SEO itu sulit. Mereka yang mengatakan bahwa SEO itu mudah, jelas bohong besar. Buktinya sederhana saja, ada begitu banyak perusahaan maupun pribadi yang mengklaim dirinya sendiri sebagai pakar SEO menawarkan jasa dengan harga yang sering kali membuat kita geleng-geleng kepala. Banyak perusahaan besar mempekerjakan pakar SEO, bahkan sebuah tim khusus untuk menangani SEO, dan membayarnya dengan gaji besar. Sialnya, berapapun biaya yang dikeluarkan, kenyataannya kasus gagalnya jauh lebih banyak daripada kasus suksesnya.
Sebetulnya sangat mudah memahami mengapa SEO itu sulit. Supaya website anda bisa mendapatkan tempat terhormat di dalam SERP (search engine result page – halaman hasil pencarian search engine), menjadikan website anda layak untuk mendapatkan posisi itu, atau membuat Google “menganggap” website anda layak untuk mendapatkan posisi itu (meskipun sebetulnya tidak). Untuk menjadikan website anda layak, bukan pekerjaan mudah, karena anda bersaing dengan ribuan bahkan jutaan pemilik website lainnya. Sementara untuk “menipu” Google supaya menganggap websute anda layak, anda harus berhasil “menipu” sebuah sistem yang diciptakan dan terus-menerus disempurnakan oleh ribuan insinyur yang karena kehliannya digaji sangat besar oleh Google.
SEO bukan sesuatu yang mustahil dilakukan, bahkan oleh kita sendiri, tanpa membayar bahkan mempekerjakan pakar SEO.
Tetapi meskipun SEO itu sulit, tetapi sangat layak untuk diusahakan, karena kalau sukses, SEO bisa mengalirkan banjir pengunjung ke website anda. Aliran pengunjung dalam jumlah besar ini bisa dengan mudah dijadikan uang dengan banyak cara, dari cara sederhana melalui program afiliasi pemasaran maupun dengan menjual produk dan jasa untuk mendatangkan keuntungan. Hebatnya lagi, potensi yang demikian besar itu bisa diperoleh dengan gratis, tanpa membayar sepeserpun.
Sebetulnya SEO itu mudah. Kesan sulit itu justru sengaja ditiupkan oleh perusahaan-perusahaan yang mengaku dirinya sebagai pakar SEO supaya anda memilih untuk membayar angka fantastis yang mereka minta alih-alih melakukannya sendiri. SEO itu sederhana. Yang rumit itu bagaimana Google berusaha untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian mereka dengan melawan mereka-mereka yang berusaha “menipu” supaya Google menganggap website mereka layak mendapat ranking tinggi meskipun sebenarnya tidak.
Sebetulnya SEO itu justru lebih baik dilakukan sendiri. Kalaupun anda tidak melakukannya dengan pikiran dan tangan anda sendiri, dilakukan oleh “orang dalam” yang sangat memahami seluk beluk perusahaan anda, bidang tertentu dimana perusahaan anda berkecimpung, dan pastinya produk dan jasa yang ditawarkan. Jika website anda bukan soal perusahaan, bukan soal produk, anda dapat mencari padanannya sendiri. Hal ini penting karena tidak akan ada orang lain yang memahami hal-hal tersebut selain anda sendiri atau setidaknya “orang-dalam” tadi.
SEO lebih baik dilakukan sendiri.
Jadi jelas SEO dapat dilakukan sendiri. Kegagalan SEO biasanya terjadi karena kurangnya konsistensi. Anda tidak cukup sabar untuk melakukan sesuatu terus-menerus sampai akhirnya Google melihat bahwa website anda layak mendapat ranking tinggi. Kebanyakan setelah melakukan sesuatu selama beberapa saat, orang mulai bosan, apalagi hasil yang diharapkan belum juga terlihat. Akhirnya anda memutuskan untuk tidak melakukannya lagi dan mulai mencari-cari cara lain, yang kemudian anda lakukan selama beberapa waktu sampai akhirnya kembali berhenti sebelum hasilnya terlihat. Lingkaran setan inilah yang harus anda potong.
