Content Marketing

Home/Content Marketing

Trend Content Marketing 2017

Demo besar-besaran tanggal 4 November kemarin mengingatkan bahwa kita bahwa kurang dari 2 bulan lagi kita akan memasuki tahun 2017. Pastinya kita semua faham bahwa peranan content marketing semakin dominan sebagai salah satu kunci sukses utama digital marketing. Jadi sambil terus bekerja, sudah waktunya kita mulai menggali formulasi untuk tahun yang akan datang, salah satunya dengan memperkirakan trend content marketing 2017 supaya kita bisa memasukannya ke dalam strategi content marketing 2017 yang sudah harus kita matangkan sebelum tahun 2016 ini berakhir.

Salah satu analisa trend content marketing 2017 yang cukup menarik untuk dipelajari ditulis oleh Joe Pulizzi. Tulisan ini dipublikasikan oleh Content Marketing Institute dalam artikel berjudul The Biggest Content Marketing Trends in 2017. Joe Pulizzi merupakan salah satu praktisi dan pakar content marketing berpengalaman yang sudah malang melintang di dunia content marketing, menulis artikel, menjadi pembicara, bahkan menulis buku berjudul Content Inc. yang diterbitkan McGraw-Hill. Di Content Marketing Institute Joe Pulizzi bukan hanya sekedar kontributor melainkan juga pendiri.

Berikut adalah sejumlah hal penting yang disarikan dari artikel tersebut:

Jangan Abaikan Content Marketing Strategy

Bahkan korporasi besar sekalipun sering kali mengabaikan pentingnya strategi content marketing yang baik. Bukan hanya perlu dipikirkan, tapi juga harus tertulis, didokumentasikan dengan baik. Sejumlah riset yang dilakukan di luar negeri membuktikan bahwa mereka yang memiliki strategi content marketing yang baik, terdokumentasikan dengan baik, dan direview secara berkala sejalan dengan eksekusinya, memiliki tingkat kesuksesan yang lebih baik.

Native Advertising

Secara selitas dapat dijelaskan bahwa native advertising adalah penyisipan pesan pemasaran ke dalam sebuah cerita. Contoh mudahnya, alih-alih membuat iklan komersial yang secara periodik memotong pemutaran film di televisi, native advertising membayar produser James Bond untuk menggunakan Aston Martin sehingga tanpa disadari penonton melihat betapa hebatnya mobil lansiran pabrikan asal Inggris tersebut. Bentuk content-nya sendiri bisa dalam banyak bentuk, dari posting blog sampai film layar lebar.

Jika dulu komposisi pengeluaran perusahaan-perusahaan besar rata-rata 80% untuk pembuatan konten dan 20% untuk mendistribusikannya, Joe Pulizzi meyakini komposisi pembuatan konten akan menurun sementara biaya untuk distribusinya semakin membengkak, bahkan akan terbalik.

Influencer Marketing

Menggunakan orang-orang berpengaruh di bidang tertentu untuk mendistribusikan konten jika direncanakan dan dieksekusi dengan baik bisa memberikan hasil yang luar biasa. Tentunya selain konten, pemilihan sosok influencer juga sangat penting. Lihat bagaimana Yamaha sukses besar dengan memanfaatkan pembalap-pembalapnya di arena MotoGP, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, sebagai influencer yang menggerakan para penggemar mereka untuk memilih motor-motor buatan Yamaha.

Purpose-Driven Marketing

Content marketing tidak akan menghasilkan apa-apa kalau audience tidak membaca dan tergerak untuk melakukan atau setidaknya menggeser pikiran mereka setelah membaca. Kalau konten-nya bukan artikel tapi video misalnya, ya nonton lah bukan membaca.

Jadi pastikan kita benar-benar memahami misi yang kita inginkan saat membuat konten, misalnya menulis artikel. Apa yang kita inginkan. Siapa kelompok sasarannya. Apa yang kita ingin kelompok sasaran itu lakukan setelah membaca artikel yang kita tulis. Kalau kita menulis artikel hanya sekedar untuk menambah konten supaya search engine lebih “nanggap” website kita, sudah pasti content marketing yang kita lakukan gagal mencapai tujuannya.

Tujuan content marketing adalah menggerakan orang, bukan sekedar mendongkrak ranking search engine.

Gambar dan Video

Trend Content Marketing 2017 Yang Dominan Diantaranya VideoIngat kata pepatah yang mengatakan bahwa satu gambar dapat bermakna seribu kata? Bayang kan kalau video yang rata-rata memiliki sekitar 30 frame per second yang artinya 30 gambar yang dimunculkan berurutan setiap satu detiknya. Artinya video berdurasi 1 menit alias 60 detik terdiri dari 1.800 gambar. Kalau satu gambar bermakna 100 kata, jadi berapa kata yang terwakili oleh video pendek berdurasi 1 menit?

Mungkin tidak sedemikian heboh ya. Tapi tetap saja ada banyak benarnya. Coba lihat sekarang setelah koneksi internet demikian cepat dan murah sehingga kita bisa dengan nyaman menonton video melalui layar ponsel. Kebanyakan orang lebih suka menonton video lewat Youtube daripada membaca artikel bukan?

Facebook

Saat kita menawarkan produk mungkin search engine marketing, baik itu SEO maupun PPC, masih cukup efektif. Tapi untuk menarik untuk melirik konten kita, entah membaca pesan ringkas, melihat gambar, atau menonton video pendek, social media merupakan kanal yang sangat efektif, terutama Facebook.

