Kalau anda sudah cukup lama berkecimpung di dunia digital marketing, pasti sudah mendengar istilah evergreen content yang baru-baru ini semakin sering disebut-sebut. Sebagian mungkin masih bertanya-tanya apakah evergreen content itu. Yang jelas evergreen content dalam dunia digital marketing khususnya blogging dan content marketing sama sekali tidak ada hubungannya lingkungan hidup, warna tumbuh-tumbuhan, apalagi ngeblog dengan font berwarna hijau.
Pengertian Evergreen Content
Kalau anda mempehatikan musik terutama yang sudah agak jadul, mungkin anda sering melihat album-album kompilasi lagu-lagu lama yang judulnya menggunakan kata evergreen, seperti misalnya “Evergreen Love Songs”. Evergreen yang dimaksud disitu adalah lagu-lagunya abadi, tak lekang oleh waktu, tetap enak dinikmati, popularitasnya bertahan lama. Makna kata evergreen dalam istilah evergreen content kurang lebih sama, evergreen content adalah konten yang relevansinya tidak cepat hilang seiring berjalannya waktu.
Contoh misalnya, anda membuat sebuah posting blog saat kasus #PapaMintaSaham merebak dengan judul “Akankah Setya Novanto Dipecat?” Dalam satu dua hari, mungkin konten ini sangat relevan. Tapi begitu kasusnya selesai dan kehebohannya berlalu, orang akan segera melupakannya. Karenanya posting tersebut tidak termasuk evergreen content. Tapi sebuah posting berjudul “Hukum Yang Mengatur Penyadapan di Indonesia” termasuk evergreen content karena sampai kapanpun akan tetap relevan, misalnya kalau terjadi kasus-kasus lain yang sama-sama melibatkan aktivitas penyadapan percakapan dan hal-hal sejenisnya.
Contoh lain, katakanlah anda mengelola sebuah blog tentang SEO. Posting berjudul “Pengertian SEO” merupakan evergreen content, karena sampai kapanpun akan ada orang yang belum dan ingin mengetahui definisi SEO. Tetapi posting berjudul “Teknik SEO Paling Efektif untuk Tahun 2015” tidak termasuk evergreen content, karena begitu tahun 2015 berlalu, konteksnya sudah tidak relevan lagi.
Evergreen content adalah konten yang dapat selalu dianggap relevan dan up-to-date untuk jangka waktu yang sangat lama.
Manfaat Evergreen Content
Setelah tahu definisinya, pertanyaan selanjutnya tentu apakah manfaat evergreen content itu? Tanpa mengetahui manfaatnya, tentu kita tidak akan memiliki alasan untuk bersusah-susah membuat, mempublikasikan, dan mempromosikannya.
Evergreen content memiliki manfaat jangka panjang. Karena tetap relevan untuk waktu yang tidak terbatas, konten tersebut tetap menarik dan karenanya terus mendatangkan traffic. Sementara itu konten yang aktual dan karenanya hanya relevan untuk jangka waktu yang terbatas, hanya akan mendatangkan traffic selama topiknya masih relevan. Terus-menerus mengisi konten aktual yang dengan cepat out of date akan memberikan website atau blog anda traffic yang stabil, sementara terus-menerus mengisi evergreen content akan membuat traffic anda terus meningkat.
Tentunya tidak mengisi konten secara periodik terus-menerus bukanlah pilihan jika anda benar-benar serius menekuni digital marketing.
Untuk pembaca, keberadaan evergreen content juga bisa sangat membantu untuk memahami latar belakang dari apa yang aktual terjadi saat itu. Menyikapi kasus #PapaMintaSaham saat ini orang tertarik mengetahui lebih mendalam aspek hukumnya. Kalau kemudian kasus sejenis terjadi di masa yang akan datang, selain kejadiannya sendiri, orang juga akan tetap tertarik dengan aspek hukumnya.
Dalam contoh kasus SEO juga terjadi kecenderungan yang sama. Kapanpun dia memulainya, orang yang pertama kali mempelajari SEO tentu yang pertama ingin mereka ketahui adalah pengertian SEO itu sendiri.
Membuat Evergreen Content
Kita pastinya sudah sangat hafal bahwa penulisan konten selalu dimulai dengan mencari ide. Kalau idenya masih mentok, pastinya penulisan postingnya nggak akan bisa lanjut apalagi selesai. Sayangnya memang mencari ide untuk menulis evergreen content tidak semudah konten aktual yang cukup dimulai dengan mengamati berita atau hal-hal lain yang sedang ngetrend.
