Menurut data statistik, sekitar 93% pemasar B to B menggunakan content marketing sebagai bagian dari strategi pemasaran merela, 70% diantaranya menggunakan platform-platform social media populer seperti Facebook, Youtube, Twitter, dan LinkedIn untuk mendistribusikannya. Hasil pencarian secara natural melalui search engine merupakan satu dari hanya sedikit konten online yang mendapat tingkat kepercayaan yang tinggi. Karena itu tidak heran kalau banyak perusahaan mengalokasikan sampai 25% dari anggaran marketing mereka untuk content marketing. Logika sederhananya, kalau yang B to B saja begitu, yang B to C pastinya justru lebih heboh.
Ujung-ujungnya sangat gampang ditebak, artinya perusahaan sangat membutuhkan konten. Tetapi bagi kebanyakan perusahaan, membuat, mengelola, dan mendistribusikan konten bukanlah kompetensi yang mereka kuasai dengan baik. Karena itu mereka akan cenderung untuk menyewa orang lain atau perusahaan lain untuk melakukannya, sementara mereka sendiri tetap fokus pada aktivitas utama mereka. Artinya kebutuhan akan copywriter alias penulis konten akan terus menanjak, meminjam istilah Presiden Jokowi, meroket. Urusan konten bukan hanya akan tetap moncer tapi akan semakin hot di tahun 2016 yang akan datang.
Pertanyaannya konten seperti apa yang kira-kira akan meraih sukses tahun depan? Bagaimana kita mencari ide, menulis, lalu mendistribusikannya untuk meraih sukses maksimal?
Trend Content Marketing 2016
Kualitas v.s. Kuantitas
Kita tentu sudah tidak asing dengan saran bahwa konten harus sering di-update. Tapi perbedaan antara konten yang ditulis karena anda menemukan sesuatu yang memang bernilai untuk ditulis, mengandung informasi penting dan bermanfaat dibandingkan dengan konten yang ditulis hanya sekedar karena anda harus mengikuti jadwal posting yang sudah ditentukan bukan hanya bisa dengan mudah dirasakan oleh pembaca saja, bahkan search engine-pun dapat mendeteksinya.
Dalam wawancara dengan Content Marketing Institute, seorang pakar pemasaran bernama Marcus Sheridan menggarisbawahi adanya hubungan langsung antara membangun konten berkualitas tinggi dalam jumlah besar dengan peningkatan traffic dan jumlah pembaca.
Jadi untuk tahun 2016 yang akan datang, pastikan anda hanya mempublikasikan konten yang dalam istilah Rand Fishkin, pakar SEO dari moz.com, sebagai “10x content”, konten yang berada pada jajaran paling berkualitas dalam masing-masing industri. Menjaga kualitas konten bukan hanya membantu mendongkrak ranking website kita, tapi menjaga supaya website kita tidak dianggap salah satu produsen konten berkualitas rendah yang pada akhirnya justru bisa membuat website kita tenggelam.
Merger dan Akuisisi Website Kaya Konten
Anda pastinya ingat aksi korporasi yang dilakukan Facebook yang mengambil-alih WhatsApp. Para pemain besar yang semakin menyadari pentingnya konten akan mulai melakukan akuisisi, mengambil-alih blog dan website yang kaya akan konten berkualitas tinggi, entah kemudian dibiarkan berdiri sendiri, di-rebranding, atau mungkin di-merger alias digabungkan dengan portal korporat yang dari sisi konten dianggap lemah.
Pemain Besar Akan Semakin Fokus Dengan Konten
Website-website korporasi yang dilengkapi dengan blog mendapatkan jauh lebih banyak link dibandingkan dengan yang tidak. Perbedaanyapun sangat memcolok, sampai 97%, semata-mata karena blog dianggap merupakan sumber informasi online yang lebih dapat dipercaya dibandingkan blog korporat itu sendiri.
Tahun 2016 sepertinya perusahaan-perusahaan kelas kakap ini akan mengambil strategi konten marketing yang lebih terintegrasi alih-alih hanya membuat dan memelihara blog.
Konten Visual Akan Makin Moncer
Popularitas konten visual meningkat pesat pada tahun 2015 yang akan segera berakhir ini. Tahun 2016 yang akan datang, tren ini diperkirakan akan semakin mapan. Bahwa manusia lebih menyukai konten visual mungkin memang sudah sangat difahami sejak dulu, karena itu saat sekarang kualitas koneksi internet yang tadinya menjadi hambatan kualitasnya semakin meningkat, masa kejayaan konten visual bukan hanya sudah di ambang pintu tapi sudah dimulai.
