Internet telah mengubah banyak hal. Cara kits melakukan sesuatu saat ini sangat berbeda dengan saat internet velum memasyarakat. Cara kita berkomunikasi, cara kita menikmati hiburan, cara kita mencari informasi, cara kita berbelanja, termasuk cara kita mempersiapkan liburan seperti membeli tiket dan memesan akomodasi.
Semakin hari semakin jarang orang yang pergi ke biro perjalanan wisata alias travel agent untuk memilih paket wisata. Sekarang kebanyakan orang lebih memilih untuk mencari dan memesan sendiri serta membayar langsung dari berbagai sumber. Dengan cara ini selain mereka bisa mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan selera pribadinnya, biaya juga bisa ditekan.
Tidak berarti celah bisnis untuk travel agent tertutup sama sekali, hanya saja memang sekarang konsumen semakin cerdas karena mereka bisa mendapatkan informasi tentang apa saja, kapan saja, dengan mudah dan cepat. Mereka lebih tahu apa yang meraka inginkan dan bagaimana cara memenuhinya dengan efektif, alias cepat dan murah. Dalam kondisi ini kalau travel agent masih ingin bertahan mereka harus ikut berubah.
Di sisi lain, para penyedia jasa dan fasilitas bisa dengan mudah terhubung langsung dengan konsumennya tanpa melalui perantaraan travel agent. Hotel, penerbangan, penyewaan mobil, dan lain-lain tentu harus memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Tanpa “didikte” travel agent mereka bisa menikmati situasi dimana iklim pemasaran dan penjualan lebih sehat dan menguntungkan.
Berikut ada 10 tips bagi para pemain di industry travel agar dapat memanfaatkan digital marketing dengan lebih efektif.
Atur Anggaran PPC Anda Secara Proporsional
Kebanyakan perusahaan mengalokasikan anggaran secara merata setiap bulannya. Bagi kebanyakan perusahaan, cara ini bisa saja ideal, tetapi tidak bagi PPC untuk travel dan jenis-jenis usaha spesifik di dalamnya. Perjalanan wisata yang merupakan sebagian besar dari bisnis travel sangat terpengaruh dengan musim. Anda perlu mempelajari kapan kebanyakan orang mulai mengatur perjalanan wisata mereka, pastinya memang tidak pada saat musim liburannya tetapi mungkin beberapa bulan sebelumnya.
Travel yang berhubungan dengan bisnis dan pekerjaan mungkin juga sedikit terpengaruh, misalnya mungkin perjalanan bisnis menurun menjelang akhir tahun saat kebanyakan perusahaan melaksanakan ritual “tutup buku” musim liburan tiba.
Membangun Hubungan Lebih Penting dari Sekedar Penjualan
Reservasi travel pastinya dipesan sebelumnya, bahkan sering kali berbulan-bulan hingga setahun sebelumnya. Tidak seperti barang yang dilihat bahkan dicoba dulu sebelum dibeli, pemesan travel juga tidak benar-benar tahu persis apa yang akan mereka dapatkan dari apa yang mereka pesan. Karena itu kepercayaan sangatlah penting. Apapun yang anda lakukan, seberapa besarpun diskon yang anda tawarkan, jika mereka ragu apakah perusahaan anda masih akan ada saat mereka datang untuk menikmati liburan yang mereka pesan, pastinya mereka akan berpikir dua kali.
Jadi jika anda ingin memanfaatkan digital marketing untuk travel atau usaha sejenis yang anda kelola, jangan lupa untuk tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan-pelanggan anda. Secara pribadi misalnya dengan email maupun secara terbuka misalnya melalui kanal-kanal social media.
Pancing Mereka Supaya Memberikan Review
Jangan lupa, sekarang orang cenderung mencari informasi sendiri alih-alih mendengarkan apa yang dijelaskan petugas di travel agent. Mereka Googling, membaca blog, forum, dan pastinya kanal-kanal social media. Review dari mereka yang sudah lebih dulu mengalami merupakan hal yang sangat esensial saat mereka mengambil keputusan.
Jadi jangan lupa untuk dengan cara-cara yang sopan mengundang pelanggan-pelanggan anda untuk menuliskan review.
