Popularitas digital marketing semakin moncer. Kalau dulu digital marketing digeluti mereka yang ingin berbisnis tetapi tidak memiliki cukup modal, sekarang bahkan korporasi besar pun mulai terjun lengkap dengan dukungan modal yang sering kali membuat terkaget-kaget. Selain potensi keuntungan yang tidak terbatas, sisi lain yang membuat daya tarik digital marketing sangat kinclong adalah kesan bahwa digital marketing itu mudah, tidak menuntut keahlian khusus yang membuat kepala botak hanya sekedar untuk mempelajarinya.
Memang tidak salah juga kalau digital marketing ini dianggap mudah. Istilah bule bilang “not a rocket science”. Keahlian yang diperlukan dalam dunia digital marketing memang tidak menuntut kita untuk menghabiskan bertahun-tahun duduk di bangku kulian seperti keahlian yang diperlukan untuk membuat mesin, membangun jembatan, atau menciptakan obat kanker. Tapi tidak berarti bisa benar-benar kita pandang enteng juga.
Digital marketing menuntut kita menguasai sejumlah keahlian, bukan hanya satu, yang sering kali tidak semua kita kuasai bahkan kadang bertolak belakang. Lebih menantang lagi, banyak keahlian-keahlian tersebut tidak ada sekolahannya. Lebih-lebih menantang lagi, begitu hingar-bingarnya dunia digital marketing akhir-akhir ini, pemain yang baru terjun sering kali justru dibuat bingung untuk menentukan keahlian mana saja yang memang benar-benar diperlukan dan karena itu harus dipelajari dan dilatih.
Berikut adalah 10 keterampilan yang penting untuk dikuasai pemain digital marketing menurut John Putnam seperti yang ditulisnya dalam artikel 10 “New Must” Have Skills for Digital Marketers yang diterbitkan searchenginejournal.com.
1. Menulis
Banyak pemain mencari mudah dengan membeli artikel dalam jumlah besar dengan harga semurah-murahnya dengan syarat yang sangat sederhana “lolos Copyscape”. Kalau tujuannya hanya sekedar lolos terindeks Google memang mungkin cukup-cukup saja. Tapi tujuan tulisan dalam pemasaran yang sesungguhnya adalah untuk dibaca. Bukan sekedar membaca, tetapi juga suka dengan apa yang dibacanya, dan tertarik untuk melakukan apapun yang disarankan dalam tulisan tersebut, entah membeli produk, mendownload e-book, atau hanya sekedar memberikan alamat email.
Bukan tanpa alasan kalau keterampilan menulis dijadikan nomor 1 disini. Menulis posting blog dan konten website tidak bisa dihindari dalam online marketing. Karena di atas keterampilan lain apapun, kemampuan untuk berkomunikasi secara tertulis dengan jelas dan persuasif, menjelaskan gagasan dan mengemukakan argumen merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam marketing. Anda memilih podcast atau video? Tetap saja, podcast atau presentasi video yang baik dipandu dengan tulisan terlebih dahulu.
2. WordPress
Menguasai WordPress untuk online marketer saat ini mungkin sama mendasarnya seperti menguasai Microsoft Word pada jamannya dulu. WordPress sudah menjadi standar penulisan online dimana platform sejenis apapun mengacu pada WordPress sebagai patokan.
Digital marketing tidak bisa dipisahkan dari blogging, karena itu menguasai pengoperasian mesin blog paling dominan dan menjadi acuan sangatlah penting. Selain itu, semakin lengkap dan fleksibelnya sistem WordPress membuat banyak website komersial dibangun dengan menggunakan sistem ini sebagai dasarnya. Kalau anda ingin membuat website yang menarik dan mudah diupdate dengan cepat dan murah, WordPress jawabannya. Kalaupun anda membayar orang lain untuk membuat website tersebut dengan menggunakan mesin WordPress, mungkin anda tetap perlu mengisi dan mengupdate kontennya sendiri.
