Web Design

Home/Web Design

Cara Mempercepat Website Berbasis WordPress

Jangan menganggap pengunjung website adalah orang-orang sabar yang bersedia membuang-buang waktunya untuk menunggu sebuah halaman website perlahan-lahan muncul di layar. Riset menunjukkan bahwa mereka hanya mau menunggu beberapa detik saja, kalau website kita lemot, mereka pergi mencari website lain. Karena faktor kecepatan website ini penting untuk kenyamanan pengguna, maka Google juga menjadikan kecepatan website sebagai salah satu faktor utama SEO. Apakah website anda sudah cukup cepat? Kalau belum anda harus mempelajari dan mengimplementasikan cara mempercepat website yang akan kita bahas sekarang.

Cara Mempercepat Website Ala WordPress

Kalau website anda berbasis teknologi WordPress, mempercepat website bukanlah pekerjaan yang terlalu sulit, karena ada tersedia banyak perangkat tambahan yang memiliki fungsi-fungsi khusus yang secara keseluruhan membantu meningkatkan kecepatan website. Perangkat tambahan berupa software ini biasa kita kenal dengan sebutan PlugIn yang bisa kita tambahkan ke dalam website kita dengan menginstallnya. Jangan khawatir, menginstall PlugIn WordPress bukan hal yang sulit sehingga tidak memerlukan keahlian khusus, hanya perlu beberapa klik saja. Yang lebih sulit justru memilih PlugIn yang tepat, karena biasanya kita memerlukan banyak PlugIn dan selain fungsi, kita juga harus memastikan bahwa PlugIn-PlugIn yang kita pakai data bekerja bersama-sama secara efektif.

Inilah salah satu alasan memilih platform WordPress nutuk membangun website, cara mempercepat website berbasis WordPress sangat mudah. Sebetulnya bukan hanya untuk mempercepat website saja sih, ada banyak hal lain terkait dengan website dapat dilakukan dengan sangat mudah jika kita menggunakan mesin WordPress.

PlugIn WordPress untuk Mempercepat Website

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan website, dan banyak diantaranya berhubungan dengan konstruksi website itu sendiri sehingga cara untuk mempercepat website dari sisi ini dapat dilakukan tanpa perlu mengotak-atik sistem server. Beberapa contohhnya diantaranya ukuran file gambar yang terlalu besar, database yang kurang optimal, penggunaan kode pemrograman yang kurang efektif, dan lain-lain. Berikut adalah beberapa PlugIn WordPress yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. Perlu dicatat, biasanya ada banyak PlugIn yang tersedia untuk satu fungsi yang sama. Dalam daftar ini dipilih yang memang sudah cukup teruji.

Mempercepat Rendering Website dengan WP Fastest Cache

Rendering merujuk kepada proses menterjemahkan kode yang dipergunakan untuk membangun website menjadi sesuatu yang kita lihat di layar monitor. Anda pernah mendengar istilah HTML? HTML adalah “bahasa” yang dipakai untuk membuat website. Salah satu instruksi yang dikenal dalam HTML adalah <b> … </b> untuk membuat tampilan teks menjadi tebal. Rendering adalah proses membaca dan menterjemahkan kode HTML sampai kita melihat teks yang tampil dalam huruf tebal di layar monitor.

Kalau proses “menterjemahkan” ini berjalan lambat, pengunjung website harus menunggu lama sampai halaman website kita tampil dengan sempurna di layar monitornya. Jadi salah satu cara mempercepat website adalah mempercepat renderingnya.

Salah satu PlugIn yang berfungsi untuk mempercepat rendering website adalah WP Fastest Cache. Ada yang lain? Banyak. Tapi WP Fastest Cache ini memiliki sejumlah kelebihan, diantara kelebihannya yang paling penting adalah cepat dan settingnya mudah. Selain itu PlugIn ini sudah banyak dipakai dan rata-rata pemakai memberikan penilaian yang sangat baik. 3 juta download dan reviewnya bintang 5.

Caching dengan WP Total Cache

Pengunjung website sering kali berkunjung dan membuka halaman-halaman web pada website kita secara berulang. Setiap kali dia berkunjung atau membuka halaman web yang sama, proses rendering akan dilakukan dari awal lagi. Kalau pengunjung website kita hanya satu atau dua orang saja mungkin memang tidak menimbulkan masalah. Tapi kalau seperti harapan kita, pengunjung website kita berada di hitungan seribu – dua ribu atau bahkan sejuta – dua juta, tentu rendering berulang ini akan sangat membebani server yang ujung-ujungnya membuat website kita menjadi lemot.

Solusinya adalah teknik yang disebut “caching”. Secara sederhana bisa dijelaskan teknik ini membuat sebuah “salinan” yang sudah dirender di dalam komputer pengunjung. Setiap pengunjug ini membuka halaman web baru, satu salinan dibuat di dalam komputernya. Saat dia mengunjungi kembali, alih-alih server yang merender dan mengirim kembali halaman web tersebut, komputer yang dipakai si pengunjung akan membuka salinan yang sudah tersimpan di dalam komputernya sendiri. Jadi beban kerja server akan berkurang, demikian juga lalu lintas data antara komputer pengunjug dan server website kita.