SEO menuntut konsistensi, melakukan hal tertentu terus-menerus dalam rentang waktu yang cukup lama sampai akhirnya anda melihat hasil yang diharapkan.
Berikut adalah panduan lengkap SEO kalau anda ingin melakukannya sendiri. Anda akan melihat bahwa yang diperlukan adalah hal-hal sederhana yang bisa dilakukan sendiri, tanpa bantuan orang lain, tanpa keterampilan dan pengetahuan khusus. Kuncinya hanya satu, konsisten.
Dalam panduan ini, hal-hal yang terlalu teknis dan memarlukan keahlian khusus seperti pemrograman web sengaja tidak dimasukkan. Selain mungkin anda akan kesulitan untuk melaksanakannya, pada kenyataanya anda bisa mendapat ranking yang baik tanpa harus memperhatikan faktor-faktor tersebut. Hal-hal yang tidak wajar dalam praktek bisnis normal juga tidak ada dalam panduan ini, misalnya saja sengaja memilih domain yang persis dengan keyword yang disasar atau sengaja membeli domain bekas yang sudah berumur meskipun mungkin tidak ada relevansinya dengan nama usaha, merk produk, atau bidang yang anda geluti.
On-Page SEO
Bagian besar pertama dari SEO adalah apa yang ada pada website anda sendiri. Intinya adalah bagaimana membuat website anda dianggap layak mendapat ranking yang tinggi berdasarkan faktor-faktor yang dilihat langsung dari website itu sendiri. On-Page SEO sering kali dianggap sebagai bagian yang mudah, lebih mudah daripada off-page SEO, karena pada on-page SEO anda benar-benar memegang kendali. Anda melakukan sendiri apa yang seharusnya dilakukan.
Pada intinya adalah bagaimana membangun konten yang berkualitas tinggi dan membuat Google dapat melihatnya dengan mudah.
Jadi pada bagian ini kita bicara bagaimana membuat konten yang relevan dan bermanfaat untuk pengguna sehingga Google menilai website kita sebagai sumber informasi berkualitas dan karenanya layak mendapatkan ranking yang tinggi. Lalu kita juga bicara bagaimana membuat Google bisa dengan mudah dan cepat melihat dan membaca seluruh konten pada website kita dan kemudian menganggapnya sebagai informasi yang berkualitas tadi.
Konten
Diakui atau tidak, konten adalah hal yang paling banyak dicari pengunjung website. Tanya pada diri anda sendiri, apa yang anda cari saat mengunjungi sebuah website. Fungsi search engine adalah mencari website yang kontennya paling berkualitas sesuai dengan keyword yang dipakai saat seseorang melakukan pencarian. Karena itu konten juga merupakan hal yang paling penting bagi search engine dan karenanya menjadi fokus utama saat kita berfikir tentang SEO.
Konten merupakan hal pling penting dalam SEO.
Saat kita mengunjungi sebuah website, dari konten kita menilai layak tidaknya website itu untuk kita kunjungi. Kalau kita menilai layak, kita akan menaah isinya, membaca halaman demi halaman, dan kalau akhirnya melakukan apa yang diinginkan pemilik website itu, misalnya membeli produk yang dia tawarkan melalui websitenya. Lagi-lagi, search engine juga begitu, dari konten search engine menilai seberapa layak sebuah website untuk pengunjunggnya sehingga berhak mendapatkan ranking yang tinggi.
Konten yang berkualitas harus memenuhi tiga kriteria penting ini: bermanfaat, unik, dan relevan. Sebagai tambahan, ada kriteria ke-4 yang tidak kalah penting, jumlahnya harus banyak. Kenapa kriteria ini dimasukkan sebagai kriteria tambahan? Karena kalau berdiri sendiri, tidak ada gunanya. Konten bermanfaat, makin banyak makin baik. Konten yang tidak bermanfaat, meskipun banyak tetapi tidak ada artinya.
Konten bermanfaat memberikan informasi penting.