Silahkan berkaca dengan diri anda sendiri. Mana konten yang lebih anda sukai, teks atau konten visual seperti foto, video, dan infografik?
Eranya Konten Interaktif
Apakah anda cukup memperhatikan bahwa Google semakin mengedepankan pengalaman yang dirancang khusus untuk masing-masing penggunanya secara individu? Konten juga akan segera mengalami kecenderungan yang sama. Akan sangat menarik jika anda bisa mendeteksi konten dengan kategori mana yang biasanya membuat pengunjung A membaca cukup lama, lalu saat kita membuat posting baru pada kategori tersebut, sistem secara otomatis mengirimkan notifikasi kepadanya.
Tips Konten Marketing 2016
Mungkin memang tidak begitu sulit untuk memahami pentingnya konten berkualitas tinggi untuk tahun 2016 yang akan datang. Tantangannya justru pada bagaimana kita bisa menciptakan konten berkualitas tinggi trsebut. Berikut ada beberapa tips konten marketing 2016 yang bisa anda gunakan.
Fleksibel
Menjadi kreator konten memerlukan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat, fleksibel untuk melalukan perubahan sesuai dengan kebutuhan. Semua hal di sekitar dunia digital marketing berubah dengan sangat cepat. Konten yang bergeser dari yang tertulis menjadi lebh visual, kebutuhan untuk berimprovisasi untuk interaktivias, bermunculannya platform yang dapat digunakan untuk mendistribusikan konten, masing-masing dengan kebutuhan yang berbeda, mengikuti perubahan agar tetap bertahan menikmati kesuksesan dapat dianalogikan dengan surfing, menghadapi gelombang demi gelombang yang sangat berbeda antara satu dan yang lain sambil tetap mengambang.
Mampu Beradaptasi
Saat anda membangun konten, mungkin anda harus bermain peran. Dalam peranan yang berbeda, gaya bahasa dan pilihan penekanan yang anda gunakan pastinya akan sangat berbeda. Anda harus benar-benar menguasai berbagai gaya penulisan yang sesuai dengan peran yang anda bawakan.
Cermat Membangun Gagasan
Saat kita menulis konten, tentu kita tidak “ujug-ujug” mengetik dan langsung jadi. Ada proses yang justru mungkin lebih menguras pikiran bahkan bisa juga melibatkan perasaan, yaitu proses awal dimana kita menentukan topik alias tema, sudut pandang saat megupas topik tersebut, lalu disusul dengan memilih judul dan merancang kisi-kisi alias struktur tulisan.
Perlu diingat bahwa tahun 2016 yang akan datang, yang mengarahkan fokus pada penguatan konten bukan hanya anda sendiri. Orang akan segera dibingungkan dengan tumpukan konten yang sekilas nampak sama saja. Supaya anda dapat tampil beda, tentu anda harus memikirkan dengan matang, apa yang akan anda lakukan supaya konten anda berbeda dari kompetitor. Caranya?
Supaya konten anda tampil beda, pertama-tama diperlukan pemahaman terhadap audience yang anda hadapi, lalu riset keyword yang matang sambil tetap memasang mata dan telinga untuk melihat apa yang dilakkan kompetitor, barulah anda mulai mereka reka judul yang disusul dengan menulis onten itu sendiri.
Jangan Terpaku dengan Menulis Saja
Fahamilah bagaimana cara menyajikan konten anda agar menarik. Konten tertulis yang nyaman di baca bukan hanya soal makna, tapi juga harus enak dilihat. Mungkin anda perlu memahami CSS dan HTML. Mungkin anda harus lebih detail mempelajari WordPress dan theme alias template yang anda pakai. Pelajari berbagai platfom berbagi konten dan cara penggunaannya. Anda juga harus memahami SEO, supaya konten anda yang berkualitas tinggi itu tidak justru dinilai sebaliknya oleh search engine.
Manfaatkan Social Media
Sekarang semakin banyak orang melakukan pencarian bukan melalui search engine tetapi melalui portal-portal social media. Masing-masing portal social media pastinya memiliki karakter yang berbeda, dan pemahaman yang cukup sangat diperlukan supaya anda dapat menggunakannya secara optimal.