Tidak memiliki cukup banyak pertemanan atau mungkin Page kita belum banyak yang me-like? Facebook menyediakan fasilitas periklanan berbayar yang dengan biaya yang relatif murah akan membawa konten kita ke depan hidung audience. Tidak asal audience karena kita bisa memilih karakteristik audience yang kita tuju.

Jangan Lupakan Faktor Manusia

Mungkin anda sering mendapat penawaran untuk membeli artikel yang banyak diantaranya ditawarkan dengan harga murah. Biasanya diembel-embeli dengan fitur SEO friendly dan bebas CopyScape sebagai indikator bahwa artikel itu tidak akan dianggap “duplicate content” oleh search engine. Seringkali harganyapun sangat menggiurkan.

Sebagian diantaranya bermain di kisaran harga antara 10 ribu sampai 20 ribu rupiah untuk artikel berbahasa Inggris dengan panjang 400 kata. Membayangkan berapa waktu yang anda perlukan untuk menulis artikel sendiri, banyak yang tergiur dengan penawaran seperti ini. Anda termasuk salah satu diantaranya? Sukses? Biasanya cukup sukses kalau tujuannya hanya sekedar mencari cara mendapat ranking tinggi di Google.

Tapi apakah kemudian orang tertarik untuk membaca? Apakah mereka yang membaca benar-benar terpengaruh pikirannya dan mengikuti apa yang anda inginkan?

Mobile Salah Satu Trend Content Marketing 2017 Paling Penting

Akses internet terutama untuk keperluan pribadi seperti berbelanja, berinteraksi melalui jaringan media sosial, membaca berita, mencari informasi, dan sebagainya saat ini lebih banyak dilakukan melalui perangkat bergerak yang lebih dikenal dengan sebutan mobile device. Berawal dari keberadaan dua golongan utama, smartphone alias ponsel pintar dan tab yang ukuran layarnya lebih lebar, kini kedua golongan tersebut semakin menyatu, smarphone dengan layar lebih lebar. Tidak selebar tab pada awalnya, tapi dengan resolusi layar yang semakin tinggi bisa menampilkan lebih banyak pada layarnya yang relatif sempit.

Kaum profesional biasanya sibuk bekerja di kantor dan menggunakan waktu untuk keluarga di rumah. Aktivitas berinternet biasanya dilakukan pada waktu kosong yang tidak bisa diisi apa-apa, misalnya saat terjebak kemacetan di jalan, saat naik bis atau kereta ke kantor, atau saat mulai beristrahat di tempat tidur, dimana penggunaan peralatan besar seperti laptop cenderung terasa kurang nyaman.

Tidak heran kalau sekarang akses internet melalui mobile device sudah melampaui perangkat komputer tradisional baik desktop maupun notebook. Pastinya trend content marketing 2017 sangat banyak terpengaruh.

Bisa dibayangkan apa akibatnya kalau konten anda tidak bisa dinikmati dengan nyaman melalui perangkat tersebut. Kalau anda mendistribusikan konten melalui website dan website anda belum bisa diakses dengan nyaman melalui smartphone, anda punya dua pilihan. Segera bangun ulang website anda supaya mobile-friendly atau bersiap-siaplah dengan bisnis lain saja. Tahukah anda bahwa bahkan Google sekarang mulai menurunkan nilai website-website yang tidak mobile friendly?

Cara Membuat Artikel Menarik Untuk Dibaca

Cara membuat artikel menarik untuk dibaca mungkin bukan hal yang menarik untuk semua orang. Google memang terus memoles algoritmanya supaya hanya artikel-artikel berkualitas yang muncul ke permukaan. Tetapi sampai sekarangpun masih banyak pemain digital marketing yang tidak terlalu mempedulikan hal itu. Masih banyak yang tetap menggunakan artikel hasil spinning bahkan membangun blog dengan auto generated content yang lebih dikenal dengan singkatannya, AGC. Yang penting lolos CopyScape, tidak penting apakah artikelnya menarik untuk dibaca. Pastinya artikel ini bukan untuk mereka. Artikel ini hanya berguna untuk mereka yang ingin artikel yang ditulisnya dibaca oleh pegunjung website atau blognya.

Kalau anda berkecimpung di dunia digital marketing dan mengetahui bahwa content marketing merupakan salah satu aspek penting didalamnya, artikel ini wajib anda baca.

Dalam studi yang dipublikasikan oleh Nielsen Norman Group pada tahun 1997 disebutkan bahwa alih-alih membaca dengan seksama, kebanyakan pengunjung website hanya melihat selintas saja, istilah asingnya “scanning”. Prosentase pengunjung website yang scanning ini luar biasa besar, 79%, padahal studi tersebut dlakukan sudah sejak lama. Sekarang dengan semakin hiruk-pikuknya jagat maya, pastinya angka tersebut lebih besar lagi. Lalu apa artinya menghabiskan demikian banyak waktu untuk menulis artikel, memikirkan isi setiap paragraf, menata setiap kalimat, memilih setiap kata yang digunakan? Akhirnya jangankan komentar, share di Facebook, apalagi link dari blog lain, dibacapun tidak. Kalau “penderitaan lahir batin” seperti itu merupakan hal yang masih anda alami sehari-hari sebagai blogger atau apapun yang hasilnya sangat tergantung dengan konten, lanjutkanlah membaca artikel ini.

