Dari sisi visual mungkin setiap saat kita melihat perkembangan tren yang terus berubah dalam hal design website. Setiap hari kita melihat design website terbaru yang semakin memukau mata, selain lebih artistik juga lebih memanjakan pengunjung. Tetapi sadarkah anda bahwa secara fundamental, konstruksi website yang banyak kita lihat saat ini tidak ada bedanya dengan saat-saat awal perusahaan mulai menjejakkan kakinya di dunia maya pada medio 1990-an lalu?

Persoalannya sesungguhnya bukan hanya dari sisi websitenya saja tetapi dari sisi pengguna juga. Merasa bahwa konstruksi website yang ada saat ini sudah sangat familiar segingga dirasa nyaman dan mudah digunakan, kebanyakan orang tidak tertarik untuk berubah. Meraka merasa nyaman menjelajahi website seperti yang biasa mereka lakukan sejak lama. Kondisi ini membuat perubahan sulit terjadi. Banyak inisiatif design website terbaru kandas karena user lebih suka website kompetitor yang bekerja dengan gaya lama.

Meskipun demikian konstruksi website yang ada saat ini diperkirakan akan segera berganti karena berbagai alasan. Larry Alton, seorang kolumnis digital marketing terkemuka bahkan memperkirakan waktunya juga tidak terlalu lama lagi. Pada tahun 2020 yang akan datang, gaya lama itu akan kadaluwarsa dan digantikan dengan mekanisme internet marketing terbaru.

Apa Itu Website Tradisional?

Alton mendefinisikan website tradisional sebagai website yang banyak kita kenal saat ini, seperti yang sekarang dimiliki dan dikelola banyak perusahaan, instansi, juga individu. Website tradisional memiliki domain tersendiri, terdiri dari kumpulan halaman website berisi informasi, dan dapat diakses melalui alamat yang kita kenal sebagai URL. Website-website ini di-host secara mandiri dan diakses melalui browser, baik dengan menggunakan komputer dan laptop maupun perangkat bergerak.

Sementara itu halaman website yang ditempatkan pada portal yang dimiliki dan dikelola fihak ketiga seperti halaman profile pada Facebook merupakan hal yang berbeda.

Search Engine Mulai Menyisihkan Website Tradisional

Mayoritas pengunjung website datang melalu search engine. Saat mereka mencari sesuatu, baik itu informasi maupun produk, mereka akan membuka Google, menuliskan keyword, kemudian mengunjungi website yang muncul dalam daftar hasil pencarian. Sadarkah anda bahwa search engine itu sendiri sekarang mulai menyisihkan website-website dengan konstruksi tradisional dan memberi jalan pada mekanisme online marketing terbaru untuk tumbuh dan berkembang?

Beginilah cara search engine menyisihkan website dengan konstruksi tradisional:

Pertama: Google mulai menggiring pengunjung untuk tidak lagi menggunakan website-website yang berfungsi sebagai perantara. Google menuntun pengguna yang melakukan pencarian langsung pada perusahaan yang berhubungan dengan informasi yang dicari. Misalnya saja dengan menyajikan informasi langsung mengenai sebuah hotel melalui fasilitas Google Places, pengunjung tidak lagi harus mengunjungi website-website travel agen untuk memesan akomodasi. Sistem ini semakin hari semakin disempurnakan sementara cakupannya sendiri terus diperluas.

Kedua: Google lebih memperhatikan informasi yang didapat dari database dan aplikasi fihak ketiga daripada website perusahaan. Misalnya saja halaman Facebook sebuah perusahaan tertentu yang memiliki interaksi yang intens kemungkinan besar akan mendapatkan ranking yang lebih baik daripada website perusahaan itu sendiri.

Ketiga: Meskipun Google berusaha memberikan kesempatan yang besar untuk website-website baru yang dianggap merupakan sumber informasi berkualitas, secara logis usia website memang memiliki pengaruh kuat. Jika parameter lain memiliki nilai yang sama, umur website sangat berpengaruh. Katakanlah website A memiliki konten berkualitas yang diupdate tiap hari, umurnya sudah 10 tahun. Bandingkan dengan website B, kualitas kontennya kurang lebih sama, diupdate setiap hari juga, tapi umurnya baru 3 bulan.

Internet Marketing Terbaru

Tetapi pada akhirnya kebiasaan kita menggunakan internet semakin bergeser terutama dengan hadirnya perangkat bergerak yang kita kenal dengan sebutan mobile device, baik smart phone alias telepon pintar maupun tablet. Orang tidak lagi membuka browser untuk melakukan pencarian melalui search engine, apalagi menuliskan langsung alamat URL melalui browser. Dalam tatanan internet marketing terbaru, orang bahkan tidak lagi menggunakan browser.

Semua kebutuhan informasi digital diakses dengan menggunakan aplikasi. Lihat saja perkembangan aplikasi yang bisa kita unduh dan pakai melalui smartphone untuk melakukan banyak hal yang tadinya kita lakukan melalui browser seperti belanja online, pembelian tiket pesawat, reservasi hotel, dan sebagainya. Sementara di sisi lain akses informasi digital juga lebih banyak didapat melalui aplikasi fihak ketiga seperti portal sosial media.