Orang mengunjungi website untuk banyak tujuan, tapi hal pertama yang mereka perlukan adalah informasi. Jadi konten yang baik harus memberi informasi yang bermanfaat bagi pengunjung. Konten bisa membantu seseorang mengambil keputusan, misalnya saat memilih untuk membeli sesuatu. Konten bisa membantu orang melakukan sesuatu, misalnya cara untuk membuat sesuatu. Dan banyak manfaat infomasi lain yang bisa didapat pengunjung dari sebuah website dan itulah yang harus anda eksplorasi.
Konten unik membuat anda berbeda dari website lainnya.
Kalau konten yang anda sajikan sama saja dengan konten website-website lain, lalu apa yang membuat pengunjung lebih memilih untuk menggali informasi tersebut dari website anda, bukan website-website lainnya. Topik bisa saja sama, bagaimanapun search engine bekerja berdasarkan kata kunci, memilihkan website-website dengan kualitas koten paling baik yang relevan dengan keyword yang dicari. Banyak hal yang bisa dieksplorasi untuk membuat konten anda unik, misalnya cara penyajiannya, sudut pandang penulisannya, sampai ragam media yang disajikan selain tulisan, misalnya foto, ilustrasi, dan video.
Konten relevan membuat website anda mudah ditemukan.
Penting untuk dicatat, orang mencari melalui search engine berdasarkan keyword. Konten yang baik harus menjaga agar konten halaman website atau bahkan konten dari keseluruhan website terfokus di sekitar keyword tertentu atau topik tertentu.
Selain ketiga hal di atas, konten website juga harus up-to-date alias segar. Menambah konten relevan secara berkala terus-menerus adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kalau anda melihat blog dan portal berita lebih sering mendapatkan ranking yang baik daripada website biasa, salah satunya karena konten-nya yang terus-menerus ditambah dengan yang lebih baru dan lebih baru lagi.
Kalau anda mengelola SEO untuk website yang kontennya sulit bertambah, misalnya website informasi sebuah perusahaan, anda bisa menambahkan blog.
Konten Multimedia
Peribahasa lama “gambar dapat mewakili ribuan kata” juga berlaku pada konten website. Foto dan eleman grafis lain seperti grafik lebih mudah difahami pengunjung daripada konten yang hanya berisi tulisan, apalagi jumlahnya banyak. Analogi sederhananya, kita mebih mudah memahami alur cerita saat membaca komik daripada membaca novel. Search engine memang secara teknis lebih mudah “memahami” konten berbentuk tulisan, tetapi karena para insinyur search engine memahami bahwa pengunjung website biasa menyukai konten multimedia, search engine cenderung memberi nilai lebih baik pada website-website yang menyertakan komponen ini dalam jumlah yang cukup pada konten-nya.
Akhir-akhir ini ada bentukan lain dari konten multimedia yang cenderung disukai pengunjung website, informasi yang disajikan sedemikian rupa dalam bentuk grafis, populer disebut sebagai infografik. Kualitas koneksi yang semakin baik juga membuat konten yang tadinya dihindari karena dianggap “makan bandwidth” dan karenanya sulit diakses dengan koneksi berkualitas alakadarnya semakin populer dan diminati, video.
Tapi penting untuk difahami bahwa search engine tidak bisa menganalisa konten dari foto, grafik, infografik, video, dan bentuk-bentuk konten multimedia lainnya. Karena itu menambahkan elemen multimedia pada konten website kita memerlukan perlakuan khusus, diantaranya penamaan file dan penggunaan “ALT tag” yang secara sederhana dapat dianggap sebagai deskripsi singkat dari komponen multimedia ybs.
Keyword
Target SEO adalah membuat website anda mendapatkan ranking yang tinggi pada hasil pencarian search engine, khususnya Google. Tapi perlu juga diingat bahwa cara seseorang melakukan pencarian melalui search engine adalah dengan menggunakan keyword.
Keyword adalah kata atau kalimat pendek yang dimasukkan pengguna saat melakukan pencarian melalui search engine.