Berikut beberapa ide yang bisa anda pakai untuk menulis evergreen content:
Tutorial dan “how to”. Semakin hari semakin banyak orang yang ingin melakukan sesuatu sendiri tapi tidak mengetahui caranya, kemudian menggunakan search engine dan kanal-kanal digital lain seperti social media untuk mencari tahu. Posting yang berisi panduan langkah-langkah untuk menyelesaikan sesuatu merupakan salah satu jenis evergreen content populer. Anda bisa menyesuaikannya dengan topik website atau blog anda sendiri, dari “Tutorial SEO untuk e-Commerce” sampai “Bagaimana Cara Mendapatkan Anak Perempuan”.
Daftar referensi. Referensi dalam bidang tertentu yang dikelompokkan kemudian diberi sedikit pengantar juga merupakan konten yang banyak dicari orang. Misalnya saja “10 Website untuk Belajar SEO”. Akan jauh lebih baik kalau anda sudah benar-benar mengalami sendiri memanfaatkan sumber-sumber yang anda referensikan, karena dengan begitu anda akan bisa dengan lugas memberikan pengantar.
Informasi statis dalam bidang tertentu. Apapun topik yang anda geluti, biasanya ada hal-hal yang merupakan patokan yang hampir tidak pernah berubah. Misalnya jika anda mengelola website atau blog bertema pariwisata, posting berjudul “Klasifikasi Hotel Berbintang” sampai kapanpun akan relevan bagi mereka yang ingin mengetahui apa perbedaan antara hotel bintang 4 dan 5.
Pertanyaan yang sering dilontarkan atau yang populer disebut FAQ (Frequently Asked Question). Kita tentunya tahu, banyak orang mencari informasi melalui internet untuk menjawab pertanyaan yang ada di kepala mereka. Pertanyaan “Apa Kelebihan Mesin Diesel?” akan selalu relevan bagi mereka yang sedang mempertimbangkan untuk membeli mobil baru dan tertarik dengan mobil bermesin diesel.
Definisi. Saat kita mendengar sesuatu, kita mungkin tertarik untuk mengetahui artinya atau informasi lain yang relevan dengan itu. Posting yang sedang anda baca, termasuk ke dalam kategori ini.
Mengelola Evergreen Content
Evergreen content berhubungan dengan topik yang terus-menerus aktual, tetapi informasi yang berhubungan dengan itu mungkin saja berubah seiring berjalannya waktu. Karena itu evergreen content yang anda tulis jarus tetap dijaga agar isinya juga tetap sesuai dengan perkembangan terkini. Misalnya saja saat anda menulis “Pengertian SEO” mungkin anda menyebut AltaVista sebagai salah satu search engine, tetapi karena sekarang AltaVista sudah tidak ada lagi, tentu informasi tersebut harus disesuaikan.
Tidak seperti konten aktual yang setelah masanya lewat sudah tidak ada lagi yang membacanya, menjaga evergreen content agar tetap up-to-date sangat penting karena konten tersebut akan terus dibaca orang. Kalau anda luput mengupdate bisa jadi konten anda memuat informasi yang menyesatkan dan pada akhirnya merusak reputasi anda sendiri.
Jika website anda berbentuk blog, posting evergreen content yang dengan susah payah anda tulis akan segera terkubur dengan postingan yang lebih baru. Cobalah mengaktifkannya lagi secara berkala. Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan, misalnya:
- Buat agregasi atau pengelompokan. Misalnya anda mempunyai posting blog berjudul “Pengertian SEO”. Anda bisa menariknya lagi dengan membuat posting “Tutorial SEO” dan menjadikan posting berjudul “Pengertian SEO” muncul pada bagian pembukanya.
- Jadikan referensi pada postingan baru. Misalnya anda memiliki posting blog berjudul “Definisi Hotel Berbintang”. Anda bisa menjadikannya referensi dalam posting baru berjudul “5 Hotel Bintang 5 Terbaru di Bali”.
- Mainkan kategorisasi. Misalnya buat satu kelompok pada sidebar dengan judul “Posting Paling Sering Dibaca”. Anda bisa membuat banyak kelompok dengan judul berbeda-beda sehingga banyak posting bisa tetap “nangkring di tempat strategis” sehingga bisa mudah dilihat saat orang mengunjungi website atau blog anda.