Pastinya kita semua tahu kalau salah satu cara untuk meningkatkan traffic menuju blog atau website yang kita kelola adalah dengan menyalurkannya dari portal-portal social media. Alasannya sederhana saja. Blog atau website kita kan sepi, sementara portal-portal social media justru rame banget. Jadi logis dong kalau supaya blog atau website kita ikut rame, caranya adalah dengan menarik keramaian dari portal-portal social media tersebut.
7 Cara Meningkatkan Traffic Blog Melalui Social Media
Tapi menarik keramaian orang di social media supaya mengalir ke blog atau website kita bukanlah perkara mudah. Jangankan blog atau website yang ada di luar, akun atau page Facebook yang memang kita buat di dalam lingkungan social media itu sendiri saja sering kali sepi pengunjung kan. Nah berikut ini ada 7 cara meningkatkan traffic blog melalui social media yang layak dicoba. Kenapa saya bilang layak dicoba? Karena saya sudah mencobanya dan terbukti memang cukup efektif. Kalau sudah mencoba, jangan lupa bagi pengalamannya ya.
Pergunakan “Kata Sakti”
Saya sebut “kata sakti” disini karena kalau disebut “kata kunci” rasanya juga kurang cocok. Jika kata kunci merujuk pada frasa yang biasa dipergunakan orang saat mencari informasi melalui mesin pencari, kata sakti ini adalah kata-kata yang biasa dipakai bersamaan dengan kata lain. Unik tapi nyata, masing-masing portal social media memiliki kumpulan kata sakti sendiri-sendiri. Di lingkungan portal social media, kata-kata sakti ini biasanya bisa menangguk lebih banyak engagement. Misalnya kalau di Facebook lebih banyak like, di Twitter lebih banyak share, dll. Pakailah kata-kata sakti tersebut saat posting supaya anda bisa mendapatkan posting yang menarik banyak konversi.
Berikut beberapa contoh dalam Bahasa Inggris.
- Facebook: where, when, tell us, inspire, submit, deals, discount, warns, amuses.
- Twitter: retweet, follow, social media, new blog post, check out, help, top.
- LinkedIn: created, improved, increased, developed, reduced, reseached.
- Google+” Share, Promote, Increase, Create, Discover.
Gunakan Hashtag
Banyak orang yang malas-malasan menggunakan hashtag karena tidak yakin dengan relevansinya. Tapi kalaupun anda tidak yakin, coba saja. Toh pastinya anda sudah sering melihat banyak orang menyisipkan hashtag di postingan mereka. Hashtag ini membantu postingan anda menjangkau orang-orang yang berada di luar lingkungan anda. Bukan “friend” di Facebook atau “follower” di Twitter misalnya. Hashtag juga dapat dipakai untuk memancing diskusi terutama untuk topik-topik aktual yang sedang menarik perhatian banyak orang. Menyisipkan hashtag dapat secara drastis meningkatkan efektivitas usaha kita dalam menarik traffic melalui social media.
Berikut ada beberapa data yang menunjukkan bahwa anda sebaiknya menggunakan hashtag dalam social media.
Penggunaan Hashtag di Twitter
- Tweet yang mengandung hashtag mendapatkan dua kali lipat engagement (retweet, reply, vaforite).
- Tweet dengan 1 sampai 2 hashtag 21% lebih efektif dalam menarik engagement, jadi jangan pakai tapi jangan berlebihan.
- Jika anda menggunakan lebih dari 2 hashtag, efektivitas tweet anda turun 17%.
- Hampir 40% tweet yang mengandung hashtag mendapat retweet.
Penggunaan Hashtag di Facebook
- Pernah mendengar bahwa pemakaian hashtag di Facebook tidak efektif? Itu dulu, sejak 2 tahun yang lalu, penggunaan hashtag di Facebook terus meningkat efektivitasnya.
- Penggunaan 1-2 hashtag dalam setiap post meningkatkan interaksi sangat signifikan.
- Penggunaan hashtag lebih banyak, antara 3-5 membuat efektivitasnya turun drastis.
Penggunaan Hashtag di Google+
- Google memang sudah secara resmi menyarankan penggunaan hashtag.
- Google+ bahkan secara otomatis menyisipkan hashtag sesuai dengan isi postingan anda.
- Google+ memberikan sejumlah pilihan hashtag yang dapat dipakai untuk meningkatkan interaksi, sesuai dengan isi postingan anda.
