
Anda Search engine memiliki dua fungsi utama. Pertama menjelajah internet yang biasa disebut “crawling” untuk membaca halaman-halaman website dan menyimpan datanya di dalam database yang disebut “indexing”. Kedua adalah menjawab pertanyaan pengguna yang diajukan dengan cara mengetikkan keyword pada panel search engine dalam bentuk daftar website yang dinilai paling relevan, diurutkan berdasarkan ranking sesuai dengan tingkat relevansinya. Jawaban ini biasa disebut “search engine result page” alias daftar pencarian search engine, kebanyakan kita menyebutnya dalam bentuk singkatan SERP.

1. Crawling dan Indexing
Untuk memahami cara kerja search engine, bayangkan internet sebagai jaringan terminal dalam sistem transportasi kota besar seperti TransJakarta.
Setiap terminal perhentian merupakan sebuah dokumen unik (biasanya berupa halaman web, tapi bisa juga berbentuk dokumen pdf, gambar berformat jpg, atau file lainnya). Search engine memerlukan cara untuk menjelajah seluruh kota, dari satu terminal ke terminal lainnya. Dalam konteks TransJakarta berpindah dari satu terminal ke terminal lainnya adalah dengan menumpang bis. Dalam konteks internet, untuk berpindah dari satu perhentian ke perhentian lain, search enggine menggunakan “link”.
Struktur link menghubungkan seluruh halaman web yang tersebar di dunia maya.
Link memungkinkan robot otomatis search engine yang biasa disebut “crawler” atau “spider” untuk menjelajah milyaran halaman web yang tersebar di seluruh jagat maya dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lainnya. Saat menemukan sebuah halaman web, robot otomatis ini akan membaca isinya kemudian memilih bagian yang dianggapnya penting untuk disetor dan disimpan di dalam database raksasa yang dikelola oleh search engine. Nantinya data yang disimpan di dalam database ini akan digunakan oleh search engine untuk menjawab pertanyaan pengguna.
Cara kerja search engine mungkin terasa sederhana, tapi bayangkan bagaimana search engine menyimpan daya dari milyaran bahkan trilyunan halaman web yang tersebar di seantero jagat maya kemudian mengolah, memilih dan memilah, untuk memberi jawaban kepada pengguna hanya dalam hitungan sepersekian detik saja. Untuk kebutuhan itu search engine membangun pusat-pusat penyimpanan dan pengolahan data raksasa di berbagai belahan dunia. Masing-masing fasilitas yang biasa disebut sebagai “datacenter” ini terdiri dari ribuan komputer yang dirancang khusus untuk menyimpan dan mengolah data dalam jumlah luar biasa besar dengan kecepatan sangat tinggi. Sehingga saat seorang pengguna mengajukan pertanyaan dengan mengetikkan kata kunci pada panel search engine, dia bisa langsung mendapatkan jawabannya tanpa harus menunggu lama. Para pengguna search engine bukanlah orang-orang penyabar. Menunggu satu atau dua detik sebelum mendapat jawaban sudah cukup untuk membuat mereka merasa kecewa. Karena itu search engine bekerja keras untuk memberi jawaban berkualitas secepat mungkin.