Cara membuat artikel menarik untuk dibaca.Sebetulnya para pengunjung web ini bukannya tidak ingin membaca atau tidak tertarik untuk membaca. Mereka mencari informasi. Tidak mungkin mereka mencari informasi melalui internet kalau mereka tidak bersedia untuk membaca bukan? Mereka hanya tidak tertarik untuk membaca artikel yang mereka temukan. Melihat sesaat, memutuskan bahwa artikel tersebut tidak cukup menarik, kemudian memilih untuk mencari artikel lainnya. Hanya saja jumlah artikel yang muncul saat mereka mencari melalui Google misalnya, mereka mendapatkan sangat banyak hasil. Karena itu saat melihat satu artikel, mereka hanya memberikan sedikit sekali waktu sebelum memutuskan apakah terus membaca artikel itu atau melihat artikel lainnya. Kunci agar pengunjung website membaca artikel kita adalah membuat mereka memutuskan untuk terus membaca dalam waktu yang demikian singkat itu.

Lalu bagaimana cara membuat artikel menarik untuk dibaca? Kita tidak bisa mengubah kebiasaan pengunjung website. Yang kita bisa lakukan adalah menyiasati kebiasaan itu.

(1) Jangan ujug-ujug membuat pengunjung langsung puyeng duluan. Kalau kita menulis mengenai topik yang rumit, pertimbangkanlah untuk memecahnya menjadi beberapa artikel berseri. Selain membuat masing-masing artikel lebih sederhana dan lebih mudah dicerna, kalau artikel-artikel ini sukses menarik pengunjung website untuk membaca, mereka akan kembali untuk membaca artikel lanjutannya. Sekali menyelam minum air.

(2) Jangan gunakan struktur piramid dimana kita memberikan penjelasan lengkap di bagian awal kemudian membuat kesimpulan di bagian akhir. Orang akan keburu kabur karena puyeng dengan penjelasannya tanpa sempat membaca kesimpulan yang mungkin justru menjadi daya tarik artikel yang kita buat. Balik, tempatkan kesimpulan di bagian awal kemudian secara bertahap berikan penjelasan lengkap sesudahnya. Dengan begitu pembaca akan tertangkap dulu dengan kesimpulan yang sesuai dengan apa yang dicarinya. Baru kemudian pelan-pelan “mengunyah” penjelasan lebih detail.

Detail Cara Membuat Artikel Menarik

Setelah anda menulis dengan mengikuti pola dasar di atas, beberapa hal berikut ini, meskipun kecil tapi bisa membawa perubahan yang sangat besar terhadap reaksi pembaca.

Hindari Kalimat Panjang

Sekarang tool-tool dan plugin-plugin SEO mulai banyak yang menyertakan analisis terhadap aspek “readability”. Aspek ini mengukur tingkat kemudahan artikel untuk dibaca. Salah satu parameter yang digunakan adalah panjang pendeknya kalimat. Kalimat yang terlalu panjang dianggap lebih sulit untuk dibaca apalagi difahami. Karena itu artikel yang mengandung kalimat panjang-panjang tingkat readabilitinya dinilai rendah. Jadi usahakan agar kalimat-kalimat dalam artikel kita pendek. Saat kita menyadari kita membuat kalimat yang terlalu panjang, usahakan untuk memecah menjadi beberapa kalimat pendek.

Hal yang sama juga berlaku untuk paragraf. Satu paragraf hanya berisi satu pokok pikiran. Usahakan hanya terdiri dari tiga sampai empat kalimat saja. Jangan lupa untuk menyertakan beberapa paragraf yang sangat pendek, hanya terdiri dari satu kalimat.

Gunakan Sub-Judul Yang Menarik

Sebelum anda menulis, buatlah kerangkanya dulu. Mungkin anda ingat guru Bahasa Indonesia saat kita sekolah pernah mengajarkan itu. Teknik penulisan seperti itu masih berlaku sampai sekarang. Berikan judul kemudian sub-judul untuk masing-masing pokok pikiran. Selain soal pembagian supaya tulisan kita lebih mudah dicerna, pastikan judul dan sub-judul juga menarik perhatian pembaca. Setelah kita memiliki kerangka lengkap dengan judul dan sub-judulnya, baru lanjutkan dengan mengembangkan isinya. Dengan demikian tulisan kita jadi lebih mudah dibaca karena masing-masing pokok pikiran terisolasi dalam sub-judul sendiri sehingga lebih mudah dicerna.

Buat List

List alias daftar, bisa ditandai dengan titik besar yang sering dikenal sebagai bulleted list ataupun diberi nomor alias numbered list membuat tulisan terkesan sederhana dan mudah diikuti. Kalau bingung memilih antara bulleted list dan numbered list, gunakan logika sederhana saja. Kalau ada urutannya, gunakan numbered list. Sebaliknya, kalau secara logika masing-masing kalimat tidak harus berurutan, gunakan bulleted list. Supaya konsisten dengan tujuan penggunaan list itu sendiri, jangan dibuat berpanjang-panjang. Cukup satu kalimat. Selain itu tetap usahakan kalimatnya sependek mungkin.

Gunakan “Deep Caption”

Sering melihat tulisan berukuran cukup besar, seringkali dikombinasikan dengan gambar atau foto? Studi membuktikan deep caption cukup menarik perhatian pembaca. Daripada judul berbentuk tulisan atau caption berupa tulisan biasa yang ditempatkan di bawah gambar, deep caption memiliki daya tarik lebih tinggi. Jadi cobalah belajar sedikit menggunakan program editor gambar sehingga anda bisa menyisipkan deep caption pada artikel yang anda tulis.