Salah satu PlugIn populer nutuk teknik caching ini adalah W3 Total Cache. Kelebihan utamanya ada pada performa dan kelengkapan fitur yang dimilikinya. Tidak heran kalau banyak penyedia hosting terkemuka berkelas dunia merekomendasikannya. Penggunanyapun bukan hanya website dan blog kecil-kecil tetapi juga nama-nama besar seperti raksasa telekomunikasi AT&T dan portal berita internacional Mashable.

Kompresi File dengan WP Super Minify

Untuk mengoptimalkan tampilan dan mengendalikan fitur-fitur tertentu, biasanya website dibangun dengan melibatkan file-file tambahan. HTML yang merupakan “bahasa” yang kita pergunakan untuk mengatur tampilan didukung sejumlah file tambahan yang juga berisi kode pemrograman yang ditulis dalam bahasa lain, biasanya CSS dan JavaSript. Tampilan website yang cantik jelita dan kaya fitur biasanya memiliki konsekuensi, jumlah dan kuran file-file pendukung, CSS dan JavaScript yang membengkak. Logikanya, kalau file-file pendukung ini banyak dan besar-besar, waktu yang dipergunakan untuk mengirimkannya dari server ke komputer pengunjung dan menampilkannya di layar monitor jadi lebih lama.

WP Super Minify, melakukan kompresi untuk memperkecil ukuran file-file yang ditransmisikan dari server ke komputer pengunjung, baik yang berbentuk HTML maupun CSS dan JavaScript. Karena ukuran file lebih kecil, waktu yang diperlukan untuk mentransmisikannya jadi lebih pendek, otomatis pengunjung merasa website kita lebih cepat.

Memperkecil Ukuran File Gambar dengan WP Smush

Ingat kata pepatah yang mengatakan “Sebuah Gambar Berbicara Seribu Kata”? Karena itulah para prancing visual website menggunakan banyak komponen gambar dalam sebuah website. Begitu pentingnya gambar bagi pengunjung website, sampai Google memberikan nilai lebih rendah pada website atau halaman web yang miskin eleman gambar. Sayangnya ukuran file gambar jauh lebih besar dari ukuran file yang hanya berisi teks. Kalau kita menggunakan banyak gambar di website kita, apalagi ukurannya juga besar besar, otomatis waktu yang diperlukan untuk mentransmisikannya dari server kita ke komputer pengunjung jadi jauh lebih lama.

Salah satu cara mempercepat website yang sangat efektif adalah mengurangi ukuran file gambar di website kita. Sayangnya biasanya ada dua kemungkinan kensekuensi negatif dari mengurangi ukuran file gambar, ukuran gambarnya jadi lebih kecil, atau ketajamannya yang berkurang sehingga jadi tidak enak dilihat.

WP Smushmemiliki teknologi yang dapat mengurangi ukuran file gambar dengan tetap menjaga kualitas tampilannya di monitor pengunjung.

Beberapa fitur yang membuat WP Smush menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan PlugIn-PlugIn lain yang memiliki fungsi yang sama adalah fitur-fiturnya. Beberapa diantaranya adalah:

  • Dapat memproses beberapa format gambar yang biasa dipakai pada website seperti JPEG, GIF, dan PNG.
  • Membuang warna yang tidak terpakai dari gambar.
  • Berfungsi normal saat dikombinasikan dengan PlugIn-PlugIn lain.
  • Mengkompresi gambar dalam satu directory sekaligus.
  • Menghilangan metadata dari file gambar berformat JPEG.
  • Mengkompresi sejumlah file gambar secara bersamaan.

Optimasi Database dengan WP-Optimize

Website-website modern, termasuk yang menggunakan mesin WordPress, menyimpan sejumlah besar data di dalam database. Sejumlah aktivitas dapat membuat ukuran database ini membengkak sehingga waktu untuk melakukan pencarian dan pengambilan data jadi lebih lama. Tidak heran kalau optimasi database menjadi salah satu cara mempercepat website yang sangat efektif.

Mari kita lihat contoh kasusnya.

WordPress menyimpan data revisi yang kita lakukan. Misalnya kita membuat satu posting dan supaya supaya aman, sambil mengetik kita men-save secara berkala, misalnya saja serial 10 menit. Kalau kita mengetik satu posting selama 60 menit, artinya kita men-save 6 kali sebelum posting itu kita publikasikan. WordPress menyimpan semua revisi itu di dalam database. Jadi untuk satu posting ada 6 versi yang tersimpan. Kalau kita punya 1000 posting dan masing-masing ada 6 versi, bisa dibayangkan betapa banyak isi database kita. Padahal yang ditampilkan saat ada pengunjung yang membuka hanya versi yang terakhir saja.

