Kehadiran ponsel pintar yang secara global dikenal dengan sebutan smartphone telah membuat penggunaan ponsel semakin meluas. Meskipun fungsi standar sebagai peralatan komunikasi masih tetap ada, tetapi fitur-fiturnya yang semakin kaya menjadikan fungsi-fungsi tambahan semakin banyak, dari fungsi hiburan seperti bermain games dan nonton video, fungsi sosial seperti chatting dan social media, penunjang aktivitas sehari-hari seperti belanja dan pengaturan perjalanan, sampai fungsi bisnis seperti pengaturan agenda bahkan mengatur keuangan di bank.

Sudah sejak kehadirannya, penelitian tentang cara-cara menggunakan smartphone sebagai salah satu kanal pemasaran dikembangkan. Keistimewaan pemasaran melalui smart phone yang dikenal dengan istilah mobile marketing adalah karena ponsel merupakan perangkat yang secara langsung terhubung dengan individu tertentu. Dengan demikian pesan pemasaran juga dapat dipersonalisasikan sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan individu yang bersangkutan. Pesan pemasaran ini biasanya lebih diterima sasaran karena secara langsung memberikan kemudahan dan membuatnya merasa istimewa.

Salah satu fitur smartphone yang sangat strategis dan dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengirimkan pesan-pesan pemasaran adalah push notification.

Pengertian Push Notification

Push notification adalah pesan pendek yang muncul secara otomatis di layar smartphone. Pemilik app dapat mengirimkan pesan-pesan tersebut setiap saat meskipun pemilik smartphone tidak sedang membuka app yang bersangkutan. Ada banyak informasi yang dikirimkan melalui push notification, misalnya informasi hasil pertandingan olah raga, meminta pengguna untuk melakukan sesuatu seperti mendonwload kupon diskon, informasi mengenai event menarik seperti sale di sebuah mall, dll.

Bentuk push notification ini mirip dengan pesan singkat SMS, hanya saja push notification hanya bisa muncul pada smartphone yang sudah menginstall app yang kita buat.

Misalnya, kalau kita membuat app untuk pemesanan tiket pesawat bernama MariTraveling berbasis Android dan mengirimkannya ke Google Play. Lalu seseorang menginstall app tersebut di smartphonenya. Maka melalui app tersebut kita bisa mengirim push notification berisi promo misalnya “Promo tiket murah dari AirAsia untuk semua tujuan, booking tiketnya sekarang!” Kalau orang tersebut sudah membooking tiket, kita juga bisa mengirim pesan lain misalnya “E-ticket anda sudah kami kirim melalui email, anda dapat check in online disini sehari sebelum jadwal penerbangan.”

Semua platform smartphone yang ada saat ini, iOS dari Apple yang dipergunakan pada iPhone dan iPad, Adroid dari Google yang digunakan banyak merk smartphone, Windows Mobile, Blackberry, semua menyediakan fasilitas push notification.

Manfaat Push Notification

Push notification memberikan kenyamanan kepada pengguna app dalam bentuk informasi yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kalau meraka tidak tertarik dengan topik tertentu pastinya mereka tidak akan menginstall app yang berhubungan dengan topik tersebut. Misalnya:

  • Hasil pertandingan segera setelah suatu pertandingan selesai atau bahkan saat pertandingan itu berjalan. Misalnya anda penggemar Persib, namun saat satu pertandingan penting yang dilakoni Persib anda sedang mengikuti event penting yang tidak bisa ditinggalkan. Lumayan kan kalau sewaktu-waktu muncul di handphone anda informasi seperti “Gol oleh Konate lewat tendangan penalty, posisi sekarang 1-0 untuk Persib Bandung”.
  • Informasi lalu lintas yang sangat penting untuk mereka yang sering berkendara di kota-kota besar yang banyak kemacetan. Kalau anda sedang bersiap-siap pulang dari kantor anda di pusat bisnis Jakarta, akan bermanfaat kalau tiba-tiba di ponsel anda muncul informasi “Kemacetan di depan gedung DPR akibat demo, sebaiknya ambil rute lain”.
  • Informasi perjalanan. Misalnya anda sudah memesan tiket pesawat terbang untuk tujuan tertentu. Akan bermanfaat jika kemudian anda diingatkan melalui smartphone anda “Untuk penerbangan anda CX880 tujuan Taipei sudah bisa check in secara online sekarang”.

Lalu apa manfaat untuk perusahaan pemilik app yang biasa dikenal sebagai app publisher? Hal sederhana tetapi sangat penting: komunikasi langsung dengan pengguna. Tidak seperti email, push notification tidak akan terjebak kotak spam. Tidak seperti SMS yang mungkin terlewatkan – atau sengaja dilewatkan – dan tidak terbaca, push notification juga tidak mungkin terlewatkan karena pasti muncul. Tidak heran kalau click-through-rate push notification ini sangat tinggi. Karena tetap bisa muncul meskipun pemilik smartphone tidak sedang menggunakan app kita, push notification terus menariknya untuk menggunakan app kita.

Beberapa pemanfaatan push notification oleh perusahaan diantaranya:

  • Promo produk untuk meningkatkan penjualan.
  • Memberikan kenyamanan lebih kepada pelanggan.
  • Mengkonversi pengguna app menjadi menjadi pembeli dan pelanggan.
  • Memperlancar proses transaksi, misalnya mengirimkan pesan bahwa transaksi sudah selesai, pembayaran sudah diterima, barang pesanan sudah dikirim, dll.
  • Mengarahkan pengguna untuk menggunakan kanal pemasaran tertentu, misalnya social media.