Bersikap terbuka sangat penting, cara menghadapi review negatif bukanlah dengan menghapus atau menjawab dengan nada sama negatifnya. Justru tunjukkan bahwa anda peduli dengan keluhan pelanggan, dengan begitu anda justru dapat membalik keadaan, review negatif bisa dibalik menjadi “pamer” kepedulian anda terhadap keinginan pelanggan.
Dorong Siapapun untuk Membagi Konten
Pelanggan, blogger, atau siapapun, dorong mereka untuk membagi “review” secara visual melalui kanal-kanal digital mereka sendiri, website, blog, forum, social media. Foto dan video seperti kata-kata bijak, lebih nyata dari kata-kata. Dan percaya atau tidak, foto-foto amatir yang diambil para pelanggan dan pengunjung lain sering kali lebih diyakini sebagai sesuatu yang nyata dibandingkan foto yang dibuat fotografer yang mungkin sengaja anda sewa dan bayar dengan harga mahal untuk mendapatkan foto yang spektakuler.
Kelola Travel Blog
Apapun jenis usaha anda, selama berhubungan dengan industri travel, mengelola travel blog sangat penting. Jangan hanya terfokus pada usaha anda sendiri, karena travelling biasanya meruapkan pengalaman yang menggabungkan banyak hal.
Kalau anda mengelola hotel misalnya, jangan hanya bicara mengenai hotel anda sendiri, fasilitas-fasilitas yang tersedia, dan event yang secara berkala dilaksanakan. Buatlah blog anda menjadi travel blog yang sesungguhnya. Tampilkan informasi mengenai daya tarik di sekitar anda misalnya, bahkan mungkin destinasi-destinasi wisata lain yang bisa dicapai dengan mudah dari tempat anda.
Jangan lupa dengan pentingnya unsur visual. Menampilkan foto dan video dalam blog anda akan sangat membantu untuk menarik perhatian.
Jangan Sisihkan Affiliate Marketing
Website anda memiliki ranking bagus di Google? Anda punya budget besar untuk PPC? Anda tergabung dengan banyak OTA (Online Travel Agent)? Jangan lupakan affiliate marketing, misalnya saja travel blogger yang websitenya memiliki traffic yang besar.
Tunjukan Kepedulian di Ranah Digital
Salah satu hal yang sederhana tapi sangat berkesan adalah mengemas informasi yang sesuai dengan profil pelanggan anda. Misalnya saja, anda mengelola hotel dan mencoba melakukan up-selling, menawarkan informasi wisata pada pelanggan yang sudah memesan kamar. Alih-alih mengirim satu email atau newsletter yang sama pada semua orang, perhatikan profil mereka dan berikanlah penawaran yang sesuai. Misalnya untuk tamu yang memesan kamar untuk 2 dewasa dan 2 anak, jangan bicara mengenai hiburan malam.
Kombinasikan Online dan Offline Marketing
Banyak orang beranggapan bahwa sekarang masanya online marketing, jadi memberikan fokus besar pada online marketing dan melupakan offline marketing. Keduanya saling melengkapi, alih-alih online menggantikan offline, online merupakan kanal baru yang berjalan berdampingan.
Jadi jika memungkinkan, kombinasi diantara keduanya justru akan memberikan efek yang dahsyat.
Website Harus Sederhana dan Intuitif
Sering kali kita hanyut dalam jargon design, ingin tampil beda tapi justru membuat website menjadi tidak intuitif. Misalnya saja, banyak yang berfikir bahwa sederhana itu indah, karena itu homepage websitenya hanya berisi kotak tempat anda menuliskan destinasi, baru dari situ keluar penawaran-penawaran yang sesuai. Selewat mungkin masuk akal, tapi jangan lupa, sebagian orang bahkan belum memutuskan akan kemana mereka berlibur.
Fokus Pada Long Tail
Untuk SEO, jangan jor-joran mengejar keyword pendek yang tingkat kompetisinya sangat tinggi sementara traffic yang dihasilkan meskipun mungkin besar tapi tidak fokus. Alih-alih ngos-ngosan mengejar posisi page one untuk keyword “hotel”, cobalah berfikir “hotel murah di Bali” misalnya. Traffic yang dihasilkan mungkin tidak begitu banyak, tapi konversinya pasti jauh lebih baik.