Contoh lain. Kalau website atau blog kita cukup populer dan banyak pengunjungnya, akan ada banyak komentar yang dibuat pengunjung dan banyak diataranya tidak berguna sehingga tidak akan kita “approve”, bahkan banyak diantaranya mungkin hanya “spam”. Tapi data ini tetap disimpan di dalam database. Makin banyak posting, makin banyak komentar yang sebagian diantaranya tidak penting, makin bengkak ukuran database kita.

WP-Optimize membantu kita membersihkan database dari data-data yang tidak penting sehingga ukurannya jadi lebih ramping. Selain ruang yang termakan di dalam server jadi lebih sedikit, proses mencari dan menampilkan data juga jadi jauh lebih cepat.

Loading Bertahap dengan BJ Lazy Load

Biasanya halaman web cukup panjang, tidak hanya sekedar yang tampil di layar monitor saja. Saat kita memasuki website atau membuka halaman web, yang muncul di layar monitor dan langsung terlihat hanya bagian paling atas saja. Kalau apa yang kita lihat menarik perhatian kita untuk lanjut, kita akan men-scroll untuk turun pelan-pelan.

Mengikuti logika itu, BJ Lazy Load menciptakan trik efektif nutuk membuat pengunjung merasa website kita cepat. Sederhana saja, alih-alih menunggu seluruh halaman web ter-loading seluruhnya lalu baru ditampilkan sekaligus, dia mengatur loading bertahap halaman web secara bertahap. Mungkin secara teknis teknik tidak bisa benar-benar dikatakan sebagai sebuah cara mempercepat website, tapi solusi efektif nutuk membuat website terasa cepat.

Cara Migrasi Ke HTTPS

Cara migrasi ke HTTPS perlu diketahui supaya kita bisa membuat komunikasi antara pengunjung website dan server pengendali website kita terjamin keamanannya. Website sekarang sudah bukan lagi sekedar tempat kita menyajikan informasi di dunia maya supaya semua orang dari seluruh penjuru dunia bisa dengan mudah melihatnya. Website sekarang merupakan platform komersial dimana pengunjung website berkomunikasi secara digital melalui server yang kita gunakan. Karena itu keamanan komunikasi data sangat penting supaya tidak ada orang yang dapat menyadap komunikasi tersebut atau menggunakan jalur komunikasi tersebut untuk menyusup ke dalam server kita.

Cara Migrasi ke HTTPSKeamanan di jaringan internet sudah merupakan keharusan. Syarat mutlak untuk masuk ke dunia maya terutama untuk perusahaan. Bukan hanya korporasi besar tapi perusahaan skala UMKM sekalipun.

Kala kita berbicara mengenai website, bentuk salah satu instrumen keamanan paling esensial adalah menggunakan server hosting yang diamankan dengan menggunakan teknologi HTTPS. Penggunaan server HTTPS menunjukkan kepada para pengunjung website kita bahwa kita peduli dengan keamanan transmisi komunikasi antara mereka dengan website kita. Selain mendongkrak tingkat kepercayaan para pengunjung website, HTTPS juga membuat website kita lebih dipercaya oleh search engine, khususnya Google.

Migrasi website ke server HTTPS merupakan langkah strategis. Sayangnya banyak perusahaan belum melakukannya. Riset terakhir memperkirakan bahwa baru sekitar 2 sampai 3 persen saja perusahaan yang sudah bermigrasi ke HTTPS.

Kalau anda tertarik untuk melakukannya tetapi masih ragu-ragu karena tidak tahu cara migrasi ke HTTPS, anda bisa mengikuti petunjuk berikut.

#1 – Beli Serfikat SSL

Server HTTPS menggunakan teknologi SSL untuk mengenkripsi transmisi data antara pengunjung dan server dimana website kita berada. Masing-masing website harus membeli fasilitas ini untuk kemudian dipasang di server. Sebagai tanda bahwa kita membeli teknologi ini adalah diberikannya sertifikat SSL. Ada beberapa perusahaan menyediakan sertifikat SSL. Masing-masing perusahaan menawarkan beberapa pilihan serfikat yang biasanya dibedakan oleh fitur-fitur tambahan yang disertakan. Harganya pastinya juga sangat bervariasi. Tapi perlu dicatat bahwa harga yang lebih mahal tidak serta-merta menjamin kualitas lebih tinggi, karena pada dasarnya semua menggunakan teknologi yang sama.

Domain SSL

Pada tingkat paling rendah dan tentunya harganya juga paling murah, ditawarkan produk yang biasanya disebut dengan istilah “Domain SSL”. Proses untuk membeli Domain SSL sangat sederhana, hanya perlu verifikasi email saja. Tingkat pengamanan yang disediakan adalah keamanan pada saat pengunjung mem-“browsing” website kita. Indikasi bahwa website kita diamankan dengan Domain SSL adalah adanya tanda kunci gembok di dekat alamat URL kita. Proses verifikasi untuk mendapatkan sertifikat SSL ini hanya sebatas kepemilikan domain saja. Biasanya Domain SSL dipakai oleh perusahaan kecil yang memiliki anggaran terbatas tetapi melakukan transaksi pembayaran pada websitenya.