Untuk keperluan SEO, konten website dan halaman web harus dibuat sedemikian rupa agar relevan dengan keyword tertentu. Karena itu saat membangun konten, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih keyword. Saat memilih keyword, jangan hanya menggunakan kepala anda sendiri, tapi cobalah berfikir sebagai pengunjung website yang anda sasar. Berdiskusi dan bertanya pada orang lain merupakan hal yang penting dilakukan. Anda juga dapat menggunakan sejumlah fasilitas yang tersedia secara online untuk keperluan ini, salah satunya Keyword Tool yang disediakan Google.
Tergantung dari banyaknya website yang berkeinginan untuk mendapat ranking tinggi untuk keyword tertentu, kita dapat melihat seberapa kompetitif sebuah keyword. Pada dasarnya, semakin kompetitif sebuah keyword, semakin sulit untuk bisa meraih ranking tinggi.
Long Tail Keyword
Sering kali, keyword tertentu dinilai terlalu kompetitif dan karenanya berusaha untuk mencapai ranking yang tinggi membutuhkan usaha yang terlalu besar dan karena itu secara umum tidak layak untuk dilakukan. Sayangnya, dalam kebanyakan kasus, kita terpaksa memilih keyword tersebut karena website yang kita kelola memang bergerak di bidang itu. Misalnya kalau kita mengelola website hotel, kita tidak bisa memilih keyword “pertanian” hanya karena keyword “hotel” terlalu kompetitif. Dalam hal ini kita bisa memilih untuk menggunakan long tail keyword.
Long tail keyword adalah keyword yang terdiri dari beberapa kata dan menyasar pencarian yang lebih spesifik.
Jika kita melihat keyword “hotel” terlalu kompetitif, kita bisa bereksplorasi dengan keyword long tail seperti “hotel murah” atau “hotel melati” misalnya. Kalau anda melihat keyword-keyword tersebut masih terlalu kompetitif, kita mungkin bisa mencari ekor yang lebih panjang lagi seperti “hotel murah untuk backpacker” atau “hotel melati untuk bulan madu” misalnya.
Selain untuk mengatasi tingkat kompetisi keyword, penggunakan long tail keyword juga membantu kita untuk menyaring pengunjung karena pada dasarnya kebutuhan orang cenderung spesifik.
Misalnya saja anda mengelola website hotel bertarif murah. Saat orang yang mencari “hotel” melalui search engine, mungkin dia mencari resort mewah berbintang 5 yang pastinya bertarif jutaan, sehingga kalaupun mereka menemukan website anda karena rankingnya tinggi untuk keyword “hotel”, dia tidak akan tertarik dengan hotel anda. Sementara pengunjung yang mencari “hotel murah” memiliki kemungkinan lebih besar untuk tertarik dengan hotel anda.
SEO dan Keyword Lokal Berbasis Lokasi
Banyak orang sekarang melakukan pencarian melalui search engine dengan perangkat smartphone yang dilengkapi GPS sehingga lokasinya bisa dideteksi melalui satelit. Seiring dengan itu, Google juga memiliki fasilitas untuk menampilkan hasil pencarian berbasis lokasi. Kombinasi kedua fasilitas ini sangat menarik. Misalnya saat kita sedanng berada di kota tertentu, katakanlah Bandung, kemudian kita mencari “rumah sakit” melalui Google dengan menggunakan smartphone, akan muncul hasil yang menampilkan sejumlah rumah sakit yang berada di Bandung. Hasil yang pastinya sangat berbeda jika kita melakukan hal yang sama di tempat lain, misalnya saja Denpasar.
Sering kali orang juga melakukan pencarian dengan keyword yang menyertakan lokasi. Ini juga bisa menjadi salah satu alternatif keyword long tail yang bisa anda manfaatkan. Misalnya anda bisa menyasar “hotel murah di Bandung” atau “hotel romantis untuk bulan madu di Bali”.
Penempatan Keyword
Kalau kita ingin mendapat ranking untuk keyword tertentu, pastinya kita harus menyisipkan keyword tersebut pada konten website atau halaman web kita. Dua hal penting dalam hal ini: (1) Jumlahnya, berapa sering keyword itu disebut, sering disebut sebagai keyword density alias kepadatan keyword. (2) Penempatannya, dimana saja keyword tersebut ditempatkan, sering disebut sebagai keyword placement.