3. Edit Foto
Meskipun digital marketer bukan fotografer profesional yang harus bisa membuat pinggang Syahrini nampak lebih langsing, kemampuan melakukan editing sederhana pada foto sangat diperlukan. Cropping alias memotong foto untuk membuang bagian yang tidak menarik, meningkatkan saturasi warna supaya lebih menarik, mem-blur-kan bagian-bagian yang tidak ingin mengganggu perhatian, menambahkan tulisan di atas foto, menggabungkan beberapa foto menjadi satu, merupakan hal-hal kecil yang sering kali ingin anda lakukan sebelum memasukkan foto ke dalam website, blog, atau kanal sosial media yang anda kelola.
Tidak hanya dengan menggunakan laptop atau komputer besar, sejumlah fungsi editing foto juga dapat dilakukan melalui smartphone atau tablet dengan menggunakan aplikasi yang bisa anda download. Jangan anggap enteng, karena sering kali sentuhan kecil saja dapat membuat foto anda menjadi jauh lebih menarik.
4. HTML
Secara sederhana HTML dapat disejajarkan dengan Microsoft Word pada generasi-generasi awal sebelum diperkenalkannya sistem WYSIWYG. Anda diharuskan untuk mengapit bagian teks yang ingin ditampilkan secara khusus dengan “tag” tertentu. Misalnya jika anda ingin menebalkan kata atau kalimat anda harus mengapitnya dengan <b> … </b>, huruf miring dengan <i> … </i>, dan sebagainya.
Kebanyakan fungsi-fungsi ini sudah tertangani dengan baik oleh aplikasi-aplikasi yang anda gunakan sesuai fungsinya, misalnya WordPress untuk blogging dan manajemen konten website, MailChimp untuk pengiriman e-mail masal, demikian juga dengan portal-portal media sosial. Anda juga tidak perlu memiliki keahlian sekelas developer website. Tapi mengetahui fungsi-fungsi esensial dapat sangat membantu, misalnya memperbaiki sesuatu yang ternyata tidak ter-handle aplikasi sesuai yang anda harapkan.
5. Manajemen Email
Digital marketer sering kali memerlukan fungsi-fungsi tertentu yang tidak tersedia pada aplikasi e-mail standar seperti Microsoft Outlook, Thunderbird, atau platform-platform e-mail online seperti Yahoo Mail dan Gmail. Pengelolaan e-mail marketing biasanya menggunakan produk-produk khusus seperti MailChimp, Aweber, InfusionSoft, dan lain-lain, yang memiliki fungsi-fungsi e-mail marketing seperti pengelolaan database mailing list dan pengiriman email individual secara masal.
Anda membeli daftar alamat email dari penyedia tertentu, mengumpulkan alamat email melalui website anda, menawarkan produk gratis yang ditukar dengan alamat email calon pelanggan, kemudian anda mengirimkan penawaran tertentu pada mereka. Anda mengumpulkan alamat e-mail pelanggan yang sudah pernah membeli produk anda kemudian mengirimkan email pada mereka untuk menanyakan kepuasan mereka menggunakan produk anda. Dan banyak lagi yang anda bisa lakukan dalam fungsi e-mail marketing ini.
6. Google AdWords
Banyak calon pembeli memulai usaha mereka mencari sesuatu yang mereka perlukan melalui search engine, terutama Google. Kita semua tentu tau bahwa yang paling ideal adalah menguasai search engine secara organik. Tetapi kita juga tahu bahwa SEO itu makan waktu. Secara komersial mungkin akan lebih efektif untuk membayar saja melalui program “Pay Per Click”, setidaknya sampai nantinya SEO kita mulai menampakan hasil.
Sayangnya kalau kita kurang menguasai tekniknya, sering kali penggunaan AdWords yang merupakan program Pay Per Click milik Google, justru membuat kita kehilangan uang banyak tanpa mendapatkan hasil yang memuaskan. Karena itu penguasaan cara bermain AdWords yang tepat sangatlah penting. Bukan hanya bagaimana mengoperasikannya saja tetapi menggunakannya secara keseluruhan, dari mulai me-riset keyword sampai mengukur efektivitas.