Organization SSL

Tingkat yang lebih tinggi adalah Organization SSL, dimana selain mengecek kepemilikan domain, proses verifikasi juga meliputi verifikasi kepemilikan perusahaan. Mengingat legalisasi badan usaha di masing-masing negara berbeda, proses verifikasi ini memakan waktu cukup lama, biasanya beberapa hari. Dengan Organization SSL, pada saat pengunjung mem-“browse” website kita, yang nampak bukan hanya tanda kuci gembok tetapi juga nama perusahaan kita, mengesahkan bahwa sertifikat SSL tersebut diberikan khusus untuk perusahaan kita sementara keberadaan perusahaan kita telah diverifikasi.

Extended Validation SSL

Di tingkat paling tinggi ada Extended Validation SSL. Untuk mendapatkan sertifikat SSL jenis ini disyaratkan verifikasi lebih menyeluruh. Bukan hanya kepemilikan perusahaan saja yang diverifikasi tetapi juga keberadaan dan legalitasnya. Prosesnya bisa mencapai seminggu bahkan lebih. Sejumlah dokumen legalitas perusahaan akan diminta untuk diperiksa.

#2 – Install Sertifikat SSL

Setelah proses verifikasi dan sertifikat SSL diterbitkan, sertifkat tersebut akan dikirim ke alamat email yang kita berikan pada saat membeli sertifikat. Kalau website anda di-host dengan metode “shared hosting”, perusahaan penyedia hosting mengelola administrasi server sehingga kita memang tidak diperkenankan untuk meng-install sertfikat SSL sendiri. Administrator server yang ditugasan hosting provider akan melakukannya untuk kita.

#3 – Backup Website Kita

Meskipun pada umumnya proses migrasi ke HTTPS tidak membuat kita kehilangan data, resiko tetap ada. Usahakan untuk disiplin dengan SOP (Standard Operating Procedure) pengelolaan website yang mengharuskan kita mem-backup setiap kali akan melakukan perubahan besar pada website.

Perlu dicatat bahwa tidak semua paket hosting menyertakan fasilitas backup ini. Kalau paket hosting yang kita pakai menyediakan fungsi backup dan pengelolaan hosting kita menggunakan sistem cPanel, tersedia fitur backup yang mudah dipergunakan. Kalau tidak artinya anda harus meminta bantuan technical support provider hosting kita. Sering kali fasilitas backup ini disediakan secara opsional dimana kita harus membayar lagi untuk mendapatkannya.

#4 – Ubah Link HTTP jadi HTTPS

Di dalam website kita pasti ada banyak link menuju sejumlah halaman lain di dalam website. Misalnya saja menu biasanya berisi link menuju halaman-halaman tertentu. Kalau di homepage kita menampilkan produk-produk yang kita tawarkan, dari masing-masing foto produk misalnya, ada link ke masing-masing halaman yang berisi informasi lengkap mengenai produk tersebut.

Halaman-halaman tersebut dirujuk dengan alamat URL yang didepannya diawali dengan HTTP. Misalnya http://websitekita.com/ketegori-produk-a/halaman-produk-1.htm. Semua link internal di semua halaman yang ada di dalam website kita harus diubah dari HTTP menjadi HTTPS. Dari contoh tadi URL diubah menjadi https://websitekita.com/ketegori-produk-a/halaman-produk-1.htm.

Kalau website kita dibangun menggunakan sistem CMS seperti WordPress misalnya, penggantian URL link HTTP menjadi HTTPS ini bisa dilakukan secara otomatis. Meskipun demikian bisa jadi ada yang terpaksa harus dilakukan secara manual, misalnya bila di dalam konten kita menyisipkan link secara manual. Kalau ada yang terlewatkan, akan muncul error 404 yang selain mengganggu kenyamanan pengunjung juga tidak disukai search engine.

#5 – Periksa Code Libraries

Jika website anda dibangun dengan menggunakan sejumlah bahasa pemrograman tertentu seperti JavaScript misalnya, bisa jadi di dalam kode-kode pemrograman tersebut juga tersisip rujukan URL yang juga harus diubah dari HTTP menjadi HTTPS.

#6 – Mengubah Link Eksternal

Sukses website secara komersial tidak bisa lepas dari SEO, dan salah satu bagian penting dari SEO adalah link building. Aktivitas untuk mendapatkan link dari website lain ini biasanya menuntut kerja keras yang terus-menerus, dalam jangka panjang. Sialnya kita tidak bisa mengubah URL-nya dari HTTP menjadi HTTPS secara otomatis.

