Dunia berubah sangat cepat, dan seiring dengan itu sikap manusia juga menjadi semakin terburu-buru. Google AMP adalah solusi Google yang diciptakan untuk menghadapi perubahan sikap tersebut di era internet. Kecenderungan yang disikapi Google dengan solusi yang ditawarkannya tersebut bukanlah sebuah hipotesa belaka karena didukung data yang meyakinkan, setidaknya di ranah digital.

Kalau anda termasuk bagian dari generasi yang mulai mengakses internet pada awal-awal kehadirannya, tentu anda ingat betapa kita dituntut untuk menyediakan kesabaran ekstra untuk menunggu sebuah halaman web tersaji di depan kita. Padahal saat itu elemen mayoritas website hanya teks saja, kalaupun ada komponen multimedia, biasanya hanya gambar kecil dengan resolusi yang ditekan seminimal mungkin untuk menghemat bandwidth, supaya loading-nya tidak terlalu berat.

Konon menurut statistik, jika sebuah halaman web tidak terbuka seluruhnya dalam waktu 3 detik saja orang akan pergi. Sisi lain, alasan utama orang untuk menutup halaman web atau menghentikan penggunaan mobile app adalah karena “lemot”-nya, 70%. Bounce-rate website akan melonjak menjadi 58% kalau loadingnya lebih dari 10 detik.

Sebagai jawaban atas persoalan tersebut Google menciptakan AMP yang merupakan sebuah mekanisme yang memungkinkan halaman website kita dapat diakses dengan lebih cepat. AMP merupakan singkatan dari Accelerated Mobile Page, atau dengan kata lain karya Google yang satu ini hanya tersedia untuk akses melalui perangkat mobile.

Bayangkan keuntungan yang bisa kita dapat kalau pengujung dapat mengakses website kita dengan lebih cepat sehingga tidak melampauai ambang kesabaran seperti yang kita bahas tadi.

Google AMP Adalah?

Sebetulnya Facebook sudah lebih dulu melakukan eksperimen untuk mempercepat akses website ini melalui Facebook Instant Articles yang diperkenalkan pada tahun 2014. Dengan Facebook Instant Articles, sebuah page Facebook dapat diakses dengan kecepatan sampai 10 kali lebih cepat dibandingkakan halaman Facebook biasa. Hanya saja sesuai dengan namanya, Facebook Instant Articles hanya bisa dipergunakan pada halaman Facebook. Sementara Google AMP dapat dipergunakan pada website atau halaman website manapun.

Meskipun baru diperkenalkan sekarang, Google AMP bukan barang baru, karena Google sudah mulai meneliti dan membangun solusi ini sejak setahun yang lalu. Menyematkan jargon “lightning-fast” yang artinya kurang lebih secepat kilat, halaman web yang menerapkan AMP diperkirakan akan memiliki kecepatan loading sekitar 4 kali lipat halaman web biasa.

Google AMP adalah teknologi untuk mempercepat loading halaman web yang paling praktis untuk website-website berbasis WordPress. Hanya tinggal install pulug-in saja.

Kabar baik untuk anda yang menggunakan website berbasis WordPress karena website-website berbasis WordPress dapat langsung menerapkan teknologi Google AMP ini. Untuk website-website berbasis wordpress.com, teknologi AMP ini sudah langsung ada secara otomatis. Sementara untuk website-website berbasis mesin WordPress yang di-host sendiri hanya tinggal meng-install plugin-nya saja.

Mengapa Google AMP Penting Untuk Website Anda?

Ingat dengan kehebohan saat Google meluncurkan update algoritma yang tiba-tiba saja populer dengan sebutan “Mobilegeddon”? Google memberi nilai lebih tinggi pada website-website yang mobile-friendly. Diantara faktor-faktor yang membuat sebuah website dapat dikategorikan mobile-friendly adalah kecepatan loading, selain user-experience pada saat mengakses website melalui perangkat mobile.

Google AMP adalah teknologi yang diciptakan Google untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan meningkatnya kecepatan loading, pengalaman pengguna secara menyeluruh akan ikut terdongkrak. Google sendiri menjalaskan karakteristik AMP seperti berikut:

Google AMP adalah sistem yang dirancang untuk memilah komponen-komponen website dan menyingkirkan hal-hal yang tidak terlalu penting sehingga pengunjung website bisa mendapatkan semua informasi yang disajikan pada suatu halaman website tanpa beban berat sehingga loadingnya lebih cepat.