Sejarah Push Notification

Layanan push notification pertama kali diperkenalkan oleh Apple pada bulan Juni 2009. Apple menamakan layanan tersebut APNs, singkatan dari Apple Push Notification Service. Sebagai pesaing terkuat Apple di pasar smarphone, Google melalui Android-nya tidak tinggal diam. Hampir setahun kemudian Google memperkenalkan layanan sejenis yang dinamakannya C2DM, Google Could to Device Messaging.

Penelitian terus dikembangkan oleh kedua perusahaan raksasa teknologi tersebut. Bulan Mei 2013 Google memperkenalkan apa yang disebutnya dengan istilah rich notifications. Bukan hanya pesan dalam bentuk teks, rich notifications juga dapat diisi dengan gambar. Selain itu ada action buttons, tombol yang jika di-click akan membawa pengguna langsung melakukan hal-hal tertentu seperti memutar musik, membuka app, dll.

Pada bulan September 2014, Apple menyempurnakan sistem push notification versinya dengan memperkenalkan interactive button yang memungkinkan pemilik smartphone memberikan respon langsung atas push notification yang dikirimkan app publisher.

Menjaga Privacy

Apple sebagai merk yang dikenal sangat menghargai privacy menerapkan kebijakan tersebut dalam implementasi push notification pada perangkat-perangkat besutannya. Push notification hanya muncul kalau pemilik smartphone memberikan ijin kepada app tertentu untuk menampilkan push notification. Pemilik bisa bebas memilih untuk memberikan ijin pada app tertentu dan tidak memberikan ijin pada app lainnya. Sementara itu pesaingnya, Android, tidak mempersyaratkan ijin itu.

Pada iOS, saat pemilik smartphone selesai menginstall app dan membukanya untuk pertama kalinya sistem akan langsung menanyakan apakah app tersebut akan diberikan ijin untuk menampilkan push notification. Apapun jawaban pemilik, mengijinkan atau tidak, dapat juga diubah belakangan. Apple mencatat bahwa pengguna cenderung memberikan ijin push notification pada app yang berhubungan dengan charity, angkanya mencapai 58%. Sementara games paling banyak ditolak ijin push notificationnya, hanya 33% permintaan yang diijinkan. Untuk app bisnis yang paling banyak dijinkan adalah app dengan topik travel.

Tampilan Push Notification

contoh-push-notificationKebanyakan smartphone push notification akan tampil dalam bentuk pop-up di layar smartphone saat pemilik membuka smartphone-nya. Push notification ini akan tetap muncul meskipun app yang mengirimkannya tidak sedang dipergunakan. Biasanya push notification ditampilkan tersendiri, tidak bersamaan dengan push notification lain ataupun hal-hal lainnya, sehingga langsung menjadi pusat perhatian.

Sementara iOS memiliki apa yang disebutnya Notification Center yang menampilkan semua notifikasi, termasuk push notification, beruntun berdasarkan waktu masuknya. Notification Center ini akan muncul saat pengguna men-swipe layar dari atas ke bawah. Sementara Android menampilkan pesan yang belum dibaca pada saat layar terkunci.

Sistem iOS memungkinkan pengguna untuk mengatur push notification untuk masing-masing app. Bukan hanya mengijinkan atau tidak mengijinkan tetapi juga model pengingatnya. Misalnya apakah dengan getar, atau dengan bunyi. Jika dipilih dengan bunyi, pengguna juga bisa memilih bunyinya, misalnya bunyi bel untuk push notification dari app A, bunyi bebek untuk push notification dari app B. Pastinya bisa juga dipilih untuk tidak diam sama sekali. Pengguna juga dapat mengatur agar sistem menampilkan informasi jumlah notifikasi yang belum terbaca dalam bentuk tempelan kecil berwarna merah di sudut kanan atas icon. Sistem seperti ini tidak ada apada Android.

Push Notification Bisa Dihubungkan Dengan Lokasi

Semua smartphone dapat mengidentifikasi lokasi, dan jika pemilik smartphone mengijinkan, informasi lokasi ini dapat dibagikan, termasuk kepada app publisher. Dengan mengidentifikasi lokasi itu app publisher dapat mengirimkan push notification yang relevan dengan lokasi. Kemarin kita sempat sedikit membahas mengenai location-based marketing.

Misalnya app yang berhubungan dengan jadwal pertandingan sepak bola mengirim push notification yang menawarkan souvenir pada pengguna yang teridentifikasi berada di kota tempat pertandingan akan diselenggarakan. App mengenai travel dapat menawarkan penggunaan fasilitas executive lounge pada pengguna yang teridentifikasi sedang berada di sebuah bandara.

Strategi Push Notification

Manfaat push notification yang memungkinkan app publisher untuk berkomunikasi dengan pemilik smartphone secara langsung harus dipergunakan dengan bijaksana. Bahwa pemilik smartphone sudah memiliki ketertarikan dengan topik yang berhubungan dengan usaha yang kita miliki, itu sudah jelas, kalau tidak dia tidak mungkin menginstall app kita. Untuk pengguna iOS indikasi ketertarikan itu juga terlihat dari kesediaan pemilik smartphone untuk mengijinkan app mengirim push notification. Tapi pemanfaatan yang berlebihan justru akan membuat pemilik smartphone merasa terganggu, sehingga alih-alih tertarik dengan penawaran yang diberikan melalui push notification, dia bisa saja memilih untuk mencabut ijin pengirim push notification atau bahkan meng-uninstall app kita dari smartphonenya.