Link dari sumber-sumber yang kita kendalikan sendiri, misalnya dari blog yang kita kelola sendiri atau dari kanal sosial media milik kita sendiri, bisa dengan mudah kita ubah sendiri. Tapi link dari sumber-sumber lain ceritanya bisa sangat berbeda. Kemungkinan besar kita terpaksa harus menghubungi para pemilik website tersebut dan meminta mereka untuk mengganti. Belum tentu mereka bisa dihubungi. Belum tentu mereka bersedia. Kalaupun mereka bersedia belum tentu mereka benar-benar melakukannya.

#7 – Siapkan 301 Redirect

Untuk membuatnya lebih mudah difahami, kita bisa menggunakan analogi alamat rumah. Pada dasarnya, meskipun lokasinya secara fisik tetap sama, saat nomor rumah diganti, kiriman surat yang masih mencantumkan alamat lama tidak akan sampai. Setelah memberitahukan kepada semua relasi mengenai perubahan alamat, ada baiknya memberitahu kantor pos terdekat bahwa alamat anda berubah serta memberikan alamat baru. Minta supaya kiriman untuk anda yang masih menggunakan alamat lama dikirimkan ke alamat baru.

Perubahan alamat virtual website yang kita kenal dengan sebutan URL juga bisa memicu masalah yang sama. Kalau-kalau ada yang masuk ke alamat lama lewat link yang belum sempat diganti, kita bisa memakai 301 Redirect. Secara sederhana 301 Redirect ini akan menyalurkan pengunjung yang menggunakan alamat lama untuk masuk ke alamat baru secara otomatis. Istilah teknisnya “permanent redirect”. Perubahan HTTP menjadi HTTPS memang permanen karena kita tidak akan mengembalikannya menjadi HTTP lagi.

Kalau anda kurang memahami teknis administrasi server web, sebaiknya minta bantuan technical support dari hosting provider anda. Untuk melakukan perubahan ini tidak perlu waktu lama, hanya perlu beberapa menit saja.

#9 – Update Alamat Pada Instrumen Marketing Lain

Tentunya di banyak instrumen marketing yang kita gunakan, kita sering menyisipkan link baik ke homepage maupun ke halaman-halaman internal. Misalnya saja pada “signature” yang menutup setiap email yang anda kirim, secara otomatis dimunculkan nama anda, nama perusahaan, dan alamat website. Alamat website disini perlu kita ubah. Kalau kita aktif di forum-forum online yang relevan, mungkin pada bagian “profile” anda juga mencantumkan URL website, juga harus diubah.

#10 – Update AdWords dan Sejenisnya

Anda menggunakan program periklanan berbasis PPC seperti Google AdWords dan sejenisnya? Segera ubah link landing pagenya. Kalau tidak anda mungkin akan terus membayar click yang terbuang percuma karena mengalir ke alamat lama.

#11 – Update Google

Anda serius dengan online marketing khususnya SEO? Pastinya anda menggunakan beberapa produk Google yang khusus disediakan untuk keperluan ini seperti Google Analytiscs dan Search Console. Ini juga harus segera diupdate. Kalau tidak data yang dihasilkan tidak akurat lagi karena yang diukur justru alamat lama.

Google AMP Adalah Solusi Goole Untuk Mempercepat Akses Website

Dunia berubah sangat cepat, dan seiring dengan itu sikap manusia juga menjadi semakin terburu-buru. Google AMP adalah solusi Google yang diciptakan untuk menghadapi perubahan sikap tersebut di era internet. Kecenderungan yang disikapi Google dengan solusi yang ditawarkannya tersebut bukanlah sebuah hipotesa belaka karena didukung data yang meyakinkan, setidaknya di ranah digital.

Kalau anda termasuk bagian dari generasi yang mulai mengakses internet pada awal-awal kehadirannya, tentu anda ingat betapa kita dituntut untuk menyediakan kesabaran ekstra untuk menunggu sebuah halaman web tersaji di depan kita. Padahal saat itu elemen mayoritas website hanya teks saja, kalaupun ada komponen multimedia, biasanya hanya gambar kecil dengan resolusi yang ditekan seminimal mungkin untuk menghemat bandwidth, supaya loading-nya tidak terlalu berat.

Konon menurut statistik, jika sebuah halaman web tidak terbuka seluruhnya dalam waktu 3 detik saja orang akan pergi. Sisi lain, alasan utama orang untuk menutup halaman web atau menghentikan penggunaan mobile app adalah karena “lemot”-nya, 70%. Bounce-rate website akan melonjak menjadi 58% kalau loadingnya lebih dari 10 detik.

Sebagai jawaban atas persoalan tersebut Google menciptakan AMP yang merupakan sebuah mekanisme yang memungkinkan halaman website kita dapat diakses dengan lebih cepat. AMP merupakan singkatan dari Accelerated Mobile Page, atau dengan kata lain karya Google yang satu ini hanya tersedia untuk akses melalui perangkat mobile.

Bayangkan keuntungan yang bisa kita dapat kalau pengujung dapat mengakses website kita dengan lebih cepat sehingga tidak melampauai ambang kesabaran seperti yang kita bahas tadi.