Sisipkan Link yang Relevan dan Bermanfaat

Mungkin anda pernah mendengar teori bahwa link ke website lain berpengaruh buruk dari sisi SEO. Tapi Google sendiri sudah sering membantah teori ini, selama link tersebut mengarah pada sumber informasi yang relevan dan berkualitas, justru memberi pengaruh positif. Menyisipkan link ke sumber-sumber yang berkualitas membuktikan pada pembaca bahwa artikel yang anda buat bukan abal-abal, karena anda telah melakukan riset cukup mendalam sebelum menulis. Jangan lupa juga untuk menyisipkan link ke artikel lain yang relevan di website anda sendiri. Ada manfaat tersembunyi dari menyisipkan link ini. Sering kali kalau artikel yang anda tulis cukup menarik, akan ada orang-orang yang hanya sekedar copy-paste artikel anda ke dalam website atau blog mereka sendiri tanpa memberikan atribusi pada anda sebagai penulisnya. Kalau mereka hanya sekedar copy-paste, setidaknya kita malah mendapat sedikit keuntungan karena link yang kita sisipkan akan memperkuat link profile website kita.

Highlight Hal yang Penting dan Menarik

Seringkali bagian-bagian menarik dari artikel kita gagal menarik perhatian pembaca karena pembaca hanya melihat selewat. Bukan hanya judul dan sub-judul yang perlu diberikan tekanan. Kalimat-kalimat penting dan menarik juga perlu diberikan penekanan, istilahnya populernya highlight. Ada banyak cara yang bisa dipilih. Menebalkan, memberi garis bawah, membedakan warna, membedakan ukuran huruf, sampai memisahkan menjadi “blockquote”. Kalau anda menggunakan platform blog WordPress tentu anda tahu artinya blockquote dan cara membuatnya. Tapi pintar-pintarlah memilih. Jangan terlalu banyak, jangan terlalu panjang.

Bicara Data Dengan Angka

Pasti pernah mendengar kalau gambar bicara seribu kata. Tapi tahukah anda bahwa angka juga lebih menarik dari sekedar kata-kata? Cobalah gunakan angka untuk menunjukkan data, karena angka lebih menarik dari sekedar kata-kata. Coba kita gunakan berita aktual saat ini sebagai contoh. “4000 Buruh Dari China Mendarat di Sunda Kelapa”. Bukankah kalimat itu jauh lebih menarik dari berparagraf-paragraf cerita mengenai banyaknya tenaga kerja asing asal China yang masuk ke Indonesia? Akan lebih kuat pengaruhnya kalau dikombinasikan dengan cara membuat artikel menarik lain yang dijelaskan lebih dahulu. Misalnya saja angka dibuat dalam bentuk deep caption.

Trend Content Marketing 2016

Menurut data statistik, sekitar 93% pemasar B to B menggunakan content marketing sebagai bagian dari strategi pemasaran merela, 70% diantaranya menggunakan platform-platform social media populer seperti Facebook, Youtube, Twitter, dan LinkedIn untuk mendistribusikannya. Hasil pencarian secara natural melalui search engine merupakan satu dari hanya sedikit konten online yang mendapat tingkat kepercayaan yang tinggi. Karena itu tidak heran kalau banyak perusahaan mengalokasikan sampai 25% dari anggaran marketing mereka untuk content marketing. Logika sederhananya, kalau yang B to B saja begitu, yang B to C pastinya justru lebih heboh.

Ujung-ujungnya sangat gampang ditebak, artinya perusahaan sangat membutuhkan konten. Tetapi bagi kebanyakan perusahaan, membuat, mengelola, dan mendistribusikan konten bukanlah kompetensi yang mereka kuasai dengan baik. Karena itu mereka akan cenderung untuk menyewa orang lain atau perusahaan lain untuk melakukannya, sementara mereka sendiri tetap fokus pada aktivitas utama mereka. Artinya kebutuhan akan copywriter alias penulis konten akan terus menanjak, meminjam istilah Presiden Jokowi, meroket. Urusan konten bukan hanya akan tetap moncer tapi akan semakin hot di tahun 2016 yang akan datang.

Pertanyaannya konten seperti apa yang kira-kira akan meraih sukses tahun depan? Bagaimana kita mencari ide, menulis, lalu mendistribusikannya untuk meraih sukses maksimal?

Trend Content Marketing 2016

Kualitas v.s. Kuantitas

Kita tentu sudah tidak asing dengan saran bahwa konten harus sering di-update. Tapi perbedaan antara konten yang ditulis karena anda menemukan sesuatu yang memang bernilai untuk ditulis, mengandung informasi penting dan bermanfaat dibandingkan dengan konten yang ditulis hanya sekedar karena anda harus mengikuti jadwal posting yang sudah ditentukan bukan hanya bisa dengan mudah dirasakan oleh pembaca saja, bahkan search engine-pun dapat mendeteksinya.

Dalam wawancara dengan Content Marketing Institute, seorang pakar pemasaran bernama Marcus Sheridan menggarisbawahi adanya hubungan langsung antara membangun konten berkualitas tinggi dalam jumlah besar dengan peningkatan traffic dan jumlah pembaca.

