Jasa SEO murah di Bali bukan sesuatu yang sulit ditemukan. Googling saja. Search dengan keyword itu. Tahu kan caranya? Tinggal buka Google kemudian ketik “jasa SEO murah di Bali”. Saya barusan coba, hasilnya 400 ribu lebih. Bukan cuman banyak. Banyak bangeet! Dari yang mengusung nama perusahaan, nama orang, sampai entah nama apa, pokoknya banyak.
Tapi ya jangan salah. Itu bukan hanya fenomena di Bali saja. Di tempat lain ya juga begitu. Coba saja search di Google “jasa SEO murah di Jakarta”, hasilnya berlipat, 800 ribu lebih. Atau coba yang cakupan kewilayahannya lebih luas, “jasa SEO murah di Indonesia”, hasilnya bukan cuma berlipat tapi berlipat-lipat, hampir dua juta.
Banyak orang menggunakan kata murah untuk mengimimg-imingi. Mereka sangat tahu bahwa hampir semua bisa dengan mudah terpengaruh, tertarik, oleh kata yang satu itu, murah. Dan kenyataanya dalam banyak kasus mereka tidak salah. Banyak orang dengan mudah teriming-imingi dengan penawaran berembel-embel murah sehingga keputusannya terpengaruh, bahkan ketika sebetulnya secara logis tidak masuk akal.
Beneran lho. Sering kali orang membeli sesuatu karena penawaran berembel-embel murah meskipun sebetulnya dengan logika sangat sederhana saja dia tahu kalau itu nggak masuk akal.
Nggak cuman soal SEO sih memang.
Soal-soal lain juga begitu.
Tapi yang jelas jasa SEO itu nggak mungkin murah.
Murah Itu Relatif
Ini yang sering orang lupakan. Harga itu absolut. Tapi murah, atau mahal, itu relatif. Kita coba pakai analogi dengan orang membeli produk saja sih. Misalnya nih, duren. Secara umum duren lokal itu murah, duren monthong itu mahal. Tapi kalau ada orang yang menawarkan duren lokal seharga 100 ribu, kita akan bilang itu mahal. Sebaliknya kalau ada orang yang menawarkan duren monthong dengan harga yang sama, kita akan bilang itu murah.
Kita coba ganti analogi. Secara umum kita tahu Avanza itu murah. Mobil sejuta umat. Sementara Ferrari itu mahal, mobil sultan. Tapi kalau ada yang menawarkan Avanza bekas seharga 300 juta kita akan maki. “Gila, mahal amat!” Sebaliknya kalau ada yang menawarkan Ferrari seharga 10 kali lipatnya, 3 milyar, orang akan bilang itu murah.
Itu kalau Avanza-nya dibandingkan dengan Ferrari. Kalo Avanza dibandingkan dengan Ferrari ya murah, murah banget malah. Tapi kalo dibandingkannya dengan Karimun gimana? Apalagi kalo dibandingkan dengan motor metik. Mahal lah. Udah harganya mahal, bensinnya lebih boros, mesti punya garasi, mahalnya plus-plus.
Murah Itu Mesti Masuk Akal
Jadi jelas kalau murah itu relatif. Karena itu justifikasinya nggak sederhana-sederhana amat. Pertama kita bisa menilai murah atau mahal dengan membandingkannya dengan barang lain. Bisa dengan barang yang nilainya sama, tapi bisa juga dengan barang yang nilainya berbeda, lebih rendah atau lebih tinggi.
Logika perbandingan harga itu tidak harus “apple to apple”. Kita juga bisa membandingkan “apple to ketimun”. Kalo apel dihargai sama dengan ketimun itu murah. Kalau apel dihargai sama dengan anggur, itu mahal. Tapi ya muter lagi, apelnya apel apa dulu? Anggurnya anggur apa dulu? Ketimunnya ketimun apa dulu? Eh nggak sih ya, kalo ketimun sama apel kayaknya terlalu jauh.
