Diperkenalkan pada tahun 2010 oleh para pendirinya, Mike Krieger dan Kevin Systrom, Instagram bukan hanya menarik para netizen dunia tetapi mereka yang sudah terlebih dahulu bercokol di bisnis social media, sehingga hanya dalam waktu 2 tahun saja, tepatnya pada tahun 2012, raksasa social media Facebook membelinya dengan harga yang cukup fantastis, 1 milyar dolar. Dengan kurs saat ini, 1 milyar dolar setara dengan sekitar 15 trilyun. Facebook ternyata tidak salah mengambil keputusan. Pada akhir tahun 2014, setelah 2 tahun dikuasai Facebook, jumlah pengguna Instagram sudah membengkak menjadi 300 juta. Saat ini jumlah pemakai Instagram tidak kurang dari 400 juta.

Perbedaan Instagram dengan Facebook, Twitter, dan Portal Social Media Lainnya

Instagram Fokus Pada Foto

Meskipun sama-sama berkiprah di ranah social media, perbedaan Instagram dengan portal social media yang sudah hadir dan populer lebih dulu memang sangat jelas dan mendasar. Fokus Instagram adalah foto. Pengguna dapat mengupload video, tetapi dibatasi hanya sampai 15 detik saja. Berbeda dengan Facebook atau Twitter, Instagram tidak memperkenankan posting berupa teks saja. Konten berbentuk teks hanya dapat dilakukan untuk memberi keterangan pada foto yang di-upload.

Instagram Fokus Pada Perangkat Mobile

Jika kebanyakan portal social media lain bekerja dengan sama sempurnanya baik pada komputer (desktop maupun laptop) dan perangkat mobile (smartphone dan tablet), Instagram dikembangkan untuk lingkungan perangkat mobile. Semua fungsi Instagram baru beroperasi dengan mudah dan sempurna dengan menggunakan smartphone atau tablet. Mungkin salah satu alasannya karena saat demam Facebook dan Twitter melanda netizen, popularitas perangkat mobile belum seheboh sekarang.

Jika anda dapat dengan mudah mengambil foto dengan kamera DSLR, mengedit dengan Photoshop, baru kemudian meng-upload ke Facebook, Instagram dari awal mengandalkan kelebihan perangkat mobile yang dengan kepraktisannya dapat mengambil foto, mengedit, kemudian mengupload hanya dengan menggunakan bukan hanya satu perangkat tetapi juga hanya satu aplikasi. Perangkat mobile, smartphone atau tablet, dan aplikasi Instagram. Anda mau mengupload foto yang anda ambil dengan DSLR ke Instagram? Bisa aja sih, tapi perlu usaha lebih.

Instagram Fokus Pada Kreativitas

Kita mungkin pernah mengenal sejumlah platform berbagi foto yang cukup populer sebelum Instagram, sebut saja Flickr yang kemudian diakuisisi Yahoo dan Picasa milik raksaksa search engine Google.

Jika Flickr dan Picasa lebih berfokus pada keberadaannya sebagai platform berbagi foto, Instagram juga memfasilitasi proses kreatifnya. Selain mengambil foto dengan menggunakan kamera yang tersedia pada perangkat mobile yang dipergunakan langsung dengan aplikasinya, Instagram juga menyediakan fasilitas untuk “mendandani” foto sebelum diupload. Salah satu dari fitur Instagram untuk mengedit foto yang disukai banyak penggunanya adalah sejumlah “filter” digital yang dapat membuat foto menjadi lebih dramatis secara instan.

Hal yang unik adalah Instagram “memaksa” supaya foto yang diupload berbentuk bujur sangkar alias segi empat dengan panjang sama di keempat sisinya. Instagram tidak mengenal portrait dan landscape, juga tidak mengenal aneka ukuran lebar foto normal, wide, ultra-wide, dan entah apalagi.

Pada awalnya banyak pengguna merasa kurang nyaman dengan “paksaan” ini. Mungkin karena kita memang terbiasa dengan bentuk foto yang persegi panjang, entah melebar (landscape) ataupun meninggi (portrait). Bukankan semua kamera juga menggunakan dimensi persegi panjang ini? Tetapi lambat laun orang mulai terbiasa dan melihat bentuk kotak bujur sangkar ini menjadi tantangan kreativitas baru. Bukan hanya itu, fasititas kamera pada kebanyakan perangkat mobile terbaru juga dilengkapi fitur mengambil foto dalam bentuk square alias bujur sangkar.

Sepertinya sederhana, tapi memotong foto yang melebar atau meninggi sering kali tidak mudah. Memotongnya memang mudah, tapi terkadang kita kebingungan menentukan posisi pemotongan yang pas, karena pada saat mengambil foto kita mengatur komposisi dalam bentuk persegi panjang. Mengambil foto langsung dalam bentuk bujur sangkar membuat kita terbebas dari dilema potong-memotong ini.

Bukti lain popularitas Instagram, sanggup memaksa produsen perangkat mobile menyediakan fitur mengikuti keinginan aplikasinya.