendiri cenderung menantang developer untuk mengembangkan modul sendiri dengan menulis program yang diperlukan sebagai tambahan atas sistem dasarnya. Pastinya ini bukan urusan mudah bagi perusahaan kecil yang tidak memiliki tim IT sendiri atau blogger yang tidak memiliki latar belakang teknis.

Sebuah artikel membandingkan Drupal sebagai tumpukan kayu dan aneka jenis paku yang bisa dibentuk menjadi apapun sementara WordPress seperti kursi yang sudah berbentuk dan anda hanya tinggal mengecatnya saja. Karena itu Drupal lebih disukai para web developer yang menginginkan mesin tangguh yang fleksibel sehingga mudah diotak-atik menjadi apapun yang mereka inginkan. Dukungan komunitas pengembang juga merupakan kelebihan tersendiri karena para developer bisa terus-menerus berdiskusi untuk menyempurnakan sistem yang mereka bangun. Sementara struktur konten yang dikenal dengan taxonomi, meskipun rumit tetapi kemungkinannya untuk diotak-atik lebih besar.

Kesimpulan

WordPress dan Drupal mungkin selintas seperti sesuatu yang serupa. Tetapi sebetulnya kedua sistem ini sangat bertolak belakang. Drupal dapat menjadi fondasi yang sangat tangguh untuk sebuah sistem yang besar. Struktur konstruksinya yang menyerupai sistem komputasi awan dan implementasi bertingkat membuat sistem ini scalable, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan. Sementara di sisi lain bisa tetap stabil meskipun harus menangani ribuan pengguna secara bersamaan.Sementara WordPress justru sebaliknya. Dikembangkan dengan tetap dijaga sebagai sistem yang sederhana dan ringan, bisa beroperasi dengan sumber daya minimal, bisa dibangun tanpa menuntut pengetahuan teknis yang tinggi.Drupal mengutamakan performa, sementara wordpress mengutamakan kesederhanaan.