Selain dengan barang lain, kita juga bisa menggunakan nilai barang itu sendiri. Misalnya saja bahannya, biaya produksinya, atau faktor-faktor lainnya. Misalnya, kalau harga pisang sebiji 1000 rupiah bisa jadi dua pisang goreng lalu satu pisang goreng itu dihargai 1000 rupiah itu wajar. Pisangnya 500, tambah terigu, tambah minyak, tambah tenaga si pedagang.
Kalau harga pisang gorengnya 750 rupiah kita akan bilang murah. Kalau harga pisang gorengnya 2000 kita nggak jadi beli, mahal. Kalau harga pisang gorengnya 500 rupiah? Murah sih. Tapi terlalu murah sampai ke level nggak masuk akal.
Jangan Lupa Curiga
Sayangnya seringkali orang terbuai dengan murah sampai melupakan logika. pada prinsipnya penjual itu nggak mungkin mau rugi. Kalau harganya demikian murah sampai masuk ke level tidak wajar, itu kemungkinannya dua. Pertama dia membuat kesan murah tapi sebetulnya tidak. Kata murah dia gunakan hanya sebagai jargon untuk membuat orang tidak lagi melihat opsi lain. “Oh murah ya?” kemudian tanpa lihat kiri kanan langsung mengambil keputusan “Ya sudah beli saja!”
Kemungkinan kedua adalah dengan membuat harganya memang benar-benar murah dengan menurunkan biaya produksi sampai ke tingkat yang tidak wajar. Biasanya menurunkan produksi sampai ke tingkat yang tidak wajar ini dikompensasi dengan sesuatu yang merugikan konsumen tanpa dia sadari. Setidaknya dalam jangka pendek dari saat membeli.
Ketika kita berhadapan dengan penawaran produk atau jasa yang kita butuhkan dan harganya terlalu murah, alih-alih senang harusnya justru kita curiga.
Jasa SEO Murah Itu ‘Nggak Masuk Akal’
Jasa SEO murah di Bali atau di manapun itu nggak mungkin ada. Itu nggak masuk akal. Sehingga kalau ada yang menawarkan jasa SEO murah, alih-alih senang dan langsung deal justru seharusnya curiga dan menjauh.
Kenapa?
Pertama karena ‘biaya produksi’ SEO itu mahal.
Kedua karena potensi pendapatan dari SEO yang sukses itu sangat besar. Jadi memang nggak mungkin ada jasa SEO murah.
Biaya Produksi SEO Mahal
SEO yang ‘bener’ itu diawali dengan assessment menyeluruh, tidak hanya pada websitenya tapi juga pada bisnisnya dan pada lingkungan industrinya. Hanya assessment yang benar yang akan menghasilkan strategi yang tepat. Dan hanya strategi yang tepat yang dapat menghasilkan eksekusi yang benar. Assessment yang benar dan penyusunan strategi yang tepat ini hanya dapat dilakukan oleh pakar SEO berpengalaman yang mengantongi jam terbang cukup. Keahlian mereka biasanya dibayar per jam dan harganya tidak murah.
Implementasinya juga tidak murah. Teknologi yang tepat, spesifikasi server, koneksi server ke jaringan internet, kapasitas pemrosesan dan penyimpanan data, sampai pada sistem keamanan yang mumpuni harganya tidaklah murah. Membangun konten berkualitas yang mudah dicerna search engine sekaligus menarik dan mengkonversi pengunjung juga bukanlah sesuatu yang murah. Apalagi untuk SEO yang sukses biasanya diperlukan konten dalam aneka format yang jumlahnya sangat besar.
Content creator dalam aneka bentuk. graphic artist, fotografer, videograver, copywriter berkualitas itu bayarannya mahal. Padahal SEO yang sukses memerlukannya dalam volume tinggi dan frekuensi distribusi yang konsisten.