Jadi untuk tahun 2016 yang akan datang, pastikan anda hanya mempublikasikan konten yang dalam istilah Rand Fishkin, pakar SEO dari moz.com, sebagai “10x content”, konten yang berada pada jajaran paling berkualitas dalam masing-masing industri. Menjaga kualitas konten bukan hanya membantu mendongkrak ranking website kita, tapi menjaga supaya website kita tidak dianggap salah satu produsen konten berkualitas rendah yang pada akhirnya justru bisa membuat website kita tenggelam.

Merger dan Akuisisi Website Kaya Konten

Anda pastinya ingat aksi korporasi yang dilakukan Facebook yang mengambil-alih WhatsApp. Para pemain besar yang semakin menyadari pentingnya konten akan mulai melakukan akuisisi, mengambil-alih blog dan website yang kaya akan konten berkualitas tinggi, entah kemudian dibiarkan berdiri sendiri, di-rebranding, atau mungkin di-merger alias digabungkan dengan portal korporat yang dari sisi konten dianggap lemah.

Pemain Besar Akan Semakin Fokus Dengan Konten

Website-website korporasi yang dilengkapi dengan blog mendapatkan jauh lebih banyak link dibandingkan dengan yang tidak. Perbedaanyapun sangat memcolok, sampai 97%, semata-mata karena blog dianggap merupakan sumber informasi online yang lebih dapat dipercaya dibandingkan blog korporat itu sendiri.

Tahun 2016 sepertinya perusahaan-perusahaan kelas kakap ini akan mengambil strategi konten marketing yang lebih terintegrasi alih-alih hanya membuat dan memelihara blog.

Konten Visual Akan Makin Moncer

Popularitas konten visual meningkat pesat pada tahun 2015 yang akan segera berakhir ini. Tahun 2016 yang akan datang, tren ini diperkirakan akan semakin mapan. Bahwa manusia lebih menyukai konten visual mungkin memang sudah sangat difahami sejak dulu, karena itu saat sekarang kualitas koneksi internet yang tadinya menjadi hambatan kualitasnya semakin meningkat, masa kejayaan konten visual bukan hanya sudah di ambang pintu tapi sudah dimulai.

Silahkan berkaca dengan diri anda sendiri. Mana konten yang lebih anda sukai, teks atau konten visual seperti foto, video, dan infografik?

Eranya Konten Interaktif

Apakah anda cukup memperhatikan bahwa Google semakin mengedepankan pengalaman yang dirancang khusus untuk masing-masing penggunanya secara individu? Konten juga akan segera mengalami kecenderungan yang sama. Akan sangat menarik jika anda bisa mendeteksi konten dengan kategori mana yang biasanya membuat pengunjung A membaca cukup lama, lalu saat kita membuat posting baru pada kategori tersebut, sistem secara otomatis mengirimkan notifikasi kepadanya.

Tips Konten Marketing 2016

Mungkin memang tidak begitu sulit untuk memahami pentingnya konten berkualitas tinggi untuk tahun 2016 yang akan datang. Tantangannya justru pada bagaimana kita bisa menciptakan konten berkualitas tinggi trsebut. Berikut ada beberapa tips konten marketing 2016 yang bisa anda gunakan.

Fleksibel

Menjadi kreator konten memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, fleksibel untuk melalukan perubahan sesuai dengan kebutuhan. Semua hal di sekitar dunia digital marketing berubah dengan sangat cepat. Konten yang bergeser dari yang tertulis menjadi lebh visual, kebutuhan untuk berimprovisasi untuk interaktivias, bermunculannya platform yang dapat digunakan untuk mendistribusikan konten, masing-masing dengan kebutuhan yang berbeda, mengikuti perubahan agar tetap bertahan menikmati kesuksesan dapat dianalogikan dengan surfing, menghadapi gelombang demi gelombang yang sangat berbeda antara satu dan yang lain sambil tetap mengambang.

Mampu Beradaptasi

Saat anda membangun konten, mungkin anda harus bermain peran. Dalam peranan yang berbeda, gaya bahasa dan pilihan penekanan yang anda gunakan pastinya akan sangat berbeda. Anda harus benar-benar menguasai berbagai gaya penulisan yang sesuai dengan peran yang anda bawakan.

Cermat Membangun Gagasan

Saat kita menulis konten, tentu kita tidak “ujug-ujug” mengetik dan langsung jadi. Ada proses yang justru mungkin lebih menguras pikiran bahkan bisa juga melibatkan perasaan, yaitu proses awal dimana kita menentukan topik alias tema, sudut pandang saat megupas topik tersebut, lalu disusul dengan memilih judul dan merancang kisi-kisi alias struktur tulisan.

Perlu diingat bahwa tahun 2016 yang akan datang, yang mengarahkan fokus pada penguatan konten bukan hanya anda sendiri. Orang akan segera dibingungkan dengan tumpukan konten yang sekilas nampak sama saja. Supaya anda dapat tampil beda, tentu anda harus memikirkan dengan matang, apa yang akan anda lakukan supaya konten anda berbeda dari kompetitor. Caranya?

Supaya konten anda tampil beda, pertama-tama diperlukan pemahaman terhadap audience yang anda hadapi, lalu riset keyword yang matang sambil tetap memasang mata dan telinga untuk melihat apa yang dilakkan kompetitor, barulah anda mulai mereka reka judul yang disusul dengan menulis onten itu sendiri.