Keyword Density Ideal untuk SEO
Di satu sisi, keyword harus muncul beberapa kali dalam susunan frasa yang sama, sehingga bisa jelas terdeteksi sebagai keyword, bukan hanya sekedar kumpulan kata yang kebetulan disebut. Di sisi lain, terlalu sering juga bisa berbuah petaka, terkena penalty atau hukuman karena dianggap melakukan keyword stuffing, yaitu menjejalkan keyword secara berulang-ulang secara tidak wajar dengan tujuan menipu Google. Seperti makan buah simalamaka, terlalu sedikit mungkin tidak terdeteksi dengan cukup kuat sebagai keyword, tetapi terlalu banyak justru dianggap pelanggaran.
Memang tidak ada patokan baku berapa sering keyword harus muncul dalam konten, tetapi yang jelas harus natural alias wajar, munculnya keyword-keyword tersebut harus tetap membuat konten nyaman dibaca. Para praktisi dan pakar SEO tidak ada yang berani memberi patokan baku. Beberapa sumber cukup kredibel menyebut antara 1% sampai 3%, saya sendiri biasanya tidak berani lebih dari 1,5% saja.
Akhirnya balik lagi ke besarnya konten, bayangkan berapa panjang konten sebuah halaman web jika kita ingin menyisipkan keyword yang terdiri dari 3 kata sekurang-kurangnya 3 kali tetapi secara prosentase tidak boleh lebih dari 1,5%?
Keyword Placement untuk SEO
Menempatkan keyword pada bagian-bagian penting sebuah halaman web membantu kita memberikan dengan 2 hal penting ini: (1) Menekankan bahwa frasa tertentu merupakan keyword, bukan sekedar susunan kata yang kebetulan disebut. (2) Menekankan pentingnya keyword tersebut sebagai fokus dari konten secara keseluruhan tanpa meningkatkan keyword density.
Berikut adalah elemen-elemen penting sebuah halaman web dimana kita sedapat mungkin harus menyisipkan keyword. Tapi tetap harus diingat, kalau kita merasa penempatan itu tidak wajar, tidak enak dibaca, lebih baik jangan dipaksakan. Kita tidak harus menempatkan keyword pada semua elemen penting tersbut dengan melabrak kewajaran.
- Nama halaman, sesuatu yang diapit meta-tag <title> … </title>
- Deskripsi halaman, sesuatu yang diapit meta-tag <description> … </description>
- Judul dan sub judul, sesuatu yang diapit tag <h1>, <h2> dan seterusnya.
- URL, bisa dalam bentuk doman, directory, atau nama file, misalnya http://namadomain.com/keyword-sasaran-anda.htm
- Bagian kalimat yang diberi penekanan. Sesuatu yang diapit tag <b>, <i>, <em>, <blockquote>
- Tag pada elemen multimedia seperti foto, sesuatu yang diapit sub-tag <alt>
- Anchor text untuk link, baik inbound maupun outbound.
- Semakin dekat ke awal atau semakin dekat ke akhir semakin penting. Dekat ke awal lebih penting daripada dekat ke akhir.
Link
Internal Link
Link merupakan cara pengunjung menjelajahi website anda, dari satu halaman ke halaman lainnya. Selain pengunjung biasa, search engine menjelajahi website anda dengan cara yang sama, mengikuti link. Rancangkah bahwa struktur link pada website anda sederhana sambil tetap memastikan bahwa semua halaman website memiliki jalur link sampai ke home page. Sederhana artinya tidak berputar-putar dan tidak berbelit-belit. Sederhana artinya langkah link dari home-page sampai halaman paling dalam tidak terlalu jauh, usahakan tidak lebih dari 3 langkah.
Outbound Link
Outbound link, atau link ke website lain atau halaman web pada website lain merupakan hal yang sangat penting tapi perlu perhatian khusus. Pada prinsipnya, Google tidak suka orang pelit dan sok. Google menyukai halaman web yang membantu pengunjungnya untuk menemukan sumber informasi lain, tapi harus yang berkualitas. Jadi pada halaman website anda, sisipkanlah beberapa link pada website lain atau halaman website lain yang berkualitas tinggi. Kalau website atau halaman web yang dituju kualitasnya kurang baik, justru akan menurunkan nilai halaman web dan website anda sendiri di mata Google.