Selain konten SEO juga memerlukan backlink berkualitas tinggi, juga dalam jumlah yang mumpuni. Backlink bisa saja mudah dan murah. Tapi backlink berkualitas itu cerita yang sangat berbeda. Mendapat backlink dari sumber yang memiliki otoritas tinggi itu sulit dan mahal. Misalnya saja untuk mendapatkan backlink dari portal berita terkemuka biasanya kita harus membayar mereka untuk membuat dan memposting artikel editorial. Yang begini-begini ini di media nasional saja bisa jutaan. Apalagi media internasional.
Potensi SEO Sangat Besar
Website yang SEO-nya sukses bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar tanpa perlu usaha terlalu keras. Banyak website dengan SEO yang bagus bisa menghasilkan ribuan dolar setiap bulan hanya dari AdSense saja. Sumber-sumber monetizing lain yang tidak kalah menjanjikan juga sangat banyak.
Monetizing dalam model afiliasi misalnya, bisa menghasikan pendapatan yang sangat besar. Program afiliasi produk-produk pariwisata seperti hotel dan sejenisnya bisa memberikan komisi sampai 10% dari harga jual. Padahal harga hotel, apalagi hotel mewah, bisa jutaan per malam. Jangan kaget kalau website-website bertema pariwisata yang dimonetize dengan model afiliasi ini bisa menghasilkan puluhan bahkan ratusan ribu dolar per bulan.
Portal-portal komersial domestik seperti marketplace can online travel agent (OTA) sekarang juga banyak yang menawarkan program afiliasi seperti itu.
Kalau kita bisa membuat website dengan SEO yang top, buat apa menawarkan jasa SEO? Jangankan jasa SEO murah, jasa SEO mahalpun nggak akan ada yang mau. Karena daripada keahlian dan waktu kita ‘dibuang’ untuk membantu membuat website orang lain menghasilkan uang untuk pemiliknya, lebih baik kita gunakan untuk membangun mesin uang untuk kita sendiri.
Jangan Terjebak Jasa SEO Murah
Dengan argumen di atas, saya yakin semua orang akan setuju kalau jasa SEO berkualitas itu nggak mungkin murah. Jasa SEO murah itu nggak masuk akal. Kalau ada yang menawarkan, kualitasnya yang perlu dipertanyakan.
SEO itu jasa yang sangat spesifik. Kalau sampai gagal karena alasan apapun, termasuk karena jebakan batman jasa SEO murah, kerugiannya nggak hanya sekedar uang yang kita bayarkan untuk ‘membeli’-nya saja. Atau waktu yang terbuang gara-gara kita harus menunggu lama untuk sesuatu yang ternyata hasilnya nggak sesuai harapan sehingga kita tidak dapat mulai menghasilkan uang pada waktu yang kita perkirakan sebelumnya.
Kalau kita membeli kain untuk membuat baju dan ternyata tukang jahit yang kita bayar kerjanya nggak bener, jahitannya jelek, dipakenya nggak nyaman, kita tinggal beli kain lagi, cari penjahit lain.
SEO nggak begitu. SEO yang gagal ceritanya sangat berbeda karena kita berurusan dengan Google yang ‘galak’. Domain yang digunakan oleh website yang SEO-nya gagal biasanya recoverynya susah sekali. Kalau SEO website kita gagal, konsultan SEO lain yang ditunjuk untuk mengulangi proses itu memerlukan upaya berlipat-lipat, waktu yang berlipat-lipat, dan ujungnya biaya yang berlipat-lipat juga.
Itupun kalau berhasil. Seringkali mereka yang menjajakan jasa SEO murah itu menggunakan teknik-teknik yang tidak disukai bahkan dilarang search engine sehingga membuat website kita terkena penalty. Keluar dari penalty search engine ini kalaupun bisa biasanya perlu upaya luar biasa. Itupun kalau bisa. Lebih banyak tidaknya daripada bisanya.
Jadi berhati-hatilah dengan jasa SEO murah di Bali atau dimanapun. Karena memang pada dasarnya SEO itu mahal.