Dengan sendirinya penerapan AMP pada website akan membantu mendongkrak ranking karena website kita memenuhi salah satu syarat yang diminta Google untuk masuk ke dalam kategori website yang mobile-friendly. Kurang enak gimana lagi coba? Google menetapkan syarat supaya website bisa dapat ranking bagus, dan dia sendiri juga yang menyediakan fasilitasnya, gratis!

Seberapa Beda Tampang Website Dengan Google AMP?

Kalau anda khawatir setelah dipasangi AMP website anda akan kelihatan jadul, untungnya nggak separah itu. Memang ada perbedaan, karena ada banyak bagian yang menjadi “beban” memang disingkirkan. Meskipun demikian engineer-engineer Google juga berusaha membuat supaya tampilan secara visual tidak terlalu berbeda. Yang lebih penting lagi, semua elemen penting seperti teks, foto, dan video, tidak serta-merta dihilangkan juga. Terlebih efek Google AMP lebih banyak pada akses melalui perangkat mobile, dimana kalau website anda sudah memiliki fitur responsive, memang secara visual tampang website saat diakses dengan smartphone akan jauh lebih sederhana.

Di sisi lain jika anda memfungsikan website anda untuk mencari uang melalui iklan seperti AdSense misalnya, sistem periklanan ini juga akan tetap berfungsi normal saat website dipasangi AMP.

Untuk memangkas beban dan menggenjot kecepatan, Google AMP memangkas komponen-komponen “berat” seperi JavaScript, Flash, dan embed berulang. Untuk mendapatkan efek kecepatan lebih baik, Google AMP juga bisa diatur untuk menghilangkan komentar pada website-website blog.

Seberapa Besar Pengaruh Google AMP Pada Ranking?

icon-google-ampMeskipun sudah diadopsi banyak website dan portal besar terutama yang berbasis WordPress, sifat keikutsertaan WordPress disini hanya sebagai pendukung dan pengguna, AMP sendiri tetap merupakan inisiatif open-source yang dikelola Google. Sampai saat ini, efek yang dapat dilihat adalah pada portal-portal berita. Saat orang melakukan pencarian melalui Google dengan smartphone, dia akan melihat carousel (seperti slideshow) yang menampiklan artikel dari portal-portal terkemuka. Masing-masing artikel memiliki icon kecil berbentuk kilat di sudut atas.

Sudah banyak portal, blog, dan website yang mengadopsi AMP, tapi masih banyak juga pengelola yang masih ragu-ragu dan khawatir akan adanya pengaruh negatif sehingga belum mengadopsinya. Sementara di sisi lain mereka juga khawatir pada akhirnya Google akan “memaksa” mereka untuk mengadopsi AMP, kalau tidak rankingnya akan terjun bebas. Jadi sampai saat ini masih banyak yang mengambil posisi “wait and see”.

Tapi ada juga yang justru bersemangat. Berita menyebut bahwa portal besar seperti Washington Post dan Vox Media termasuk diantara yang sangat bersemangat mengimplementasikan AMP karena mereka meyakini dampak langsungnya pada pengalaman pengguna, dimana kecepatan merupakan salah satu aspek yang sangat penting, bahkan sampai tingkat tertentu malah lebih penting dari urusan visual. Kalau sudah begini, sepertinya pada akhirnya Google memang akan “memaksa” seperti pada saat implementasi Mobilegeddon.

Jadi kalau anda punya website, apalagi blog, portal berita, dan sejenisnya, sepertinya anda tidak perlu ikut-ikutan bermain “wait and see”, lebih baik implementasikan saja dari sekarang. Apalagi kalau website yang anda kelola berbasis WordPress dimana implementasinya sangat mudah dan sederhana. Karena pada akhirnya toh kemungkinan besar Google akan mengimplementasikannya secara menyeluruh pada SERP, dimana website yang mengimplementasikan AMP akan memiliki kesempatan untuk mendapat ranking lebih tinggi.