Gunakan Foto Pada Posting Social Media
Penggunaan konten multimedia pada posting social media terbukti sangat efektif untuk meningkatkan konversi. Selain foto, anda juga dapat menyisipkan video pada posting social media. Memang secara umum manusia merupakan makhluk visual yang lebih tertarik dengan gambar daripada tulisan. Pastinya anda ingat dengan pemeo yang mengatakan “satu gambar mewakili 1000 kata”. Berikut ada sejumlah data yang menunjukkan bahwa foto meningkatkan konversi social media.
Penggunaan Foto pada Twitter
- Tweet foto atau video mendapat 200% lebih banyak konversi daripada tweet yang hanya berupa tulisan.
Penggunaan Foto pada Facebook
- Posting foto mendapat engagement lebih banyak sebesar 39%.
Penggunaan Foto pada Google+
- Video mendapat 28% lebih banyak konversi.
- Foto mendapat 94% lebih banyak +.
- Animasi GIF sederhana mendapat 39% lebih banyak +.
Penggunaan Foto pada LinkedIn
- Posting gambar mendapatkan 98% lebih banyak komentar.
- Link ke video di Youtube mendapat 75% lebih banyak “share”.
Posting Pendek
Pada dasarnya manusia memang tidak suka membaca dan tidak suka bertele-tele. Jadi pastikan pada saat posting anda juga tidak seperti menulis cerpen apalagi novel. Kalaupun sebagian orang suka membaca, mungkin mereka suka membaca majalah, buku, dll. tapi untuk postingan di social media, ekspektasi mereka sendiri memang tidak membuang waktu banyak untuk membaca.Kalo orang males baca, gimana mereka mau bereaksi, entah like, share, retweet, atau apapun.
Berikut patokan panjang posting social media di beberapa portal populer.
- Twitter: Tweet dengan panjang kurang dari 100 karakter mendapat 17% lebih banyak engagement.
- Facebook: Post dengan panjang kurang dari 40 karakter mendapat 80% lebih banyak engagement.
- Google+: Judul posting lebih dari 60 karakter engagementnya turun 18%.
Konten Blog Menarik … Wajib
Karena yang kita kejar adalah traffic ke blog atau website, tentunya engagement di social media itu sendiri hanya langkah pertama saja. Karena itu konten website atau postingan blognya sendiri memang harus menarik. Kalau tidak menarik, dipoles sana sini di posting social media tetap tidak banyak membantu. Bahkan mungkin justru sebaliknya, orang jadi malas karena setiap anda posting, konten yang anda share kurang menarik.
Jangan lupa bahwa mereka masuk ke website atau blog anda melalui social media, tempat dimana suasananya santai. Jadi pastikan bahwa posting blog atau konten website anda memiliki gaya yang sama. Kalaupun isinya sesuatu yang serius, usahakan penyajiannya tetap santai. Jangan terlalu resmi, pilihlah gaya yang kasual, jangan bergaya seperti dosen mengajar, tetapi seperti teman bercerita.
Ikuti Tren
Alih-alih membangun cerita sendiri yang belum tentu menarik, cobalah mengidentifikasi topik yang sedang hangat dan menarik, kemudian bergeraklah dari situ. Contoh mudah. Saat tersiar berita mengenai website revolusimental.co.id konon menelan biaya 140 milyar, perhatian orang tersedot kesana. Buat posting menarik mengenai topik itu kemudian share di portal social media dan anda akan dapat menangguk aliran traffic mendadak yang luar biasa.
Website Harus SocMed Friendly
Kalau hanya anda yang men-share posting blog atau konten website anda, tentu efek viralnya nggak dapet. Yang bagus itu kalau orang-orang yang tertarik masuk ke blog atau website anda juga kemudian men-share. Apalagi kalau website anda juga keren di SEO. Selain lewat SocMed, kan ada juga yang datang lewat Google. Kalau mereka juga ikut men-share kan efeknya semakin berlipat ganda.
Kalau bicara design, layout, struktur, dll. terlalu jauh lah. Yang penting disini adalah memudahkan mereka yang masuk untuk men-share. Berikut ada beberapa yang bisa anda lakukan. Kalau ada waktu, nanti kita bahas lebih detail satu-per-satu.
- Twitter Cards
- Open Graph Facebook
- Sharing Widget