Jangan Terpaku dengan Menulis Saja

Fahamilah bagaimana cara menyajikan konten anda agar menarik. Konten tertulis yang nyaman di baca bukan hanya soal makna, tapi juga harus enak dilihat. Mungkin anda perlu memahami CSS dan HTML. Mungkin anda harus lebih detail mempelajari WordPress dan theme alias template yang anda pakai. Pelajari berbagai platfom berbagi konten dan cara penggunaannya. Anda juga harus memahami SEO, supaya konten anda yang berkualitas tinggi itu tidak justru dinilai sebaliknya oleh search engine.

Manfaatkan Social Media

Sekarang semakin banyak orang melakukan pencarian bukan melalui search engine tetapi melalui portal-portal social media. Masing-masing portal social media pastinya memiliki karakter yang berbeda, dan pemahaman yang cukup sangat diperlukan supaya anda dapat menggunakannya secara optimal.

Evergreen Content dan Manfaatnya

Kalau anda sudah cukup lama berkecimpung di dunia digital marketing, pasti sudah mendengar istilah evergreen content yang baru-baru ini semakin sering disebut-sebut. Sebagian mungkin masih bertanya-tanya apakah evergreen content itu. Yang jelas evergreen content dalam dunia digital marketing khususnya blogging dan content marketing sama sekali tidak ada hubungannya lingkungan hidup, warna tumbuh-tumbuhan, apalagi ngeblog dengan font berwarna hijau.

Pengertian Evergreen Content

Kalau anda mempehatikan musik terutama yang sudah agak jadul, mungkin anda sering melihat album-album kompilasi lagu-lagu lama yang judulnya menggunakan kata evergreen, seperti misalnya “Evergreen Love Songs”. Evergreen yang dimaksud disitu adalah lagu-lagunya abadi, tak lekang oleh waktu, tetap enak dinikmati, popularitasnya bertahan lama. Makna kata evergreen dalam istilah evergreen content kurang lebih sama, evergreen content adalah konten yang relevansinya tidak cepat hilang seiring berjalannya waktu.

Contoh misalnya, anda membuat sebuah posting blog saat kasus #PapaMintaSaham merebak dengan judul “Akankah Setya Novanto Dipecat?” Dalam satu dua hari, mungkin konten ini sangat relevan. Tapi begitu kasusnya selesai dan kehebohannya berlalu, orang akan segera melupakannya. Karenanya posting tersebut tidak termasuk evergreen content. Tapi sebuah posting berjudul “Hukum Yang Mengatur Penyadapan di Indonesia” termasuk evergreen content karena sampai kapanpun akan tetap relevan, misalnya kalau terjadi kasus-kasus lain yang sama-sama melibatkan aktivitas penyadapan percakapan dan hal-hal sejenisnya.

Contoh lain, katakanlah anda mengelola sebuah blog tentang SEO. Posting berjudul “Pengertian SEO” merupakan evergreen content, karena sampai kapanpun akan ada orang yang belum dan ingin mengetahui definisi SEO. Tetapi posting berjudul “Teknik SEO Paling Efektif untuk Tahun 2015” tidak termasuk evergreen content, karena begitu tahun 2015 berlalu, konteksnya sudah tidak relevan lagi.

Evergreen content adalah konten yang dapat selalu dianggap relevan dan up-to-date untuk jangka waktu yang sangat lama.

Manfaat Evergreen Content

Setelah tahu definisinya, pertanyaan selanjutnya tentu apakah manfaat evergreen content itu? Tanpa mengetahui manfaatnya, tentu kita tidak akan memiliki alasan untuk bersusah-susah membuat, mempublikasikan, dan mempromosikannya.

Evergreen content memiliki manfaat jangka panjang. Karena tetap relevan untuk waktu yang tidak terbatas, konten tersebut tetap menarik dan karenanya terus mendatangkan traffic. Sementara itu konten yang aktual dan karenanya hanya relevan untuk jangka waktu yang terbatas, hanya akan mendatangkan traffic selama topiknya masih relevan. Terus-menerus mengisi konten aktual yang dengan cepat out of date akan memberikan website atau blog anda traffic yang stabil, sementara terus-menerus mengisi evergreen content akan membuat traffic anda terus meningkat.

Tentunya tidak mengisi konten secara periodik terus-menerus bukanlah pilihan jika anda benar-benar serius menekuni digital marketing.

Untuk pembaca, keberadaan evergreen content juga bisa sangat membantu untuk memahami latar belakang dari apa yang aktual terjadi saat itu. Menyikapi kasus #PapaMintaSaham saat ini orang tertarik mengetahui lebih mendalam aspek hukumnya. Kalau kemudian kasus sejenis terjadi di masa yang akan datang, selain kejadiannya sendiri, orang juga akan tetap tertarik dengan aspek hukumnya.

Dalam contoh kasus SEO juga terjadi kecenderungan yang sama. Kapanpun dia memulainya, orang yang pertama kali mempelajari SEO tentu yang pertama ingin mereka ketahui adalah pengertian SEO itu sendiri.

Membuat Evergreen Content

Kita pastinya sudah sangat hafal bahwa penulisan konten selalu dimulai dengan mencari ide. Kalau idenya masih mentok, pastinya penulisan postingnya nggak akan bisa lanjut apalagi selesai. Sayangnya memang mencari ide untuk menulis evergreen content tidak semudah konten aktual yang cukup dimulai dengan mengamati berita atau hal-hal lain yang sedang ngetrend.