Google AMP Adalah?

Sebetulnya Facebook sudah lebih dulu melakukan eksperimen untuk mempercepat akses website ini melalui Facebook Instant Articles yang diperkenalkan pada tahun 2014. Dengan Facebook Instant Articles, sebuah page Facebook dapat diakses dengan kecepatan sampai 10 kali lebih cepat dibandingkakan halaman Facebook biasa. Hanya saja sesuai dengan namanya, Facebook Instant Articles hanya bisa dipergunakan pada halaman Facebook. Sementara Google AMP dapat dipergunakan pada website atau halaman website manapun.

Meskipun baru diperkenalkan sekarang, Google AMP bukan barang baru, karena Google sudah mulai meneliti dan membangun solusi ini sejak setahun yang lalu. Menyematkan jargon “lightning-fast” yang artinya kurang lebih secepat kilat, halaman web yang menerapkan AMP diperkirakan akan memiliki kecepatan loading sekitar 4 kali lipat halaman web biasa.

Google AMP adalah teknologi untuk mempercepat loading halaman web yang paling praktis untuk website-website berbasis WordPress. Hanya tinggal install pulug-in saja.

Kabar baik untuk anda yang menggunakan website berbasis WordPress karena website-website berbasis WordPress dapat langsung menerapkan teknologi Google AMP ini. Untuk website-website berbasis wordpress.com, teknologi AMP ini sudah langsung ada secara otomatis. Sementara untuk website-website berbasis mesin WordPress yang di-host sendiri hanya tinggal meng-install plugin-nya saja.

Mengapa Google AMP Penting Untuk Website Anda?

Ingat dengan kehebohan saat Google meluncurkan update algoritma yang tiba-tiba saja populer dengan sebutan “Mobilegeddon”? Google memberi nilai lebih tinggi pada website-website yang mobile-friendly. Diantara faktor-faktor yang membuat sebuah website dapat dikategorikan mobile-friendly adalah kecepatan loading, selain user-experience pada saat mengakses website melalui perangkat mobile.

Google AMP adalah teknologi yang diciptakan Google untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan meningkatnya kecepatan loading, pengalaman pengguna secara menyeluruh akan ikut terdongkrak. Google sendiri menjalaskan karakteristik AMP seperti berikut:

Google AMP adalah sistem yang dirancang untuk memilah komponen-komponen website dan menyingkirkan hal-hal yang tidak terlalu penting sehingga pengunjung website bisa mendapatkan semua informasi yang disajikan pada suatu halaman website tanpa beban berat sehingga loadingnya lebih cepat.

Dengan sendirinya penerapan AMP pada website akan membantu mendongkrak ranking karena website kita memenuhi salah satu syarat yang diminta Google untuk masuk ke dalam kategori website yang mobile-friendly. Kurang enak gimana lagi coba? Google menetapkan syarat supaya website bisa dapat ranking bagus, dan dia sendiri juga yang menyediakan fasilitasnya, gratis!

Seberapa Beda Tampang Website Dengan Google AMP?

Kalau anda khawatir setelah dipasangi AMP website anda akan kelihatan jadul, untungnya nggak separah itu. Memang ada perbedaan, karena ada banyak bagian yang menjadi “beban” memang disingkirkan. Meskipun demikian engineer-engineer Google juga berusaha membuat supaya tampilan secara visual tidak terlalu berbeda. Yang lebih penting lagi, semua elemen penting seperti teks, foto, dan video, tidak serta-merta dihilangkan juga. Terlebih efek Google AMP lebih banyak pada akses melalui perangkat mobile, dimana kalau website anda sudah memiliki fitur responsive, memang secara visual tampang website saat diakses dengan smartphone akan jauh lebih sederhana.

Di sisi lain jika anda memfungsikan website anda untuk mencari uang melalui iklan seperti AdSense misalnya, sistem periklanan ini juga akan tetap berfungsi normal saat website dipasangi AMP.

Untuk memangkas beban dan menggenjot kecepatan, Google AMP memangkas komponen-komponen “berat” seperi JavaScript, Flash, dan embed berulang. Untuk mendapatkan efek kecepatan lebih baik, Google AMP juga bisa diatur untuk menghilangkan komentar pada website-website blog.

Seberapa Besar Pengaruh Google AMP Pada Ranking?

icon-google-ampMeskipun sudah diadopsi banyak website dan portal besar terutama yang berbasis WordPress, sifat keikutsertaan WordPress disini hanya sebagai pendukung dan pengguna, AMP sendiri tetap merupakan inisiatif open-source yang dikelola Google. Sampai saat ini, efek yang dapat dilihat adalah pada portal-portal berita. Saat orang melakukan pencarian melalui Google dengan smartphone, dia akan melihat carousel (seperti slideshow) yang menampiklan artikel dari portal-portal terkemuka. Masing-masing artikel memiliki icon kecil berbentuk kilat di sudut atas.