2. Memberikan Jawaban
Dalam fungsinya yang kedua ini search engine dapat dikatakan bekerja sebagai mesin penjawab. Tapi jangan membayangkan mesin penjawab yang biasa kita temukan dalam sistem telepon. Saat seorang pengguna bertanya dengan mengetikan keyword pada panel search engine, sistem langsung menyisir otaknya yang menyimpan milyaran dokumen untuk melakukan dua hal berikut:
- Pertama mengumpulkan file yang yang dianggap relevan dengan kata kunci yang diketikkan pengguna tersebut dan karenanya dinilai bermanfaat untuk ditampilkan sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukannya.
- Kedua mengurutkan – urutan dalam terminologi search engine populer disebut sebagai “ranking” – hasil dari langkah pertama tadi berdasarkan popularitas dari website yang menyediakan masing-masing hasil tersebut.
Kedua parameter tersebut di atas, relevansi dan popularitas, merupakan parameter yang paling mendasar dalam SEO karena mempengaruhi hasil pencarian.
Bagaimana search engine menilai relevansi dan popularitas?
Search engine menilai relevansi tidak hanya sekedar mencari halaman-halaman web yang mengandung keyword yang diketikkan pengguna. Pada awal-awal kehadirannya, search engine memang hanya menggunakan metoda sederhana tersebut,mencari halaman-halaman web yang mengandung keyword yang diketikkan pengguna. Saat itu cara kerja search engine masih sangat sederhana. Seiring berjalannya waktu, search engine terus mengembangkan cara yang lebih baik untuk memberikan jawaban yang lebih berkualitas. Sekarang ada ratusan faktor yang turut diperhitungkan search engine dalam mengukur relevansi. Kita akan membahas beberapa yang paling penting pada bagian-bagian selanjutnya dari panduan SEO untuk pemula ini.
Search engine menggunakan asumsi bahwa semakin populer sebuah website, halaman web, atau dokumen, kualitas isinya semakin tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering menggunakan asumsi yang sama. Misalnya saja, semakin populer sebuah lagu, semakin populer penyanyinya, semakin populer penciptanya, semakin enak lagunya. Sejauh ini penggunaan asumsi tersebut cukup berhasil memberikan jawaban yang memuaskan bagi pengguna search engine.
Dengan banyaknya pengguna yang mengajukan aneka pertanyaan, dan banyaknya jumlah halaman web yang tertumpuk di dalam databasenya, tentunya search engine tidak melakukan penilain atas popularitas dan relevansi ini secara manual. Search engine menggunakan perhitungan matematis yang biasa disebut “algoritma” untuk memilah (mengumpulkan hasil yang relavan) dan memilih (mengurutkan berdasarkan kualitas yang menggunakan popularitas sebagai dasar penilaiannya. Algoritma ini melibatkan ratusan parameter yang dalam termonologi SEO kita kenas sebagai “ranking factor”.
Kalau anda ingin mengetahui lebih detail mengenai parameter-parameter tersebut, MOZ memiliki daftarnya yang dapat ditemukan disini Search Engine Ranking Factors.


Bagaimana Cara “Menaklukkan” Search Engine?
Dengan melibatkan ratusan parameter, cara kerja search engine sangat rumit. Lebih parah lagi, search engine terus menerus mengembangkan algoritmanya dan selalu merahasiakannya. Search engine memang tidak ingin para pemain SEO mencari-cari cara untuk “menipu” algoritma mereka. Meskipun begitu search engine memberikan beberapa petunjuk bagi para pemilik website untuk menyempurnakan kualitas website dan konten yang terkandung di dalamnya sehingga layak mendapat ranking yang bagus. Misalnya saja petunjuk yang diberikan Google dan Bing berikut.


Panduan SEO dari “Google Webmaster Guideline”
Berikut beberapa rekomendasi Google agar website mendapatkan ranking yang baik:
- Buatlah konten untuk memenuhi kebutuhan pengunjung website supaya mereka menyukai website kita, bukan mengikuti kemauan search engine semata-mata supaya mendapat ranking bagus. Jangan sekali-kali mencoba mengakali pengguna dengan menggunakan teknik dimana pengunjung dan search engine mendapatkan konten yang berbeda saat mengunjungi website atau halaman web yang sama. Teknik ini biasa disebut “cloaking”.
- Buatkah website dengan struktur link antar halaman yang sederhana dan jelas, serta gunakan teks sebagai link. Setiap halaman yang kita buat di dalam website harus dapat dijangkau melalui setidaknya satu link berbentuk teks.
- Buatlah website yang banyak mengandung konten yang bermanfaat bagi pengunjung. Dengan menggunakan tag ALT, pastikan juga untuk memberikan judul dan deskripsi yang secara akurat menggambarkan isi yang terkandung di dalam keseluruhan halaman.
- URL, alamat website dari sebuah halaman website, yang didalamnya biasanya mengandung nama directory dan nama file, sebaiknya menggunakan kalimat yang mudah difahami pengunjung serta menggambarkan isi halaman tersebut. Disini kita dapat menyisipkan keyword.
- Hindari “duplicate content” dimana konten yang sama ada di dua atau lebih halaman yang berbeda. Jika anda memiliki alasan kuat yang mengharuskan anda melakukannya, pastikan untuk “mengakui” keberadaan duplicate content ini dengan menggunakan teknik yang disebut “301 redirect” atau menggunakan atribut “rel=canonical.

Panduan SEO dari “Bing Webmaster Guideline”
Para insinyur Bing yang merupakan search engine milik raksasa perangkat lunak Microsoft memberikan saran berikut supaya website mendapat ranking yang baik:
- Gunakan struktur URL yang jelas dan mengandung keyword.
- Konten dan link tidak boleh terhalang aneka bentuk media seperti Adobe Flash, JavaScript, atau AJAX).
- Buatlah konten yang kaya keword dan pastikan keyword tersebut merupakan keyword yang dipakai kebanyakan pengguna.
- Buat konten baru secara berkala.
- Jangan masukkan tulisan di dalam file gambar. Misalnya kalau anda ingin alamat kantor terindeks oleh Bing, pastikan supaya alamat tersebut tidak dimasukan ke dalam file gambar logo perusahaan.