7. Social Media Marketing
Saat ini ada banyak portal media yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri. Dari yang berfungsi umum seperti Facebook dan Google+, umum tetapi memiliki cara penggunaan berbeda seperti Twitter, penggunaan untuk kalangan khusus seperti LinkedIn, tempat berbagi media digital tertentu seperti Flickr dan Youtube, portal untuk minat khusus seperti Path, dan lain-lain.
Nah untuk memanfaatkan portal-portal tersebut untuk kepentingan pemasaran, kita perlu keahlian tersendiri. Kita juga perlu pendekatan yang berbeda karena portal-portal media sosial ini memiliki karakter pengguna berbeda. Selain itu, memanfaatkan kelebihanya dan mengeliminasi kekurangannya juga gampang-gampang susah. Calon pembeli mungkin lebih mudah diyakinkan jika teman-temannya memiliki pengalaman positif. Tapi sebagai tempat berinteraksi sosial, terkesan terlalu menjual juga bisa malah dijauhi.
8. Facebook Ads
Tidak bisa dipungkiri, Facebook merupakan portal media sosial paling populer. Siapa orang yang anda kenal tapi tidak punya akun Facebook? Soal umur, anak SD saja punya, bahkan anak baru lahir sudah dibuatkan akun Facebook oleh orang tuanya. Soal profesi, jangankan pekerja kantoran yang biasa pegang komputer, pembantu rumah tangga, kuli bangunan, tukang becak, semua main Facebook, karena untuk mengakses platform media sosial ini tidak diperlukan komputer, smartphone sederhana yang harganya hanya beberapa ratus ribu rupiahpun bisa.
Dengan pengguna aktif sebanyak itu, tidak sulit untuk menyimpulkan bahwa Facebook merupakan tempat jualan yang mengntungkan. Nah untuk para pedagang, Facebook juga memiliki fasilitas untuk beriklan. Susah gampang menggunakannya secara efektif sih setali tiga uang dengan AdWords, tapi ya banyak bedanya juga.
9. SEO – Search Engine Optimization
Meskipun banyak kanal baru bermunculan, seperti aneka portal social media, search engine tetap merupakan kanal yang sangat efektif. Salah satu alasannya adalah karena mereka yang mencari melalui search engine adalah mereka yang memang membutuhkan atau setidaknya tertarik. Bukan seperti iklan yang muncul di depan semua orang sementara yang kebetulan sedang membutuhkan mungkin hanya sedikit saja.
Ada AdWords yang memungkinkan kita untuk langsung dapat ranking tanpa harus menunggu lama dan berdarah-darah berusaha. Tapi ada biayanya. Bisa jadi lumayan besar tergantung kompetisi. Tidak ada jaminan kalau semua visitor yang kita peroleh dengan harga mahal itu kemudian membeli. Salah-salah malah tekor bandar karena keluar duit besar tapi nggak “konversi” alias mereka yang “dibeli untuk datang” itu ternyata tidak membeli.
Jadi untuk jangka panjang, SEO tetap merupakan salah satu instrumen digital marketing yang sangat efektif karena kita bisa mendapatkan aliran pengunjung berkualitas tinggi tanpa perlu keluar biaya sama sekali. Ya kecuali kalau SEO-nya dikerjakan orang lain. Atau untuk SEO beberapa fungsi kita pakai fasilitas berbayar.
10. CRO – Conversion Rate Optimization
Conversion rate ini merujuk pada konversi traffic (aliran pengunjung) menjadi pembeli. Karena di satu sisi kita menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan aliran pengunjung ke website tempat kita jualan, tapi kalau pengunjung itu tidak kemudian berubah menjadi pembeli, sia-sia semua usaha kita.
Sebagian fungsi CRO ada di dalam website itu sendiri. Misalnya tampilan website, foto produk yang menarik, deskripsi yang jelas, cara membeli yang tidak bertele-tele, dan sebagainya. Sebagian lain berada dalam operasi di belakang layar. Bagaimana kita menjawab mereka yang bertanya melalui email. Bagaimana pembelian segera ditangani dengan efektif. Dan sejumlah bagaimana-bagaimana lainnya.