Outbound link juga tidak boleh terlalu banyak. Google ingin halaman web anda sendiri merupakan sumber informasi yang penting, bukan sekedar perantara seperti directory dan sejenisnya. Prinsipnya, fungsikan outbound link ini hanya sebagai referensi, bukan sebagai fokus. Penempatannya bisa dikumpulkan pada tempat tertentu, seperti bibliografi pada buku, atau disisipkan langsung pada konten.
Selama terasa wajar, anda bisa memanfaatkan anchor text link untuk menyisipkan keyword. HindariĀ anchor text generik seperti “click here”. Jika menyisipkan keyword terasa tidak wajar atau malah menjadi pengulangan yang terlalu sering, bisa dipakai judul website atau judul halaman tujuan. Bisa juga memakai deskripsi singkat dari website atau halaman web tujuan sebagai anchor text.
Hindari menggunakan gambar sebagai anchor untuk link. Meskipun secara teknis memungkinkan, dengan gambar anda tidak bisa memanfaatkan anchor text untuk mendukung SEO. Meskipun anda menggunakan nama file atau mengisi tag alt dengan keyword atau kalimat yang relevan, nilainya tetap berbeda.
Faktor-Faktor Teknis
Server Down – kualitas hosting sangat menentukan sukses SEO. Jika search engine sering menemukan website anda down saat dijunjungi, akan sangat mempengaruhi penilaian search engine atas kelayakan website anda untuk mendapatkan ranking yang tinggi.
Loading Time – website anda harus bisa diakses seluruhnya dalam waktu singkat. Beberapa faktor yang mempengaruhi loading time adalah kualitas server itu sendiri dan kualitas koneksi menuju server. Google memberi batasan, jika halaman web tidak bisa diakses sepenuhnya dalam rentang waktu tertentu, dia akan pergi untuk mengunjungi website lainnya. Meskipun tidak ada informasi resmi mengenai batasan waktu ini, praktisi dan pakar SEO bahwa sepakat loading time tidak boleh lebih dari 30 detik.
Broken Page – semua link pada pada halaman web harus hidup. Jika anda mengubah URL halaman website yang menjadi tujuan internal link, pastikan link pada semua halaman yang merujuk ikut diupdate. Jika website atau halaman web tujuan outbound link tidak tersedia lagi untuk alasan apapun, segera hapus.
Off-Page SEO
Kesalahan telak yang sering dilakukan mereka yang mulai menekuni SEO untuk pertama kalinya adalah fokus pada bagian ini. Pentingnya off-page SEO tidak perlu dipertanyakan lagi, tapi tidak membuatnya lebih penting dari on-page SEO. Banyak website sukses mendapat ranking yang tinggi hanya dengan mengandalkan on-page SEO. Tapi hanya mengandalkan off-page SEO, kalaupun ranking yang bagus sempat didapat, biasanya hanya sementara saja.
Sebelum melangkah pada off-page SEO, pastikan bahwa on-page SEO sudah dilakukan dengan baik.
Sisi lainnya adalah bahwa berbeda dengan on-page SEO yang seluruhnya berada dalam kendali kita, kebanyakan hal dalam off-page SEO adalah sesuatu yang diluar kendali kita. Tentunya sangat wajar kalau kita lebih berfokus pada apa yang bisa kita kendalikan daripada pada apa yang tidak bisa kita kendalikan.
Off-Page SEO adalah bagian dari SEO yang berkaitan dengan reputasi secara online. Prinsip sederhananya, kalau konten website atau halaman web kita dianggap penting, orang lain akan menggunakannya sebagai referensi. Kita bisa analogikan sebagai buku. Buku yang penting akan sering dirujuk dalam bibliografi buku-buku lain, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan sebagainya. Semakin penting buku yang merujuk, berarti buku yang dirujuk lebih penting lagi.