Khawatir? Jangan Dong.
Praktisi sudah mengembangkan teknik SEO hampir sama lamanya dengan keberadan search engine itu sendiri. Sekarang mereka sudah menggali banyak informasi mengenai cara kerja search engine, bagaimana mesin cerdas ini mengurutkan ranking. Mereka kemudian berhasil menggunakan informasi itu untuk membuat website mereka mendapatkan ranking lebih baik.
Meskipun mereka hampir tidak pernah melakukannya secara terang-terangan, kenyataanya search engine terus memberi dukungan pada usaha yang dilakukan para praktisi SEO. Diantaranya mereka mendukung sejumlah konferensi bertema search marketing, beberapa diantaranya Search Marketing Expo, Pubcon, Search Engine Strategies, dan Distilled. Mereka juga mendukung acara MozCon yang diselenggarakan MOZ. Biasanya para insinyur dan perwakilan dari search engine besar turut hadir juga. Perwakilan dari pengelola search engine juga aktif membantu para webmaster melalui berbagai kanal seperti menulis blog serta berpartisipasi dalam form dan group.


Salah Satu Hasil Eksperimen Kami.
Eksperimen ini dilakukan untuk menguji hipotesa bahwa link yang ditempatkan di awal (atas) halaman memilik nilai yang lebih tinggi dari link yang ditempatkan di bagian akhir (atas). Kami membuat website dengan domain ngawur. Website ini diisi dengan hompepage yang memiliki 3 link, masing-masing link merujuk ke halaman yang memiliki konten dengan satu keyword ngawur. Keyword ngawur ini hanya muncul satu kali di masing-masing halaman. Setelah terindeks search engine kami mendapati bahwa halaman yang link dari homepage-nya berada paling awal (paling atas) mendapatkan ranking paling tinggi.
Eksperimen ini sangat bermanfaat, tetapi tidak juga bisa dijadikan satu-satunya rujukan.
Selain melalui eksperimen-eksperimen sendiri seperti di atas, kita juga dapat mempelajari cara kerja search engine dengan meneliti pendaftaran paten yang dilakukan oleh search engine besar pada United States Patent Office, kantor pendaftaran paten Amerika Serikat. Salah satu paten yang mungkin paling menarik untuk dipelajari adalah paten yang dibuat dari asrama Universitas Stanford pada tahun 1990an yang menudian melejitkan Google menjadi raksasa seperti sekarang ini. Paten untuk sistem yang kita kenal dengan istilah PageRank ini terdaftar sebagai Patent #6285999 dengan judul “Method for node ranking in a linked database.” Tesis yang menjadi rujukan dari paten tersebut juga menarik untuk dipelajari. Judulnya Anatomy of a Large-Scale Hypertextual Web Search Engine. Keliatan rumit banget? Jangan khawatir. Kita tidak harus menguasai pelajaran-pelajaran rumit seperti aljabar dan kalkulus untuk bisa sukses dengan SEO.
Through methods like patent analysis, experiments, and live testing, search marketers as a community have come to understand many of the basic operations of search engines and the critical components of creating websites and pages that earn high rankings and significant traffic.
Dengan metode analisa paten, eksperimen sendiri, dan pengujian langsung para praktisi SEO sudah mendapatkan banyak kesimpulan mengenai cara kerja search engine serta memahami komponen-komponen penting yang diperlukan agar website dan halaman web memperoleh ranking yang baik sehingga mendapatkan aliran traffic yang cukup besar.
Bagian-bagian selanjutnya akan menjelaskan agar anda memahami dan dapat mempraktekannya.


- BAGIAN 1. Memahami Cara Kerja Search Engine
- BAGIAN 2. Interaksi Pengguna dengan Search Engine
- BAGIAN 3. Pentingnya Search Engine Marketing
- BAGIAN 4. Dasar-Dasar Perancangan dan Pengembangan Website yang Search-Engine Friendly
- BAGIAN 5. Riset Keyword
- BAGIAN 6. Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Pengalaman Pengguna, dan Konten Terhadap Ranking
- BAGIAN 7. Meningkatkan Popularitas dan Menambah Link
- BAGIAN 8. Tool dan Layanan Search Engine
- BAGIAN 9. Mitos dan Miskonsepsi Tentang Seach Engine
- BAGIAN 10. Mengukur dan Memantau Keberhasilan