Sudah banyak portal, blog, dan website yang mengadopsi AMP, tapi masih banyak juga pengelola yang masih ragu-ragu dan khawatir akan adanya pengaruh negatif sehingga belum mengadopsinya. Sementara di sisi lain mereka juga khawatir pada akhirnya Google akan “memaksa” mereka untuk mengadopsi AMP, kalau tidak rankingnya akan terjun bebas. Jadi sampai saat ini masih banyak yang mengambil posisi “wait and see”.

Tapi ada juga yang justru bersemangat. Berita menyebut bahwa portal besar seperti Washington Post dan Vox Media termasuk diantara yang sangat bersemangat mengimplementasikan AMP karena mereka meyakini dampak langsungnya pada pengalaman pengguna, dimana kecepatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting, bahkan sampai tingkat tertentu malah lebih penting dari urusan visual. Kalau sudah begini, sepertinya pada akhirnya Google memang akan “memaksa” seperti pada saat implementasi Mobilegeddon.

Jadi kalau anda punya website, apalagi blog, portal berita, dan sejenisnya, sepertinya anda tidak perlu ikut-ikutan bermain “wait and see”, lebih baik implementasikan saja dari sekarang. Apalagi kalau website yang anda kelola berbasis WordPress dimana implementasinya sangat mudah dan sederhana. Karena pada akhirnya toh kemungkinan besar Google akan mengimplementasikannya secara menyeluruh pada SERP, dimana website yang mengimplementasikan AMP akan memiliki kesempatan untuk mendapat ranking lebih tinggi.

Pilih WordPress atau Drupal

Tidak bisa dipungkiri, popularitas WordPress memang luar biasa. Data terakhir menunjukkan bahwa mesin WordPress digunakan pada 43.7% website-website yang masuk jajaran top 100.000 dunia. Mesin yang tadinya dikenal diperuntukkan bagi blog ini memang lambat laun berkembang menjadi sistem CMS (content management system) yang lebih kompleks.

Penggunaan sistem seperti WordPress memang dipandang merupakan pilihan sangat bijaksana, bahkan untuk korporasi besar sekalipun. Gratis, mudah digunakan, dan kehandalannya sudah sangat teruji. Apa anda masih perlu berfikir dua kali untuk menggunakannya pada website perusahaan atau sekedar blog anda, sementara website milik korporasi-korporasi besar sekelas Forbes dan CNN saja menggunakannya?

Tetapi sebetulnya WordPress tidak sendirian. Ada banyak produk sejenis lain beredar di dunia maya. Salah satu yang cukup tangguh adalah Drupal. Pemakainya juga tidak sedikit, kelas pemakainya juga tidak main-main. IT World melaporkan saat ini ada lebih dari sejuta website menggunakan mesin CMS Drupal, termasuk website pemerintahan yang sangat sensitif dalam hal ketangguhan dan keamanan seperti whitehouse.gov. Website sistem operasi Linux juga ditenagai dengan mesin Drupal.

Lalu yang mana yang sebaiknya dipilih saat kita akan membuat sebuah website? Mana yang lebih pantas dipilih saat kita harus memutuskan untuk memilih antara WordPress atau Drupal?

Kelebihan Drupal Dibandingkan WordPress

Drupal mulai diperkenalkan pada tahun 2001 sebagai mesin CMS, tiga tahun sebelum kita mengenal WordPress sebagai mesin blog. Sama dengan kebanyakan sistem CMS yang bersifat open source, Drupal juga menggunakan platform PHP dan MySQL, sehingga instalasinya gratis, meskipun sama seperti WordPress, ada sejumlah modul tambahan (dalam WordPress dikenal dengan istilah plugin) yang harus kita beli jika kita memang memerlukannya untuk kebutuhan spesifik tertentu.

Pada dasarnya konstruksi Drupal dan WordPress memiliki banyak kesamaan. Elemen-elemen inti, fungsi-fungsi, perbedaanya lebih banyak pada sekedar penamaan, bukan hal yang fundamental secara teknis.

Jadi apa perbedaan antara Drupal dan WordPress?

Mungkin kita bisa mulai dengan instalasi. Untuk menginstal Drupal secara manual, perlu waktu dua kali lipat lebih lama dari waktu yang diperlukan untuk menginstal WordPress secara manual. Mungkin karena hitungannya hanya sekedar menit, memang tidak terlalu esensial. Menginstal WordPress secara manual perlu waktu kira-kira 5 menit saja, sementara melakukan hal yang sama untuk Drupal perlu waktu sekitar 10 menit. Apalah artinya 5 menit? Tergantung sudut pandang. Perbedaan itu merupakan indikasi yang sangat sederhana kalau Drupal lebih rumit dari WordPress.