Berikut beberapa ide yang bisa anda pakai untuk menulis evergreen content:

Tutorial dan “how to”. Semakin hari semakin banyak orang yang ingin melakukan sesuatu sendiri tapi tidak mengetahui caranya, kemudian menggunakan search engine dan kanal-kanal digital lain seperti social media untuk mencari tahu. Posting yang berisi panduan langkah-langkah untuk menyelesaikan sesuatu merupakan salah satu jenis evergreen content populer. Anda bisa menyesuaikannya dengan topik website atau blog anda sendiri, dari “Tutorial SEO untuk e-Commerce” sampai “Bagaimana Cara Mendapatkan Anak Perempuan”.

Daftar referensi. Referensi dalam bidang tertentu yang dikelompokkan kemudian diberi sedikit pengantar juga merupakan konten yang banyak dicari orang. Misalnya saja “10 Website untuk Belajar SEO”. Akan jauh lebih baik kalau anda sudah benar-benar mengalami sendiri memanfaatkan sumber-sumber yang anda referensikan, karena dengan begitu anda akan bisa dengan lugas memberikan pengantar.

Informasi statis dalam bidang tertentu. Apapun topik yang anda geluti, biasanya ada hal-hal yang merupakan patokan yang hampir tidak pernah berubah. Misalnya jika anda mengelola website atau blog bertema pariwisata, posting berjudul “Klasifikasi Hotel Berbintang” sampai kapanpun akan relevan bagi mereka yang ingin mengetahui apa perbedaan antara hotel bintang 4 dan 5.

Pertanyaan yang sering dilontarkan atau yang populer disebut FAQ (Frequently Asked Question). Kita tentunya tahu, banyak orang mencari informasi melalui internet untuk menjawab pertanyaan yang ada di kepala mereka. Pertanyaan “Apa Kelebihan Mesin Diesel?” akan selalu relevan bagi mereka yang sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil baru dan tertarik dengan mobil bermesin diesel.

Definisi. Saat kita mendengar sesuatu, kita mungkin tertarik untuk mengetahui artinya atau informasi lain yang relevan dengan itu. Posting yang sedang anda baca, termasuk ke dalam kategori ini.

Mengelola Evergreen Content

Evergreen content berhubungan dengan topik yang terus-menerus aktual, tetapi informasi yang berhubungan dengan itu mungkin saja berubah seiring berjalannya waktu. Karena itu evergreen content yang anda tulis jarus tetap dijaga agar isinya juga tetap sesuai dengan perkembangan terkini. Misalnya saja saat anda menulis “Pengertian SEO” mungkin anda menyebut AltaVista sebagai salah satu search engine, tetapi karena sekarang AltaVista sudah tidak ada lagi, tentu informasi tersebut harus disesuaikan.

Tidak seperti konten aktual yang setelah masanya lewat sudah tidak ada lagi yang membacanya, menjaga evergreen content agar tetap up-to-date sangat penting karena konten tersebut akan terus dibaca orang. Kalau anda luput mengupdate bisa jadi konten anda memuat informasi yang menyesatkan dan pada akhirnya merusak reputasi anda sendiri.

Jika website anda berbentuk blog, posting evergreen content yang dengan susah payah anda tulis akan segera terkubur dengan postingan yang lebih baru. Cobalah mengaktifkannya lagi secara berkala. Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan, misalnya:

  1. Buat agregasi atau pengelompokan. Misalnya anda mempunyai posting blog berjudul “Pengertian SEO”. Anda bisa menariknya lagi dengan membuat posting “Tutorial SEO” dan menjadikan posting berjudul “Pengertian SEO” muncul pada bagian pembukanya.
  2. Jadikan referensi pada postingan baru. Misalnya anda memiliki posting blog berjudul “Definisi Hotel Berbintang”. Anda bisa menjadikannya referensi dalam posting baru berjudul “5 Hotel Bintang 5 Terbaru di Bali”.
  3. Mainkan kategorisasi. Misalnya buat satu kelompok pada sidebar dengan judul “Posting Paling Sering Dibaca”. Anda bisa membuat banyak kelompok dengan judul berbeda-beda sehingga banyak posting bisa tetap “nangkring di tempat strategis” sehingga bisa mudah dilihat saat orang mengunjungi website atau blog anda.

Strategi Content Marketing dengan Newsjacking

Istilah newsjacking dilontarkan oleh seorang pakar strategi marketing bernama David Meerman Scott yang mengartikannya sebagai sebuah proses dimana kita menyisipkan gagasan atau sudut pandang kita sendiri ke dalam berita yang sedang hangat dengan tujuan untuk mendapatkan efek positif untuk kita atau bisnis kita sendiri. Kalau mau memahami apa itu newsjacking dengan lebih mendalam, anda bisa membaca e-book yang ditulisnya berjudul Newsjacking: How to Inject Your Idea into a Breaking News Story and Generate Tons of Media Coverage. Anda dapat mengunduhnya di Amazon.

Pengertian newsjacking secara konseptual memang sangat masuk akal, karena seperti kita semua tahu, salah satu cara untuk mendapatkan traksi di ranah maya adalah dengan memanfaatkan topik yang sedang hangat dibicarakan, meminjam istilah Twitter, kita biasa menyebutnya memanfaatkan trending topic. Langkah pertama untuk dapat melakukannya dengan efektif adalah mencari trending topic yang relavan dengan bidang yang kita geluti, sehingga nantinya berita yang kita kurasi benar-benar menarik perhatian.

Ada sejumlah tool dan teknik yang bisa digunakan untuk keperluan ini. Meskipun demikian supaya tidak terlalu banyak trial-and-error, ada baiknya kita mempelajari contoh-contoh kasus yang sukses sehingga kita bisa memilih tool yang cocok dengan kebutuhan kita.