Link Building
Prinsip yang sama dipergunakan Google dan search engine lain untuk menilai sebuah website. Bentuk referensinya adalah dengan link. Semakin banyak link merujuk pada website atau halaman web kita, semakin tinggi nilai kita di mata Google. Semakin tinggi nilai website atau halaman web yang me-link pada website atau halaman web kita, nilai link-nya semakin tinggi. Sederhananya, 1 link dari website bernilai tinggi nilainya bisa lebih tinggi dari 10, 100, bahkan 1000 link dari website bernilai rendah.
Disini kita bicara inbound link, yaitu link dari website lain ke website kita atau salah satu halaman pada website kita. Inbound link ini sering juga disebut sebagai backlink.
Sokongan inbound link pada kesuksesan SEO bisa sangat tinggi. Meskipun demikian mendapatkannya bukanlah hal yang mudah, karena sangat tergantung dengan kesediaan pemilik website lain. Idealnya, kita tidak harus melakukan apa-apa. Cukup membangun konten yang sangat berkualitas makan dengan sendirinya banyak orang akan menjadikan website kita referensi. Tapi kenyataanya tidaklah semudah itu.
Banyak webmaster terpaksa “meminta-minta” agar pemilik website lain untuk me-link ke websitenya. Sering kali dengan tawaran yang sama sehingga terjadi pertukaran link yang pernah menjadi teknik link building yang sangat populer. Karena Google melihat praktek berlebihan, pertukaran link alias link trading ini dilarang, bahkan website yang menerapkan praktek ini dikenai penalty. Terciptalah skema-skema lain, seperti triangle link trading sampai mendapat link bukan dengan pertukaran link tetapi dengan membayar. Praktek-praktek ini sudah tidak lagi dapat dipakai karena sangat mudah dideteksi Google dan kalau terdeteksi sudah pasti akan kena penalty.
Beberapa teknik link-building yang masih sering dipergunakan diantaranya:
Guest blogging – menjadi penulis tamu pada blog atau website yang dimiliki dan dikelola pihak lain. Untuk tambahan konten yang mereka dapat, biasanya anda diijinkan untuk menyisipkan link ke website atau halaman web pada website anda. Kalau anda melakukannya dengan baik, langkah ini bisa sangat strategis, karena anda bisa mengendalikan konten dari halaman dimana link disisipkan supaya relevan dengan konten website anda sendiri.
Blog commenting – dengan memberikan komentar pada posting di blog lain, anda bisa menyisipkan link pada komentar anda. Kalau anda tidak bisa membuat komentar anda relevan dengan link tersebut, jangan dipaksa. Cukup dengan menambahkan website pada profile anda saat memberikan komentar, sehingga nama anda menjadi anchor text untuk link menuju website anda sendiri.
Forum posting – saat membuat thread atau mengomentari thread pada sebuah forum anda dapat menyisipkan link. Lagi-lagi, kalau menyisipkan link pada interaksi terasa kurang relevan, jangan dipaksakan. Tetaplah beraktivitas, tapi pastikan alamat website anda ada pada profile anda. Untuk menjaga kualitas, carilah forum-forum yang relevan dengan konten website anda.
Manfaatkan portal Web 2.0 – website-website Web 2.0 memiliki fasilitas untuk membuat website ataupun blog. Hal yang positif dari Web 2.0 adalah biasanya posting-posting terbaru akan muncul di homepage-nya. Meskipun tidak terlalu lama karena akan segera tertimpa dan tertimpa lagi oleh yang lebih baru, biasanya cukup lumayan untuk memberi kesempatan terindeks dan mendapat beberapa pembaca.
Social Media
Facebook, Twitter, dkk merupakan tempat berkumpul jutaan orang yang secara terus-menerus aktif berkomunikasi. Kesalahan yang sering dibuat adalah hanya sekedar menanam link. Yang terbaik adalah membangun “engagement”. Jadikan diri anda orang yang dianggap “pakar” dalam bidang yang menjadi topik konten website kita. Berkomunikasi dan berinteraksilah sebagai manusia biasa. Pada gilirannya nanti, apapun yang anda katakan akan menjadi referensi, dan dengan sendirinya menggiring traffic ke website anda.