Perbedaan utama antara WordPress dan Drupal berjalan dari sejak masing-masing sistem ini dilahirkan. WordPress tadinya diciptakan sebagai mesin sederhana untuk para blogger menuangkan buah pikirannya ke ranah maya dengan cepat dan mudah, baru kemudian seiring berjalannya waktu WordPress terus dikembangkan menjadi sistem CMS yang mumpuni. Sementara itu Drupal sejak awal memang dirancang sebagai sistem CMS yang ditujukan bagi lembaga pemerintah dan korporasi yang menginginkan fleksibilitas dalam pengembangan websitenya.

Tentunya kebutuhan sederhana seperti satu halaman web tunggal atau blog bisa dengan mudah ditangani Drupal. Tapi saat kebutuhan membengkak menjadi sebuah website dengan ribuan halaman dan banyak pengguna, Drupal juga tidak akan mengalami kesulitan. Drupal juga sudah mengintegrasikan pola “search engine friendly” sehingga website-website yang dibangun dengan Drupal tidak akan kesulitan saat diajak bertarung memperebutkan posisi tinggi di ranking search engine.

Hal lainnya adalah pengembangan terus menerus yang sangat konsisten. Secara rata-rata, Drupal me-release versi baru setiap 7 minggu.

Apakah Drupal benar-benar rumit?

Selain whitehouse.gov, sejumlah website besar lain yang juga menggunakan mesin Drupal diantaranya ada FedEx, Nvidia, The Economist, dan National Geographic. Lalu kalau sedemikian tangguh, kenapa kemudian Drupal seperti kalah dari WordPress?

Meskipun Drupal dikenal sebagai sistem yang tangguh, stabil, dan mudah dikembangkan, sistem ini juga tidak bisa dengan mudah langsung dipakai begitu saja. Kebanyakan developer menyukai Drupal karena keunggulan-keunggulan teknisnya tadi, tapi pemakai tidak terlalu peduli dengan itu, mereka lebih tertarik dengan kemudahan penggunaan. Drupal sendiri cenderung menantang developer untuk mengembangkan modul sendiri dengan menulis program yang diperlukan sebagai tambahan atas sistem dasarnya. Pastinya ini bukan urusan mudah bagi perusahaan kecil yang tidak memiliki tim IT sendiri atau blogger yang tidak memiliki latar belakang teknis.

Sebuah artikel membandingkan Drupal sebagai tumpukan kayu dan aneka jenis paku yang bisa dibentuk menjadi apapun sementara WordPress seperti kursi yang sudah berbentuk dan anda hanya tinggal mengecatnya saja. Karena itu Drupal lebih disukai para web developer yang menginginkan mesin tangguh yang fleksibel sehingga mudah diotak-atik menjadi apapun yang mereka inginkan. Dukungan komunitas pengembang juga merupakan kelebihan tersendiri karena para developer bisa terus-menerus berdiskusi untuk menyempurnakan sistem yang mereka bangun. Sementara struktur konten yang dikenal dengan taxonomi, meskipun rumit tetapi kemungkinannya untuk diotak-atik lebih besar.

Kesimpulan

WordPress dan Drupal mungkin selintas seperti sesuatu yang serupa. Tetapi sebetulnya kedua sistem ini sangat bertolak belakang. Drupal dapat menjadi fondasi yang sangat tangguh untuk sebuah sistem yang besar. Struktur konstruksinya yang menyerupai sistem komputasi awan dan implementasi bertingkat membuat sistem ini scalable, dapat dikembangkan sesuai kebutuhan. Sementara di sisi lain bisa tetap stabil meskipun harus menangani ribuan pengguna secara bersamaan.Sementara WordPress justru sebaliknya. Dikembangkan dengan tetap dijaga sebagai sistem yang sederhana dan ringan, bisa beroperasi dengan sumber daya minimal, bisa dibangun tanpa menuntut pengetahuan teknis yang tinggi.Drupal mengutamakan performa, sementara wordpress mengutamakan kesederhanaan.

Jasa Internet Marketing Indonesia

Internet marketing bisa dilakukan bleh sapa saja. Ilmunya bertebaran di dunia maya. Sementara itu yang lebih petting adalah mengimplementasikannya secara consisten sampai mendapatkan hasil. Tapi bagi sebagian orang yang waktunya lebih bermanfaat dipergunakan untuk fokus pada faktor-faktor yang lebih esensial dalam bisnisnya, menggunakan jasa internet marketing lebih relisais. Jika anda mencari jasa internet marketing Indonesia terbaik, coba kunjungi website http://artamaya.com

Jasa SEO Indonesia

Jika anda meluangkan waktu cukup untuk mempelajari SEO anda akan segera memahami bahwa SEO adalah pekerjaan yang menuntut kita meluangkan cukup banyak waktu secara terus menerus dalam jangka panjang. Sebagai pengusaha biasanya justru itulah yang sulit kita sediakan. Karena itu banyak perusahaan memutuskan untuk menyewa penyedia jasa SEO. Kalau anda tertaik untuk mencari penyedia jasa SEO Indonesia yang terpercaya, coba kunjungi website http://artamaya.com

Go to Top