Seorang ahli komunikasi bisnis yang juga seorang profesor di Rancho Santiago Community College District menunjuk BuzzSumo.com sebagai tool yang dipakainya untuk memantau bukan hanya topik-topik yang sedang trend tetapi juga influencer yang penting di bidangnya. Jeremy Bamidele, sang profesor, mengatakan bahwa dengan BuzzSumo.com dia dapat memantau konten baru di sejumlah website berdasarkan topik tertentu bahkan berdasarkan penulis tertentu. “Kita dapat mengidentifikasi konten yang paling banyak di-share dalam rentang waktu tertentu melalui sejumlah platform seperti Facebook dan LinkedIn, dalam aneka bentuk, teks, video, infoggraphic, dll.”, paparnya.

Pendapat Profesor Bamidele didukung oleh Brett Bestello, spesialis SEO pada Inseev Interactive, yang juga menggunakan BuzzSumo.com untuk keperluan yang sama. “Tool ini dapat melihat konten yang sedang trending pada topik tertentu dengan cepat dan mudah, sehingga sangat membantu dalam proses pembuatan konten”, ucapnya.
Sementara itu Cosett Jarrett, manager komunikasi pada HighSpeedInternet.com merekomendasikan dua tool yang biasa dipakainya. Pertama adalah Quora yang selain dapat memantau konten yang sedang trending juga dapat mengidentifikasi topik tertentu yang sedang sangat diminati oleh pasar yang sedang kita bidik. Selain itu dia juga menggunakan FlipBoard, sebuah sistem agregator berita online yang dapat membantu untuk mengumpulkan berita online dari berbagai sumber berdasarkan keyword. Dengan menggunakan filter yang merupakan salah satu fasilitas yang tersedia, FlipBoard dapat mebantu untuk memantau berita-berita yang spesifik dengan bidang tertentu.
Jangan melewatkan Twitter untuk memantau trending topic. Meskipun nampaknya sangat sederhana, kemampuan Twitter untuk memantau secara detail berita yang sedang trending dengan berbagai parameter, termasuk pencarian lokal, dengan tingkat kekinian yang luar biasa. Selain Twitter, tool gratis untuk memantau trending topic lain yang tidak kalah canggih adalah Google Trends dan Google Alerts. Sebagai search engine dengan penguasaan pasar paling besar, kedua tool lansiran Google tersebut tidak boleh terlewatkan.
Seorang analis bisnis pada LawnStarter. Inc. bernama Jack Lane mengigatkan kita bahwa content marketing merupakan sesuatu yang sangat sensitif dengan waktu. “Kita harus membuat dan mempublikasikan konten saat topiknya sedang hangat-hangatnya, karena itu sangat penting untuk mengidentifikasi topik tersebut sebelum terlambat”, katanya. Selain BuzzSumo.com dan Twitter, Lane juga menggunakan fasilitas Content Ideas yang disediakan oleh seoClarity. Dia lebih lanjut mengingatkan bahwa kombinasi tool yang tepat merupakan salah satu kunci sukses. “Kombinasi tool yang tepat sangat membantu dalam menghasilkan konten yang sanggup menarik perhatian sasaran kita”, lanjutnya.
Steve Susina yang menjabat direktur pemasaran pada Lyons Consulting Group menggunakan pendekatan yang berbeda dalam proses kurasi konten yang dilakukannya. “Dari pengalaman saya menemukan bahwa pendekatan yang paling efektif adalah kombinasi antara RSS feeds, Feedly, Buffer, dan sejumlah akun soial media”, katanya Susina mengungkap rahasia dapurnya.
Semua praktisi di atas menekankan pentingnya memilih tool yang tepat untuk mengidentifikasi trending topik yang relevan dengan tepat waktu sebagai langkah awal dari proses newsjacking untuk content marketing yang berhasil. Kalau anda termasuk salah satu yang mempercayai bahwa content development merupakan salah satu faktor penting dalam digital marketing dan karenanya menyadari pentingnya newsjacking, tentu anda harus segera bereksperimen untuk memilih tool yang paling tepat untuk anda. Sebaliknya, kalau anda tidak mempercayai pentingnya content development dalam digital marketing, kesuksesan adalah hal yang harus segera anda lupakan.

Jasa Internet Marketing Indonesia

Internet marketing bisa dilakukan bleh sapa saja. Ilmunya bertebaran di dunia maya. Sementara itu yang lebih petting adalah mengimplementasikannya secara consisten sampai mendapatkan hasil. Tapi bagi sebagian orang yang waktunya lebih bermanfaat dipergunakan untuk fokus pada faktor-faktor yang lebih esensial dalam bisnisnya, menggunakan jasa internet marketing lebih relisais. Jika anda mencari jasa internet marketing Indonesia terbaik, coba kunjungi website http://artamaya.com

Jasa SEO Indonesia

Jika anda meluangkan waktu cukup untuk mempelajari SEO anda akan segera memahami bahwa SEO adalah pekerjaan yang menuntut kita meluangkan cukup banyak waktu secara terus menerus dalam jangka panjang. Sebagai pengusaha biasanya justru itulah yang sulit kita sediakan. Karena itu banyak perusahaan memutuskan untuk menyewa penyedia jasa SEO. Kalau anda tertaik untuk mencari penyedia jasa SEO Indonesia yang terpercaya, coba kunjungi website http://artamaya.com

Go to Top